ngumpul

3 2 3
                                    

Waktu menunjukkan pukul sembilan malam.

Di kediaman Dhie terlihat begitu ramai dengan teman teman Hendery. Mereka sangat berisik berawal dari Jungwoo yang bermain catur dengan Jaehyun, Mark dan Lucas yang memimpin instagram live, Hendery dan Xiaojun yang bermain PS. Beberapa kali tawa mereka menggelegar bersahutan, kalau orang normal sih dengernya pasti sangat terganggu. Tapi Dhie terlihat sangat tenang di dalam mimpinya. Beberapa kali Hendery memangilnya namun sama sekali tidak ada respon.

Namun enaknya walaupun mereka berisik makanan yang mereka bawa begitu banyak masing masing membawa makanan yang mereka beli di luar sebelum bertamu. Lucas membawa martabak telur , Jaehyun membawa pizza dua kotak, Jungwo membawa martabak manis, Mark membawa minuman boba, dan kopi. Sedangkan Xiaojun membawa pentol sdan cilok satu kresek.

"Weh gila ini kalian, ini makanan bakalan sisa banyak banget, kan uda gue suruh gausah bawa apa apa, masih aja di bawa." Ujar Hendery kepada teman temannya, dengan tangan masih memegang stick PS.

"Yaudah kali lu simpen aja kalo sisa mah, kasih ke bokap nyokap lu noh yang masih di kotak, apa sepupu lu kek." Ujar Jungwoo masih asik dengan caturnya

"Kasih ke adek gue aja kali yah?"

"Lah emang lu ada adek?" Tanya Lucas yang masih nge Live bersama Mark.

"Lah iya emang lu ada adek? Perasaan beberapa kali ke sini ga ada nongol bocah dah" Ujar Jaehyun.

"Ada gue punya adek satu cewe."

"Lah kok kita nggak tau?" Ucap Xiaojun.

"Ya kalian ngga nanya."

"Yaudah lah kalo ada adek lu mah, tuh kasih makanannya ke dia." Ujar Mark.

"DEK! ADEK! MAU MAKANAN NGGA?!"
Hendery memanggil namun tidak ada sahutan sama sekali.

"Lah kaga denger apa gimana tuh bocah. DEKK! MAU PIZZA NGGAK? ADA PENTOL JUGA NOH."
Masih tidak ada respon sama sekali. Uda fix ngebo kalo gini mah batin Hendery.

"Eh Der, katanya si Haechan mau kesini nih, tapi bentar katanya lagi beli sate." Ujar Mark yang mendapat notif wasap dari Haechan.

"Eh buset makin banyak makanannya."

Hendery mencari ponselnya dan langsung menekan tombol panggilan. Ya, Hendery menelfon adiknya soalnya biasanya Adiknya tidur tidak jauh dari ponselnya. Dan benar saja adiknya mengangkat panggilannya.

"Dek, turun sini. Abang ada makanan banyak ada pizza, pentol sama martabak mau ngga? Yaudah sini turun."

"Mau?" Tanya jungwoo.

"Hooh, dia mah kalo makanan gercep, bentar lagi juga turun."

Masih dengan kesibukannya masing masing, Dhie turun dari tangga menuju ke ruang tamu. Karena tangga, dan ruang tamu itu berhadapan langsung maka secara tidak langsung mereka bisa melihat kedatangan Dhie. Seketika semuanya diam melihat Dhie turun dari tangga per tangga. Mata mereka terkunci kepada Dhie.

Kecuali Hendery yang masih sibuk dengan PS nya, Jungwoo menyenggol lengan Hendery beberapa kali.

"Apa sih wu! Bentar ini mau menang, lu juga buruan lanjut jangan diem mulu."

"Der, Der itu adek lu?"

"Sapa lagi kalo bukan adek gue, yakali gue piara cewe." Ujar Hendery masih fokus dengan PS nya. Ia heran kenapa taman temannya begitu heran dengan adiknya. Padahal mah menurutnya biasa aja. Tapi saat menoleh, dia kaget bukan main, pantas temen temennya pada diem mlongo kek orang bego.

Begitu pula Haechan yang baru saja masuk ke rumah Keluarga Hendery tersebut, mematung melihat seorang gadis yang hanya mengenakan celana pendek rumahan, dan tanktop hitam yang menampakkan bentuk tubuhnya yang indah

Sampius ( Lee Haechan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang