Side Story 2

58 2 0
                                    

*****

~Kai

Tiba di kelas, pemuda itu melihat sekeliling dan mencari seseorang. Namun batang hidungnya tidak kelihatan.

"Kau menghalangi jalan" Kai terlonjak kaget mendengar suara itu dari belakangnya. Dia segera bergeser karena memang sedang berdiri di ambang pintu dan membiarkan orang itu masuk. Tepatnya orang yang dicarinya tadi. Tio, dan Dion yang melambai padanya dari belakang pemuda itu.

"Ada apa?" Tanya Tio lagi. Dia berjalan menuju mejanya diikuti oleh keduanya.

"Owh itu, tadi aku bertemu dengan Kak Uno dan dia menawarkan untuk kita ikut suatu event. Aku sudah ikut terlebih dahulu, karena Fani juga ada disana. Kak Uno bilang untuk mengajak kalian juga, jadi bagaimana? Apa kalian mau ikut?" Jelas Kai. Tio sudah duduk dikursinya begitupun dengan Dion di sampingnya. Kai hanya berdiri karena menyampaikan pesan itu, lagipula mejanya ada di arah yang berlawanan dari keduanya.

"Event apa?" Dion bertanya

"Relawan untuk pembukaan rumah baca. Itu dari guru sastra kelas 3" Jawab Kai

"Hm~, kapan kegiatannya?"

"Akhir minggu ini"

"Bukankah itu tepat sebelum ujian?" Dion tak habis pikir dengan agenda kegiatan itu. Kenapa harus dilaksanakan di saat yang menurutnya tidak tepat.

"Entahlah, aku tak tau. Hanya saja Kak Uno bilang untuk mengajak angkatan 2 atau 1 saja" Jelas Kai lagi. Dia kemudian melirik Tio yang hanya mendengarkan dari tadi. Pemuda itu menangkap arti dari tatapan yang diarahkan padanya.

"Pass, ada sesuatu yang harus kulakukan di akhir minggu nanti" Jawabnya merespon tatapan Kai.

"Ada sesuatu yang harus kau lakukan?"

"Benar. Aku harus menjemput seseorang" Tambahnya lagi. Dion sedikit tersentak mendengar itu.

'Jangan bilang?' Batinnya tertahan dan menatap Tio yang tidak meladeni wajah pucatnya yang terlihat.

"Siapa?" Kai bertanya lagi karena penasaran, namun Dion segera mengalihkan pembicaraannya ke arah yang lain.

"A, aku juga ada acara hari itu nanti. Ba-bagaimana kalau kau ajak yang lainnya? Aldi atau Fendi? Hei bukankah Gino suka buku? Kau bisa mengajaknya nanti" Ujarnya sedikit tergagap.

"Kau benar. Aku akan ke kelas mereka nanti"

"Ya ya, pergi saja. Apa anaknya kepala sekolah akan ikut juga? Maksudku dia yang merekrut mu pergi bukan?"

"Panggil dia Kak Uno"

"Ya, maksudku Kak Uno. Atau dia meminta mu untuk jadi perekrut juga? Aku bisa membantumu dengan murid angkatan pertama. Aku memiliki banyak kenalan kau tau?"

"Hm?"

"Akan kuajak sebanyak mungkin nanti, anggap saja sebagai ganti aku tidak bisa pergi.. A-Ahahaha"

"Ho?"

Pembicaraan mereka tidak berhenti disana. Dion hanya ingin menjaga agar Kai tidak kembali bertanya atau mengingat akan apa yang ingin dilakukan oleh Tio di akhir minggu, atau rencana kaburnya akan gagal. Jika Kai tidak ada saat itu, maka sedikit keberuntungan bagi mereka. Setidaknya patah tulangnya akan tertunda sehari. Atau seminggu lebih karena ujian dilaksanakan minggu depan. Sementara itu, Tio hanya menatap mereka berdua berbicara sampai akhirnya guru mereka masuk di mata pelajaran berikutnya.

~~

°Dion squad°

"Sebenarnya apa yang terjadi?" Gino berujar di tengah kondisi mereka saat ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 20, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KAKAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang