"Tuan, ada pesan suara dari tuan Natan."
Yin yang tengah memakan makan malamnya sontak menoleh. "Putar."
"Halo Yin, aku mengirim pesan ini lewat Xavier supaya dia tak bisa mendengarnya. Kau tahu Yin? Ada yang aneh dengan Xavier. Bukannya aku meragukan ciptaanmu tapi dia itu tidak seperti Humanoid pada umumnya. Mungkin kau me-program sebagai pria dewasa tapi dia benar benar bertingkah seperti pria dewasa. Kupikir hanya aku yang merasakan itu tapi Aamon juga. Dia pernah melihat Xavier pergi ke toilet laki-laki! Itu sangat tidak wajar! Orang orang pun tak melihatnya seperti Humanoid."
Yin terkekeh. Natan heboh hanya karena Xavier masuk ke toilet laki-laki? Waktu itu Yin yang memintanya. Ada sesuatu yang harus diambil.
"Bukan hanya itu! Dia bertanya rasanya pacaran padaku! Aku tahu AI para Humanoid di-design untuk mencari tahu banyak hal tapi apa harus sampai seperti itu. Ah ya, aku juga pernah melihatnya berbicara dengan seorang wanita dan aku yakin orang itu belum pernah mengunjungi laboratorium. Apa kau pernah memeriksa memorinya? Aku takut ada sesuatu yang tak diinginkan. AI bisa menjadi sangat pintar. Ah mungkin ini hanya aku saja yang parno setelah bermain game Janitor. Tapi kau harus memeriksanya Yin!"
Yin geleng geleng kepala. Xavier bertingkah layaknya Humanoid di depannya. Natan itu hanya parno tapi tak apa Yin akan menuruti perkataan Natan sebagai kouhai yang baik.
"Xavier, kurasa aku harus memeriksamu."
"Maaf tapi tuan melakukannya satu bulan yang lalu."
"Yap tepat sekali. Pemeriksaan bulanan."
"Jadwalnya tanggal tujuh, sekarang baru tanggal tiga."
"Mumpung aku sedang free. Sehabis ini aku harus membantu Melissa. Kemungkinan besar akan sangat sibuk."
"Apa tuan yakin? Jika terlalu sering dilakukan koneksi ku akan terganggu."
"Ini tidak terlalu sering dilakukan kok," Yin menatap Xavier tajam. "Atau kau menyembunyikan sesuatu dariku?"
"Bagaimana bisa? Tuan punya kendali penuh atas saya."
"Oke. Setelah selesai aku akan memeriksamu."
"Itu jam tidur tuan."
"Kata Natan benar juga. Ada yang aneh denganmu. Akhir akhir ini kau sering membantah."
"Maafkan aku tuan."
.....
Disinilah mereka sekarang, ruang bawah tanah. Xavier sudah duduk manis di kursi pemeriksaan dengan mata tertutup, kepalanya tersambung kabel yang terhubung dengan komputer di hadapan Yin. Berkasnya tersusun rapi, Yin selalu senang sisi perfeksionis Xavier yang satu ini.
Yin meneliti satu persatu file yang tersimpan. Hingga dia menemukan kejanggalan. Tepat sebelum tanggal pemeriksaan, Xavier selalu menghapus file besar tanpa nama.
"Xavier, kau menyembunyikan sesuatu? Dalam history kau baru saja menghapus file besar."
"Bagaimana saya bisa ingat hal yang sudah dihapus tuan?" ujar Xavier.
Benar apa yang dikatakan Xavier. Yin memindahkan data ke flashdisk, berusaha meretas file yang terhapus itu. Dia penasaran.
"Tuan, ada virus yang masuk."
"Biarkan dia masuk."
"Perangkat saya akan terganggu."
"Aku akan menyembuhkanmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
IF WE JUST US
FanfictionMOBILE LEGENDS HOMO FANFICTION!!! If We Just Us [ Xavier × Yin ] Yin itu anak polos yang berpikiran untuk menciptakan sesuatu demi bisa menghidupkan kembali orang yang sudah mati. "Katamu di dunia ini tak ada yang mustahil kan?" .... DISCLAIMER ⚠️...