{CGI} 3

860 51 0
                                    

🍒Happy Reading🍒

Pagi ini adalah hari minggu. Semua santri melakukan ro'an. Zahra dan Aulia sedang membantu umi di dapur ndalem. Zahra dikagetkan oleh kehadiran gus Irham yang berdiri sangat dekat di samping nya.

"Eh, g-us em ja-ga jarak." Cicit Zahra dengan gugup.

"Kenapa harus jaga jarak?" Tanya gus Irham dengan menaikkan satu alis.

"Ngga baik kalo terlalu dekat, gus." Jawab Zahra dengan tengak-tengok mencari Aulia yang tadi membantu umi membersihkan ruang tamu.

"Ya ngga papa, itung-itung PDKT." Jawab nya dengan santai.

"Ha-h?" Zahra makin gugup karena gus Irham semakin mendekatinya, hingga tidak ada ruang antara mereka.

"Gus, kita bukan mahram. Tidak baik berduaan diruangan yang sepi." Kata Zahra sambil menundukkan kepalanya.

"Kata siapa kita bukan mahram?" Kata gus Irham sambil menaikkan satu alisnya. Zahra dibuat bingung oleh jawaban gus Irham. Apakah aku masih keluarganya gus Irham? Batin Zahra bertanya-tanya.

"Gus, dicariin bahar, tuh." Umi datang disaat Zahra belum menanyakan tentang kalimat ambigu gus Irham.

"Ma-af um-i, tadi gus Irham ma-u ambil mi-num, ja-di-" Zahra berkata dengan gugup karena takut umi salah paham. Umi tersenyum dan menegelus pucuk kepala Zahra.

"Iya, ga usah gugup gitu dong, sayang. Umi paham kok." Kata umi sambil tersenyum misterius.

"Umi, Irham pamit ke Pesantren pakde dulu ya, assalamualaikum." Gus Irham menyalimi umi, dia menuju kearah Zahra dan menyodorkan tangannya didepan Zahra. Zahra bingung, lantas dia menengok kearah umi. Umi tersenyum dan mengangguk. Zahra tambah bingung dan bertanya.

"Ki-ta bu-kan mahram umi, kena-pa harus bersa-laman?" Tanya Zahra dengan gugup. Bagaimana tidak gugup, umi memberi isyarat seakan ia dan gus Irham boleh bersentuhan tangan padahal bukan mahram.

Karena gemas tangan yang dia sodorkan tak di sambut sang istri, tangan gus Irham terangkat dan mengelus puncak kepala Zahra.

"Gus!!" Zahra sontak menegur, dia menatap gus Irham tak percaya.

"Gus, ndang mangkat, wes di enteni kae lho." Umi menengahi untuk tidak membuat keributan yang buat oleh anaknya.

"Yang sabar tho gus, istrimu kan belum tau." Tegur umi saat mengantar Irham kedepan rumah.

"Ben sat set, umi." Jawabnya dengan cengar-cengir.

"Kapan ya umi ngasih tau ini ke Zahra?" Tanya gus Irham dengan wajah lesu.

"Ya sabar tho." Jawab umi

"Udah ga sabar lho, umi." Keluh nya dengan lesu. Umi tertawa mendengar keluhan anaknya.

♥️Jangan Lupa Tinggalin Jejaknya, Kawan😊

Cinta Gus Irham [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang