{CGI} 5

847 54 2
                                    

🔺️

Setelah menunaikan sholat subuh dan bertadarus, bagi santri yang terjadwal piket melakukan tugasnya masing-masing. Riska dan Aulia celingukan mencari Zahra, Zahra menghilang sejak usai tadarus. Karena lapar, Riska mengantre sarapan dan Aulia piket ndalem karena hari ini jadwal piketnya.

Aulia terkejut saat melihat Zahra bersentuhan tangan dengan gus Irham. Belum selesai dengan keterkejutannya, Zahra mencium punggung tangan gus Irham dengan takzim.

"Khem, Zahra! Kamu bukan mahramnya gus Irham jadi ngga boleh bersentuhan! Kok gus Irham diem aja, sih." Aulia menegur keduanya yang sudah lancang bersentuhan tangan.

"Ya emang kenapa?" Gus Irham menanggapinya dengan santai. Tetapi tidak dengan Zahra, dia gugup setengah mampus. Dia belum siap kalau pernikahannya diketahui oleh temannya.

"Kok kenapa sih, gus. Kan itu zina namanya, udah saling pandang, bersentuhan, ngecup tangan lagi!"

"Aku bilangin umi ya, gus." Ancam Aulia yang tidak membuat gus Irham takut, tapi Zahra yang kalut.

"Ya udah bilangin aja, Zahra kan istri saya." Ujarnya santai dengan menarik Zahra dan mencium pucuk kepalanya.

Aulia melongo dibuatnya. Apakatanya? Istri? Gus Irham udah menikah? Dengan Zahra? Pikirnya bingung. Umi yang mendengar keributan diruang tamu datang menghampiri anak, menantu, dan santrinya.

"Iya Aulia, Gus Irham udah menikah. Dan Zahra istrinya. Gus Irham menikah tanpa ada mempelai wanitanya, bisa disebut gus Irham menyembunyikan dulu pernikahan ini. Harusnya sih sampe Zahra lulus, tapi karena udah ngga sabar, gus Irham langsung beritahu Zahra." Jelas umi panjang lebar. Beliau juga berniat mengumumkan pernikahan anaknya nanti malam.

"Kamu kumpulin temen-temen juga ya buat bantu-bantu nanti malem. Niatnya sih buat ngumumin pernikahan gus Irham dan Zahra." Umi meminta tolong ke Aulia untuk mengumpulkan teman-temannya membantu persiapan nanti malam.

Zahra ketar-ketir mendengar pernikahannya akan diumumkan nanti malam dan besok akan diresmikan secara hukum. Besok ia dan gus Irham akan sibuk mengurus pernikahan. Seakan tahu kekhawatiran istrinya, gus Irham merangkul pundak istrinya. "Tenang, semua akan baik-baik aja." Bisiknya pelan.

↪↩

Ba'da maghrib, seluruh santri tidak mengaji seperti biasanya. Mereka dikumpulkan diaula untuk diberitahukan status baru gus mereka, Gus Irham Muhammad.

Disebuah kamar yang didominasi warna putih, Zahra menatap pantulan dirinya yang menggunakan gamis biru dan hijab senada disebuah cermin. Dia terlihat gugup, dengan telapak tangan berkeringat dan dingin.

klek
Suara pintu kamar mandi terbuka menampakkan perut ratanya, gus Irham. Dia keluar dari kamarmandi hanya dengan sarung yang melilit bagian pinggang kebawah. Dia sengaja tidak memakai atasan dengan alasan pamer perut yang terbelah-belah. Sontak Zahra langsung memejamkan matanya. Dia merasa aneh saat meliha perut suaminya yang tidak seperti perutnya, karena sebelumnya dia tidak pernah melihat perut laki-laki.

"Astaghfirullah, gus!! Kok ngga pake baju sih, ngga punya baju ya?" Tanya Zahra dengan kesal. Gus Irham hanya tersenyum kecil. Manis bangettt sii. Pengen tak kiss! Batinnya gemas melihat ekspresi Zahra.

"Kalo baju ada. Tapi males pake sendiri, pengen dipakein Zaujaty." Ujarnya dengen genit dan mendekat kearah Zahra.

"Ck, pake sendiri lah gus! Ngga malu sama umur?" Ucap Zahra sinis

"Ngga lah, kan suamimu ini masih muda. Kan wajar aja sih kali suami dipakein baju istri. Yang ngga wajar itu minta pakein baju keistri tetangga."

"Awas aja sampe kejadian!" Ancam Zahra dengan berjalan kearah lemari dan mengambil baju koko biru dan memakaikan nya kebadan suaminya. Gus Irham dibuat senyum-senyum tanpa henti. Padahal sang istri memakaikannya dengan wajah tak bersahabat. Alon-alon asal kelakon, Pikirnya.

"Udah, tuh!"

"Kan kalo istri yang makein jadi tambah cakep. Apalagi kalo sambil senyum, ngga cemberut terus." Ujarnya sambil menarik kedua sisi bibir Zahra untuk membentuk senyum.

cup

"Upss! Kelepasan." Cengiran tanpa dosa dia tampilkan. Ia dia sudah tidak tahan untuk mencium bibir manis instrinya. Pengen lebih, batinnya kurang ajar. Sebelum mendapat amukan sweetgirlnya, gus Irham keluar kamar dan mengambil pecinya.

"Ihhhh, GUS!!" Teriak Zahra tertahan karena diluar kamar terdapat banyak santri.

Setelah melewati perdebatan, akhirnya waktu yang ditunggu gus Irham datang. Waktu pengumuman pernikahannya dengan Zahra. Ia sudah tidak sabar memboyong Zahra kekamarnya. Dan tidur bersama.

Ketuk bintangnya, kawan👇🏻

Cinta Gus Irham [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang