Persahabatan yang terjalin antara Okta dengan Oliv banyak mengundang kecemburuan baik dari pihak Okta maupun pihak Oliv. Kekasih Okta sering kali merasa cemburu karena beberapa kali melihat Oliv sedang bersama Okta padahal mereka tidak pernah ada rasa apapun atau hubungan apapun selain persahabatan. Kalau kekasih Okta biasanya melampiaskan kecemburuannya hanya dengan ngambek dan marah-marah gak jelas tapi lain dengan Mahmud yang ternyata secara sepihak sudah mengklaim kalau Oliv itu kekasihnya langsung melampiaskan kecemburuannya dengan menghajar Okta. Keributan tersebut membuat semua siswa dan siswi menonton karena sangat jarang kalau sesama almamater saling bertengkar hingga adu jotos apalagi karena masalah perempuan biasanya mereka kalau sampai adu jotos dan ribut besar dengan sekolah sebelah. Karena semakin ramai yang melihat Pihak Sekolah ikut turun tangan melerai.
Karena namanya ikut di sebut dalam pertengkaran itu Olivpun akhirnya turut dipanggil ke ruangan kesiswaan. Di sana karena merasa tidak mengetahui apa yang jadi permasalahan awalnya Oliv hanya bisa diam mendengarkan. Setelah mengetahui semua cerita awalnya Oliv hanya bisa terdiam dia tidak menyangka karena sikapnya yang mulai mencoba berteman dengan orang baru malah menjadikan orang lain terluka. Olivpun larut dalam lamunan pikirannya yang menyalahkan dirinya sendiri yang menyebabkan orang lain yang gak salah apa-apa menjadi terluka. Lamunannya buyar ketika mendengar teriakan Mahmud " Lo sama Gue itu sama-sama tau kalo antara perempuan dan laki-laki itu gak akan ada pertemanan yang tulus entah salah satunya atau dua-duanya akan berharap menjadi pasangan ." Okta menjawab dengan suara keras juga " Itu kan pikiran picik lo aja yang cemburu buta karena mungkin ngerasa sekarang Oliv lebih suka jalan atau cerita sama gue ketimbang lo yang lebih dulu kenal ." Mahmud pun menjawab dengan lebih kencang lagi " Dia itu pacar gue ya jelaslah gue cemburu dan gak suka lo dekat-dekat sama pacar gue ." Pak Marmobagian kesiswaan yang mendengarkan akhirnya buka suara " Oalah ternyata kalian bertengkar karena masalah perebutan perempuan. Kamu juga Oliv kenapa bisa-bisanya menjalin hubungan dengan dua orang pria sekaligus ?" Olivpun akhirnya membuka suara sekaligus menjawab pertanyaan Pak Marmo " Maaf sebelumnya Pak, saya mau mengoreksi kalau saya tidak merasa menjadi pemicu pertengkaran mereka dan juga saya tidak menjalin hubungan lebih dari sekedar berteman dengan mereka berdua. Oh iya Kak Mahmud, sejak kapan ya kita pacaran karena aku sendiri merasa kita hanya berteman dan tidak lebih. Dan untuk Kak Okta maaf kalau aku selalu membuat kakak kesusahan baik dalam hubungan kakak dengan pacar kakak dan juga hal ini kakak jadi terluka karena aku. Pak dan semuanya jika memang aku yang bersalah dan penyebab semua ini biarkan aku pindah dari sekolah ini biar semua kembali lagi seperti sedia kala ." Pak Marmo akhirnya memutuskan " Okta kamu dan Oliv tidak bersalah dalam hal ini kalian hanya di hukum untuk membersihkan kamar mandi di setiap lantai sekolah ini sedangkan buat Mahmud kamu di skors selama seminggu untuk merenungi kesalahan yang kamu perbuat ." Setelah itu mereka diminta keluar dari ruangan. Begitu keluar " Plak" tamparan menyambut pipi Oliv mereka bertiga kaget begitupun Pak Marmo yang berada di dalam ruangan. Oliv hanya bisa memegang pipinya yang terasa panas karena tamparan yang besar.
Tamparan itu tambah membuat Oliv berpikir bahwa sebaiknya hanya Vichan, Adon dan Awan aja sahabatnya. Karena ketika dirinya membuka diri untuk berteman dengan orang baru justru masalah datang silih berganti. Seusai menjalani hukuman membersihkan kamar mandi wanita di area bawah tanpa di sengaja Oliv justru bertemu dengan Sinyo dan kawan-kawannya yang baru saja dari Kantin. Saat papasan Oliv tersenyum dan menyapa namun hanya dicuekin saja oleh Sinyo. Okta yang melihat Oliv dicuekin oleh Sinyo menghampiri Oliv " Jangan sedih Liv, kalau kamu sedih nanti langit ikutan mendung ." Ucap Okta menghibur. " Aku gak sedih cuma kepikiran saja mungkin aku seburuk itu ya dimata siswa yang lain karena aku jadi penyebab Kak Okta dan Kak Mahmud bertengkar bahkan tadi pacar Kakak sampai semarah itu sama aku. Makanya tadi dia dan teman-temannya cuek ketika aku senyumin aku cukup sadar diri kalau aku biang masalah ." Ucap Oliv. " Kamu gak salah Liv, hanya keadaan yang gak memihak. Aku justru mau minta maaf karena kamu jadi tambah malu akibat kecemburuan pacarku. Aku justru merasa kamu itu bukan biang masalah justru kamu itu membawa keceriaan tersendiri dibalik sikap tertutup dirimu terhadap orang sekitarmu. Kamu itu istimewa tanpa kamu sadari kamu memiliki daya tarik tersendiri buktinya Mahmud yang terkenal cowok paling banyak ditaksir siswi di sekolah ini justru malah mengklaim dirinya itu pacar kamu dan lucunya justru kamu gak akuin. Kalau aku jadi dia udah ngenes banget jadi cowok paling populer tapi justru ditolak terang-terangan sama cewek seperti kamu yang mungkin menurut sebagian orang kamu aneh karena lebih senang menyendiri. Tapi buatku kamu orang yang baik karena kamu mau berteman denganku yang hanya petugas kebersihan sekolah yang bisa sekolah karena bekerja dan beasiswa ." Ucap Okta panjang lebar. " Terima kasih kak, mau berteman sama aku orang yang aneh ini ." Ucap Oliv sambil tertawa.
Awan yang baru masuk sekolah keesokan harinya kaget mendengar kabar kejadian hari kemarin. " Dek, kamu gak apa-apa? Itu pipi memar dan bibir sobek kena tampar atau pukul mereka? Biar aku hajar mereka berdua ." Cerocos Awan ketika bertemu Oliv. " Kak, tenang aja aku gak apa-apa. Ini tuh cuma luka kecil dan kemarin itu hanya salah paham aja ." Tutur Oliv tenang. " Dek, sampai dapat luka begini dan jadi bahan gosip sekolah kamu masih bilang cuma. Kamu itu bukan cuma sahabat aku dari kecil kamu itu udah aku anggap adik aku sendiri ." Ucap Awan masih dengan nada tegas. " Iya Kak. Buat aku kakak bukan cuma sahabat tapi seorang abang yang baik banget sama aku sayang sama aku ." Ujar Oliv. Ya aku memang susah untuk berteman dengan orang baru jangankan berteman untuk berinteraksi saja kadang aku merasa sulit namun hadirnya Desi membuat aku mengerti akan arti sahabat walau tidak lama kami bersama karena Allah SWT lebih sayang dirinya. Diusia Desi yang menginjak 13 tahun dimasa persahabatan kami baru terjalin 5 tahun Desi meninggalkan dunia ini karena sakit jantung bocor bawaan sejak lahir namun selama ini dirinya tidak terlihat seperti anak yang sakit malah terlihat lebih sehat dari kami ( aku dan Vichan ). Desi adik bungsu dari Awan yang karena persahabatan kami itulah awal mula aku dan Vichan yang terlahir sebagai anak sulung mendapatkan kasih sayang dan perhatian dari seorang kakak. Sesosok abang yang menurut kami sangat perhatian dan penyayang. Awan tidak pernah membedakan kasih sayangnya antara kami bertiga semua mendapatkan porsi yang sama.
Seperginya Awan dari kelas Oliv mulai ramai kembalilah gosip-gosip sumbang antar para siswi. Banyak yang bertanya apa istimewa dan bagusnya seorang Oliv hingga membuat Mahmud sampai berkelahi dengan OB sekolah begitulah mereka semua mengatai Okta dan belum usai masalah kemarin masih juga ditambah kali ini datang sosok cowok sok perhatian dari kakak kelas mereka. Oliv hanya mampu menarik nafas panjang karena semua omongan itu, mereka semua itu gak tau seperti apa awalnya dan bagaimana ini semua terjadi. Dan mereka semua hanya bisa menilai orang dari luarnya saja tanpa melihat lebih dalam lagi hanya menilai dari sudut pandang mereka semua tanpa mau melihat dari sudut pandang dirinya.
Oliv keluar kelas karena tidak tahan akan omongan yang semakin menyudutkan yang menganggap dirinya rendah karena ternyata ada yang melihat ketika dirinya ditampar pacar Okta. Oliv yang merasa sedih merasa dirinya benar-benar sendiri. Coba saja seandainya ada Vichan atau Adon mungkin akan ada yang membelanya tadi akan ada yang menjelaskan seperti apa dirinya. Sayangnya itu semua hanya harapan saja belum tentu terwujud karena bagaimanapun pasti Vichan lebih memilih masuk di sekolah negeri seberang yang menjadi favorit anak-anak muda lainnya. " Liv, kamu ngapain kesini mau nyelesain hukuman kamu juga ya ?" Tanya Okta. " Iya Kak, aku pengen hukumannya cepat selesai lagian aku lagi gak ada guru dan kebetulan tugas juga udah selesai jadinya aku kesini ." Jawab Oliv bohong . Ya dia berbohong kalau kesana ingin menyelesaikan tugas hukuman padahal ingin menghindar dari keramaian siswa siswi yang membicarakannya. Okta menyadari kalau Oliv tengah berbohong karena ketika menjawab Oliv sambil memainkan ujung roknya. " Ayo ikut aku ." Ajak Okta sambil menarik tangan Oliv. " Kak, kita mau kemana ?" Tanya Oliv. Okta hanya diam tanpa menjawab sambil terus menarik tangan Oliv agar mengikutinya dan tak lepas dari jangkauannya. " Kenapa kita ke kamar kakak ?" Tanya Oliv kembali. " Menangislah kalau memang itu bisa membuat kamu merasa lebih baik. Jangan kamu berusaha terlihat kuat kalau nyatanya kamu gak sekuat itu menahan semuanya. Aku tau semuanya Liv. Aku punya telinga yang bisa mendengar semua pergunjingan mereka baik kelas pagi ataupun kelas siang. Kalau aku cowok dan kebetulan sudah tahan mental kalau kamu aku gak yakin Liv. Apalagi maaf sebelumnya kamu orang yang cukup menutup diri. Kalau kamu masih mau bersahabat dengan aku jadilah diri kamu sendiri jangan pernah membohongi orang lain dengan sikap sok kuat kamu apalagi sampai berusaha kuat di diri sendiri kalau kenyataannya rapuh ." Tutur Okta panjang. " Iya kak, aku gak kuat aku sedih mereka semua menilai aku rendah menilai aku hanya dari sudut pandang mereka bukan sudut pandang aku. Di sini aku juga korban kan? Aku juga yang dirugikan tapi seolah olah akulah yang bersalah aku lah penyebab ini semua. Aku capek kak disudutkan digunjingkan seperti ini. Aku menyerah aku kalah biarkan aku menjadi diriku yang dahulu. Maaf karena persahabatan ini semuanya terluka aku mengalah. Maaf jika aku kembali lagi seperti dahulu biarlah kalian menganggap aku aneh aku sombong karena hanya ingin hidup sendirian ." Ucap Oliv ditengah isak tangisnya.
==================================
Persahabatan yang sejatinya bisa mengubah hal yang tak indah menjadi indah namun karena kesalah pahaman malah merubah ikatan yang baik itu menjadi suatu hal yang buruk.
YOU ARE READING
OLIVIA & SINYO ( Perjalanan Menemukan Cinta )
NouvellesCerita ini hanya cerita fiktif biasa jikalau banyak kekurangan mohon maaf karena hanya sekedar menuangkan cerita yang sudah lama pernah dibuat. Selamat membaca