⚠️ (triggered warning) = selfharm.
'I still love you and it don't change, Lee Taeyong'
Baekhyun, sang ibu menyuruh beberapa maid untuk mengambil sebuah handuk dan menyiapkan bathtub berisi air hangat untuk putra semata wayangnya itu. Hujan diluar sangat deras, apa yang sekiranya dilakukan oleh putra manisnya ini?
"Haduh, anak mama kenapa hujan-hujanan sih? nanti kalau kamu sakit gimana?" ujar Baekhyun sembari mengelap tubuh anaknya yang basah.
Taeyong hanya diam, dengan tatapan kosong, tanpa mengeluarkan sepatah kata pun dari mulut mungilnya. Ia pun tersenyum canggung, lalu bangkit dari duduknya untuk menuju ke kamarnya. Sang ibu hanya bisa menggelengkan kepala melihat sikap putranya.
Perlu diingat, Taeyong adalah anak yang cukup introvert dan jarang terbuka, kecuali oleh Jung Jaehyun, sahabat sekaligus orang yang ia cintai. Dulu, saat gangguan mental Taeyong kambuh, ada Jaehyun yang senantiasa memeluknya dan mengecup surainya. Namun, hal itu tidak sama lagi sejak kehadiran Rose.
Taeyong membuka pintu kamarnya, dan merebahkan dirinya dengan kasar ke atas king size bed miliknya. Seperti yang kalian duga, lagi-lagi liquid bening itu mengalir deras dari mata indahnya.
Dunia ini sangat jahat. Ia tidak pernah meminta apapun pada Tuhan, namun kali ini ia hanya mau Jaehyun, tapi mengapa hanya rasa sakit yang ia dapatkan.
Taeyong menghapus air matanya dengan kasar, lalu membuka tasnya untuk mengambil ponsel dengan gambar apel di belakangnya. Mungkin ada hiburan di ponsel, pikirnya. Namun, jantung Taeyong berhenti sejenak untuk kedua kalinya, kala ia melihat akun media sosial milik sahabatnya, Jung Jaehyun.
'Sakit.' batin Taeyong.
'But at least, he's happy'
Taeyong tersenyum, sebuah tarikan terjadi di kedua sudut bibirnya. Biasanya, ia akan menangis, sama seperti yang ia lakukan di tengah hujan tadi, namun mengapa sekarang ia berubah?
Taeyong berubah, apakah ia berubah menjadi pribadi yang jauh lebih baik dan ia memutuskan untuk mengikhlaskan Jaehyun? tidak.
Ini bahkan lebih buruk dari itu. Kini, Taeyong seakan mengembalikan jati dirinya yang sudah hilang. Sebuah jati diri dimana Taeyong sedang berada dibawah tekanan mental yang cukup kuat dan sebuah jati diri dimana pada saat Taeyong depresi, ia akan melukai dirinya sendiri.
'Dulu, waktu gangguan mental aku kambuh, kamu yang disini buat meluk aku dan bilang kalo semua bakal baik-baik aja.'
'Dulu, kamu yang bikin aku berhenti ngelakuin selfharm, tapi sekarang kamu juga yang bikin aku ngelakuin hal itu untuk kedua kalinya.'
Taeyong tertawa sarkas, seakan kehidupan ini adalah sebuah lelucon. Tak berhenti sampai disitu, Taeyong menghapus air matanya dengan kasar, lalu ia mengambil sebuah cutter yang tersimpan di dalam laci nakasnya.
Secara perlahan, pria cantik itu menyayat pergelangan tangannya. Satu demi satu garis terbentuk selayaknya benang merah di pergelangan tangan mungilnya.
Sakit.
Tapi tidak ada apa-apanya dibandingkan rasa sakit saat ia melihat Jaehyun dan Rose. Entah apa yang ada di benaknya saat ini, tapi satu hal yang pasti.
Taeyong yang dulu, kini telah kembali.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Philiä - Jaeyong
Fanfiction"hopefully reincarnation will bring us back to the place we belong."