10. meeting mingyu

1.8K 242 29
                                    

'Mingyu.'

Baekhyun menyambut kepulangan putranya, sejujurnya rasa khawatir tersirat di benaknya. Karena hingga saat ini, Baekhyun dan Chanyeol masih menyembunyikan penyakit yang di diderita oleh putra semata wayangnya itu.

"Mama, aku kangen."

"Ututu—sayangnya mama, sini peluk." ujar Baekhyun lalu memeluk tubuh mungil putranya itu sambil sesekali mengelus surainya pelan.

"Eh—Mingyu? kamu yang anterin anak tante?" Baekhyun tersenyum manis. Sosok namja yang berdiri dibelakang Taeyong pun hanya mengangguk pelan.

Itu adalah Mingyu.

Baekhyun kembali tersenyum canggung, lalu ia menarik lengan putranya itu pelan. Membawa putra mungilnya itu untuk sedikit menjauh dari Mingyu.

"Tae, kenapa kamu pulang dianterin dia? Jaehyun kemana hm?" bisik Baehyun tepat di sisi telinga Taeyong.

"Dia gak dateng, mom–" lirih Taeyong. Rasa kecewa tersebut masih tertanam di hati Taeyong, memikirkannya saja bisa membuat kepalanya sakit.

Saat Taeyong kelelahan kala menunggu Jaehyun, ia memutuskan untuk menghubungi Mingyu. Bagaimanapun juga, Taeyong adalah darah daging Baekhyun, rasa rindunya terhadap sang ibunda seolah tak bisa tertahan lagi.

Setelah menghubungi Mingyu, Taeyong pun diantar pulang oleh namja berkulit tanned itu.

"Eh—Mingyu masuk aja dulu, jangan malu-malu, anggap aja rumah sendiri hehe." ujar Baekhyun sambil terkekeh pelan.

**

Jaehyun menyetir mobilnya bagai orang yang sedang berada di bawah pengaruh alkohol, ia berkendara dengan kecepatan penuh. Sesampainya ia di rumah mewah milik keluarga Lee itu, dengan cepat ia melepas alas kakinya lalu mengetuk pintu perlahan.

'Gue selalu terlambat buat Taeyong.'

Tok!
Tok!
Tok!

"Jaehyun?"

Ia tak mengeluarkan sepatah kata pun, ia hanya memeluk Taeyong dengan erat. Mingyu yang melihat hal itu pun hanya bisa mengepalkan tangannya hingga kukunya memutih.

"Maafin gue, Yong." Jaehyun terisak sambil meletakkan kepalanya di ceruk leher si pria cantik yang jauh lebih pendek itu.

"E-eh—? kok nangis? gua gak apa-apa kok." ujar Taeyong sambil mengelus puncak kepala si pria Jung itu.

Lagi-lagi kebohongan lain terucap dari bibir mungilnya, entah sampai kapan ia harus menyembunyikan perasaannya seperti ini.

Taeyong pun lantas menghapus air mata sahabat kecilnya itu dengan sebuah tissue, seolah rasa sakitnya hilang kala melihat wajah tampan sahabatnya itu.

"Rose kemana? kok gak di ajak? biasanya kalian berdua nempel terus kayak perangko" tanya Taeyong sambil terkekeh pelan.

"Rose udah gue anterin pulang ke rumahnya."

"Masa—? bukannya kalian lagi ngedate?" tanya Taeyong sambil menaikkan satu alisnya dengan sarkas.

"Enggak kok."

"Terus yang di instagram nya Rose itu apaan? udah deh lu gak usah bohong." ujar Taeyong.

"Itu pas tadi gue anterin dia pulang, kita gak ngedate sama sekali kok, sumpah." ujar Jaehyun.

"Kalau pun ngedate juga gapapa kok, kan kalian pacaran." balas Taeyong dengan kekehan kecil di akhirnya.

Jaehyun terdiam, ia hanya fokus pada wajah mungil nan cantik sahabatnya itu yang tengah mengusap air mata dan keringatnya dengan lembut.

'Kalau di liat-liat, si Taeyong cantik juga ya.'

"Oh—mama tungguin daritadi ternyata kalian malah mesra-mesraan di depan sini ya." Baekhyun terkekeh pelan kala melihat putranya sedang mengelap keringat Jaehyun dengan penuh kasih sayang, seolah mereka adalah pasangan baru.

"Mesra-mesraan apa sih, mom? Jaehyun tuh udah punya pacar." balas Taeyong sambil mengerucutkan bibirnya lucu.

"Udah-udah, masuk kalian." Mendengar hal itu, Jaehyun dan Taeyong pun menurut, lalu lantas kembali masuk ke ruang keluarga di dalam kediaman Taeyong.

Deg.

'Mingyu sialan.'

"Hey—Jung!" ujar Mingyu sambil sesekali melambaikan tangannya pada Jaehyun.

Mingyu adalah teman sekelas Jaehyun dulu, entah seberapa banyak hal yang membuat Jaehyun membenci pria bergigi taring itu, salah satunya adalah tentang kebiasaan Mingyu yang mengatakan bahwa ia akan menikah dan memiliki anak dengan Taeyong.

Meskipun Jaehyun dan Taeyong hanya berstatus sebagai sahabat, tapi bagaimanapun juga, Jaehyun telah mengenal Taeyong lebih dulu dibandingkan Mingyu, ia tidak rela jika sahabat kecilnya itu berpacaran dengan pria seperti Mingyu.

"Ya." jawab Jaehyun canggung.

"Untung aja tadi lu telat jemput Taeyong, akhirnya gua yang dapet kesempatan jemput dia duluan, thanks–Jung!" ujar Mingyu sarkas.

"Bacot—item!" balas Jaehyun. Taeyong hanya bisa tertawa melihat peperangan Mingyu dan Jaehyun di dalam rumahnya, mereka berdua sangat lucu saat sedang marah, pikirnya.

"Ya udah, gue mau balik dulu." ujar Mingyu.

Mingyu pun menepuk menjabat tangan Baekhyun sebagai tanda pamit, dan ia pun melakukan hal yang sama dengan Taeyong. Namun, berbeda dengan Baekhyun dan Taeyong, Mingyu justru membisikkan sesuatu ke telinga Jaehyun, lalu mengakhirinya dengan menepuk pundak Jaehyun pelan.

Hal itu membuat Jaehyun mengepalkan tangannya dengan kuat dan mengeraskan rahangnya, membuat urat-urat di punggung tangan si pria Jung itu terlihat dengan jelas.

Ia menatap punggung kekar Mingyu yang perlahan mengecil kala pria itu berjalan keluar melalui pintu utama. Ia tidak bisa melupakan apa yang disampaikan oleh Mingyu beberapa menit yang lalu.

"Sejujurnya, gua masih bingung kenapa Taeyong mau sahabatan sama cowo brengsek kayak lu."

Tbc.

Tbc

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Philiä - Jaeyong Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang