tiga : aku akan menghangatkan mu

12.6K 794 94
                                    

Udara berhembus dengan kencang, hawa yang semakin rendah membuat para staff dan pemain sempat kedinginan. Namun mereka tetap profesional melakukan pekerjaan hingga take terakhir.

Patut di akui, bahwa adegan hutan memang sangat menantang, apalagi dengan kondisi jalanan yang terjal, banyak tebing-tebing menjulang tinggi. Tak ayal Apo dan Mile sempat terluka saat sedang take berlangsung.

"Bibir mu bergetar," Mile memperhatikan Apo sedari tadi, dari arah tempat duduknya berada.

"Aku memang kedinginan bodoh" Apo akui, dirinya memang tidak kuat hawa dingin, apalagi nanti mereka akan melakukan adegan mandi di sungai.

Mile menggosok kedua telapak tangan nya, kemudian setelah menghangat, ia letakan di kedua pipi Apo.

"Oi, benar benar dingin, bagaimana jika adegan mandi di sungai di tunda dulu hm?"

"Tidak usah phi, aku ingin profesional." balas Apo.

"Aku khawatir padamu sayang," ucap Mile

"Aku tidak apa apa phi!" Ujar nya sembari meyakinkan Mile kalau dirinya baik baik saja.

"Oi anak anak, waktu nya adegan kalian," intrupsi sang produser kepada Mile dan Apo.

Mau bagaimana pun kondisi nya, Apo tetap lah Apo yang keras kepala. Ia langsung berdiri dari tempat duduknya, di susul dengan Mile sambil menggandeng Apo menuju sungai.

Berlanjut pada adegan mereka, kini Apo dan Mile sudah berada di sungai, mereka melakoni peran nya dengan sangat baik. Walaupun Mile melihat Apo dengan bibir yang bergemetar dan untung nya ada adegan di mana mereka harus berciuman satu sama lain.

Mata mereka berdua bertemu saling menatap.

"Cup"

"Unghh-!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Unghh-!"

Apo melenguh dalam adegan nya bersama Mile, di tariknya tengkuk milik Apo dan memperdalam ciuman mereka.

Tangan Mile yang berada di dalam air tak tinggal diam, ia meremas pantat semok milik Apo.

"Angh-! Shh" desahan merdu keluar dari mulut laknat milik Apo, membuat Libido sang dominan tertantang.

Mile merapatkan badan Apo agar melekat dengan badan nya, melesakan lidahnya kedalam mulut Apo dan mengobrak abrik mulut dalam nya.

"Ughh shh kin-!"

Mile semakin bersemangat, ia semakin meremas pantat milik Apo, dan semakin bernafsu.

Namun,

"Okeee, CUT!!"

Mereka melupakan faktanya bahwa mereka sedang ber akting.

Mereka berdua tersadar, kemudian Apo lebih dulu mendorong tubuh Mile dan beranjak dari sungai tersebut.
Staff menghampiri Apo dan memberikan bathrobe untuk nya.

Di Balik Layar : MileApo √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang