" Doa yang telah diterima "
Di sudut kota itu,
Hangat nya masih sama,
Seperti saat kita pertama kali bertemu.Sembari telah terhanyut dalam dingin nya ombak dimalam hari.
Bertemu kabut nya awan,
Dan hamparan pasir yang memejamkan mata.Kita duduk berdua,
Berbincang hangat,
Melalui melodi-melodi indah pada suara gitar.
Menggunakan kata isyarat,
Agar batin ku dan batin mu saling mendengar.Sudah lama waktu yang kita lewat kan bersama.
Saling memandang bintang malam,
Berharap pada Tuhan,
Agar bintang itu jatuh tepat dimata kita.Kata orang dulu,
Jika kamu melihat bintang jatuh,
Maka berdoa lah dalam hati mu,
Dan minta lah apa yang kau mau,
Agar Tuhan mendengar dan mengabulkan doa mu.Sontak,
Secara tak sengaja,
Bintang itu jatuh pada saat raga ku meminta tuk hadir dihadapan ku.Kamu mengadahkan kedua tangan mu,
Sembari memohon dalam hati,
" Tuhan ini doa dari ku, jika kelak engkau berkehendak baik untuk ku maka biarkan dia tetap bersama ku hingga kata usai dalam hidup ku selesai "Dan sebaliknya,
Aku memegang dadaku dan berdoa dalam hati,
" Untuk yang telah kurasakan saat ini, kumohon, jangan engkau ambil orang berharga dalam hidup ku. Biarkan aku merasakan nya sekali lagi hingga debarannya hanya aku dan Tuhan yang tahu "
Mereka tak saling mengetahui,
Apa saja doa-doa yang mereka minta pada Tuhan- Nya.Dalam perbedaan ini,
Mereka tetap kokoh untuk bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fragmen Luka beserta, Hamparan asa
Short Storyberharap agar batin-ku, dan batin-mu saling mendengar.