Short Story About

LOVE IS GONE

LOVE IS GONE

Genre: romance
Author: Arrnaira

🌧️🌧️🌧️

SAAT itu kamu kembali dengan sosok yang berbeda, aku menantikanmu untuk ketiga kalinya, dan saat kamu kembali semuanya berakhir pada skenario yang sama. Pertama, kamu pergi untuk menyusul orang tuamu yang dipindah tugaskan, saat kembali kamu melupakanku. Kedua kali, kamu pergi untuk melanjutkan belajar di luar negeri dan lagi-lagi kembali melupakanku. Untuk pertama dan kedua kalinya kamu melupakanku aku tertawa hambar. Tetapi untuk ketiga kalinya ini hatiku sungguh terluka.

"Ini aku, Reyn!"

"Maaf aku nggak kenal kamu, pergi dari ruangan ini sekarang juga, kamu hanya membuat kepalaku pusing!"

Aku memilih pergi dari ruang rawat Reyn, mungkin bisa kucoba lain kali.

Sosoknya benar-benar sudah bertolak belakang dari Reyn yang kukenal, dia jadi perempuan yang pendiam, sulit bergaul, pemarah, dan aku sering melihatnya menangis sendirian. Diam-diam aku memang tidak sopan mengikutinya, karena penasaran akan hal yang dia lakukan. Hari itu aku tak sengaja melihatnya dirundung oleh anak kelas 12. Aku marah, kakiku melangkah mendekati dan menolongnya.

"Hey! Apa-apaan kalian!"

"Siapa lo! Nggak usah ikut campur."

"Nggak perlu lo tau siapa gue, apa alasan kalian siram dia dengan sampah?"

Cewek itu berdecih meremehkan, "Suka-suka gue lah, orang dia goblok banget disuruh kerjain tugas gue yang bener jawabannya salah semua."

"Ya lo yang salah! Adik kelas lo suruh kerjain tugas anak kelas 12, tch bodoh!"

"Apa lo bilang?!"

"LO- BO-DOH!"

"Enak aja lo ngomong, untung lo cowok!" kakak kelas itu hanya meremas rok abu-abunya kesal lalu pergi meninggalkanku dengan Reyn.

"Reyn, kamu nggak papa?"

Gadis ini, kembali memperlihatkan raut marah ke arahku, "Nggak perlu!" Reyn menepis tanganku yang sedang membersihkan sampah-sampah di rambutnya.

"Kamu kenapa sih, aku berusaha bicara baik-baik sama kamu, tapi kamu selalu memperlihatkan raut itu, seperti memang benci padaku sejak lama."

"Karena kita nggak kenal! Kamu menyebalkan! Aku nggak suka sama kamu! Dan lagi jangan sok kenal denganku!"

"Tapi aku memang mengenalmu!"

"Tapi aku enggak! Mungkin itu hanya halusinasimu yanga aneh, intinya aku ini tidak kenal kamu!"

"Hah.. oke! Apa kita bisa berkenalan, memulai hubungan yang baik?"

"Enggak! Dan lagi," Reyn menjeda ucapannya, "jangan pernah bertemu lagi," ucapnya lalu pergi meninggalkanku setelah mengambil buku-bukunya yang berantakan di lantai.

Aku menghela napas frustrasi, sudah sejak lama aku menaruh rasa pada Reyn melihat ia melupakanku membuatku semakin kehilangan kesempatan memilikinya. Apalagi dia yang entah mengapa jadi sangat membenciku.