Chapter 02 : luka

160 24 1
                                    

Di Kantin

"lo enggak bercandakan!?" Tanya jenna sekali lagi untuk memastikan ucapan aleska.

"Kalau gue bercanda mana bisa kita lolos dari guru bodoh itu, niatnya mau ambil hati eh malah dikasih tai" ujar aleska yang membuat mereka semua tertawa.

"gilak bener-bener gila lo bab*, sial*n serius lo. Anj ngakak" tawa Jessica yang tak percaya dengan cerita aleska.

"Astagfirullah, jes. Omongan lo kasar banget sih. Istighfar sana!!" Kata rara.

"Gue kristen goblok!!"

"Oh, iya juga ya. Yaudah berati gue boleh ya"

"Lo juga Kristen Rara!!!!" Ujar jessica emosi.

"Eh, iya juga ya. Lupa gue"

"Anj tambah ngakak gue!!" Tawa jenna hingga terngik ngik melihat kelakuan bodoh temannya.

Aleska yang melihat itupun tersenyum tipis tak bisa dipungkiri temannya lah yang membuat moodnya agak membaik setelah kejadian tadi pagi. Aleska menatap layar ponselnya yang menampilkan gambar bundanya, wajah sendu mulai terukir diwajahnya tapi dengan cepat aleska merubahnya.

"Lo kenapa sih les, kok hari ini diem banget padahal kemarin lo yang paling banyak ketawa" tanya Jessica yang diam diam memperhatikan aleska, walaupun Jessica terkenal dengan kekonyolannya, Jessica tak pernah absen untuk memperhatikan adik adiknya ini. Ya bagi Jessica mereka semua adalah adiknya karena dia yang tertua walaupun tidak dengan orang tua yang sama.

"Cuma gak mood aja"

"Kalau ada masalah bilang aja sama kita"

"It's okay gue baik-baik aja" ujar aleska yang meyakinkan Jessica.

"Yaudah kalau nanti ada masalah jangan ragu buat bilang kekita karna kita itu kakak kamu" aleska pun menjawab dengan anggukkan kepala.

Mereka pun mulai berbincang sambil memakan makanannya. Keadaan kantin yang ramai membuat mereka leluasa untuk berbicara.

Hingga kedatangan seseorang membuat mereka semua terdiam kecuali sirkel aleska.

Dan seperti biasa kedatangan senior sok cantik dan ketos yang dikagumi semua siswi kecuali aleska.

"Dih sok banget tuh lont*, mentang mentang dia pacarnya ketos"

"Astaga rara mulut lo!" Ujar jenna yang terkejut dengan rara yang sudah tidak polos.

"Bener bener si rara tapi ucapan lo kali ini gue dukung ra!" Dukung Jessica dengan semangat yang kepalanya langsung dipukul oleh jensa.

Sedangkan aleska hanya menatap acuh kearah seniornya dan memilih untuk fokus pada makanan yang dimakannya.

"Perhatian, kami kesini ingin mencari siswi yang bernama Aleska Veronica Putri" ujar sang ketos kepada semua siswa dan siswi yang berada di kantin.

Merasa nama nya dipanggil, aleska pun menghentikan acara makannya dan menoleh sekilas untuk melihat orang yang mencarinya.

"Ada keperluan apa lo nyari gue?!" Tanya aleska to the point yang membuat seniornya menatap nya.

"Bisa enggak sih lo sopan dikit gitu, kita itu lebih tua dari lo!" Ujar orang yang paling merasa senior.

"Gue gak tanya soal seberapa senior lo! gue tanya buat apa lo semua nyari gue!" Ujar aleska yang membuat cewek senior itu terdiam.

"Maaf membuatmu terganggu dengan kedatangan kita, kita kesini hanya ingin memberitahu mu bahwa kepala sekolah ingin kau datang keruangan nya saat pulang sekolah" ujar ketua osis sopan sambil menatap aleska dengan tatapan yang sulit diartikan.

The Butterfly Has GoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang