"Dengarkan ini, kalian akan menjalankan misi mulai besok pagi, boruto, sarada, mitsuki, dan konohamaru aku harap kalian berhasil menghentikan kaguya, kita harus bisa menghentikan mimpi buruk yang pernah terjadi pada perang besar Ninja ke-4 yang menewaskan orang-orang yang kita sayang." Ucap naruto.
Shappire bluenya menatap boruto lekat, istrinya hinata. Belum tahu kalau putra mereka akan menjalankan misi berat ini yang mengancam nyawanya.
Hinata pasti akan khawatir dan tidak mengizinkan boruto melakukan misi ini, karena Neji tewas saat perang itu berlangsung.
Naruto menatap lekat shappire blue milik boruto terdapat raut khawatir jelas pada tatapanya itu, sasuke menepuk pundak naruto, naruto menoleh dan mengangguk.
"Boruto, ayo kita pulang bersama." Ajak naruto dengan tersenyum.
"Touchan."
"Omaeno kachan, tidak akan mengizinkanmu ikut misi ini, jadi ayo kita bujuk dan meyakinkanya bahwa semuanya akan baik-baik saja." Ucap naruto. Matanya beralih menatap langit di sore hari itu. Memikirkan kaguya membuatnya ingat kejadian belasan tahun yang lalu, dimana dunia hampir berakhir jika ia dan sasuke tidak menyegel kaguya.
Tapi ternyata, kaguya masih hidup dan mulai berencana membuat mimpi buruk yang pernah terjadi dahulu, terjadi lagi dimasa sekarang.
"Ikeusou boruto."
Naruto dan boruto berjalan beriringan menuju rumah mereka, di tengah jalan boruto bertanya.
"Touchan, kenapa kachan tidak mengizinkan ku untuk ikut misi ini?" Tanya boruto.
"Saat perang besar dulu, paman mu Neji mengorbankan dirinya demi melindungi ibumu, perang besar itu juga membuat shikaku dan inoichi tewas terkena biju dama milik juubi. Ibumu pasti khawatir jika kau ikut melakukan misi ini, himawari juga pasti akan khawatir, karena ini menyangkut keselamatan seluruh dunia." Ucap Naruto, manik shappire bluenya sendu, ia juga takut boruto bernasib sama dengan neji.
"Kakek shikadai dan inojin? Touchan, aku akan berusaha melakukan yang terbaik dan pulang dengan selamat." Ucap boruto.
Naruto tersenyum sendu, lalu menarik boruto kedalam pelukanya, rasa khawatir seorang ayah yang sangat menyayangi putranya sangat besar.
"Aku percaya padamu, boruto."
•••
"Tadaima!"
"Okaerinasai! Eh, kalian berdua pulang bersama ya? Baguslah makan malam sudah siap."
Hinata menyambut mereka dengan senyum cerah, boruto menatap hinata sendu.
"Hinata ada yang ingin aku bicarakan, ini soal boruto dan tim 7."
"Nani, naruto-kun?"
"Kaguya, masih hidup." Ucapan naruto membuat hinata sangat terkejut.
"Nani? Apa itu benar? Bukankah kau dan sasuke-kun telah menyegel kaguya, bagaimana bisa naruto-kun?" Tanya hinata.
"Zetsu hitam menyelamatkanya sebelum kami menyegel kaguya. Kaguya sedang mempersiapkan untuk membangkitkan mugen tsukuyomi." Hinata kaku mendengar ucapan naruto.
"Mugen tsukuyomi?"
"Ya, Mugen Tsukuyomi aku tahu kau masih sedih atas meninggalnya Neji, tapi aku juga sama sedihnya denganmu, maka dari itu, aku memerintahkan Tim 7 untuk menghentikan kaguya sebelum terlambat."
"Naruto-kun, demo--"
"Kachan, aku akan baik-baik saja. Aku berjanji akan kembali dengan selamat dan keadaan yang masih hidup." Boruto memeluk hinata, hinata menangis memeluk erat boruto.
"Kachan yakin kau akan berhasil menghentikanya, boruto. Kami disini akan membantumu." Ucap hinata.
"Tolong jaga hinawari, kachan, touchan." Naruto dan Hinata mengangguk.
"Aku pasti akan mengalahkanmu, otsutsuki kaguya!"
•••
Pukul 03.00 dini hari, Tim 7 sudah berada di gerbang desa konoha, para kage juga sudah berada disana. Misi berat ini akan segera dimulai. Para penduduk sudah mulai di evakuasi ke tempat yang aman oleh para Anbu.
"Konohamaru nii-chan, sepertinya kau masih mengantuk ya." Tanya boruto.
"Nandayo? Aku tidak bisa tidur memikirkan misi ini, aku harus melindungi kalian bertiga." Ujar konohamaru sesekali mengerjap ngerjapkan matanya yang terus saja menutup.
"Perhatian, misi ini akan segera kita mulai, aku harap kalian bisa menghentikanya sebelum ia membangkitkan mugen tsukuyomi, kami akan memantau kalian melalui ruang sensor chakra. Kami akan mengikuti kalian dari jauh."
"HAI!"
"Aku harap kalian pulang dengan keadaan selamat, dattebayo!" Ucap naruto lantang.
"HAI!"
"Bergerak sekarang, waktu kalian hanya tinggal 2 hari sebelum mugen tsukuyomi itu bangkit, bergerak sekarang!"
"HAI!"
Tim 7 mulai bergerak menjalankan misi, sasuke dan sakura melihat sarada pergi menjalankan misi yang sulit ini menjadi cemas, tapi mereka yakin putri mereka itu kuat.
"Aku percayakan padamu, boruto."
•••
Tim 7 bergegas pergi ke koordinat terakhir otsutsuki kaguya. Di tengah perjalanan mereja bertemu dengan sekelompok zetsu putih yang menghadang mereka.
"Nani kore?" Tanya Boruto.
"Itu zetsu putih, hati-hati kalian bertiga. Zetsu putih adalah makhluk ciptaan kaguya." Ucap konohamaru seraya mengeluarkan kunai.
"Mengerikan." Ucap boruto.
"Siap menyerang!"
"HA'I!!"
Pertarungan melawan zetsu putih pun terjadi, sarada dan mitsuki sedikit kewalahan karena zetsu putih itu tidak berhenti bermunculan.
"Sharingan!" Sarada mengeluarkan sharinganya, ia mencoba melihat dari mana zetsu putih itu bermunculan.
"Boruto! Mitsuki! Lubang itu aku melihatnya mereka keluar dari sana!" Teriak sarada.
"Wakatta-dattebasa! Yosh! Mitsuki!"
"Ha'i Boruto!"
"Kage bunshin no jutsu!" Boruto menggunakan kage bunshin supaya bisa menembus kumpulan zetsu putih.
"Raiton, Hebi ikazuchi!" Mitsuki mengeluarkan raiton untuk memberi jalan kepada boruto.
"Yosh, RASENGAN!!" Zetsu putih itu hancur dan berubah menjadi pohon.
"Omaetachi, kalian benar-benar ceroboh ya. Lain kali lebih hati-hati." Ucap konohamaru.
"Maaf-maaf, konohamaru nii-chan."
"Waktu kita hanya 2 hari, apakah bisa kita menyelamatkan penduduk desa, sensei?" Tanya sarada.
"Kita pasti bisa melakukanya, lihat itu."
"Oh! Touchan!"
•••
To be continue
KAMU SEDANG MEMBACA
Team 7 : Finally The Mission !
FanfictionTim 7 mendapatkan sebuah misi untuk tingkat Jonin, Hokage ketujuh memerintahkan mereka pergi ke desa air untuk menghentikan mimpi buruk para penduduk di seluruh dunia. "YABAI BORUTO!!" "Mitsuki, Sarada, kita bisa melakukan ini! tim 7 siap menyerang"...