Chapter 4 - Murid pindahan?

1.3K 202 52
                                    

Jungoo mulai menelusuri jalan meskipun gerimis lembut.

Berjalan di gang sempit itu menakutkan.

Jungoo melihat kedepan nya, gelap, lampu berkedip.

Ada bayangan besar yang menanti di depannya, apa itu.. Orang?

Jungoo takut, menatap aspal lah yang bisa ia lakukan.

Duk.

Jungoo menabrak sesuatu seperti.. Batu?

"Woi, kalo jalan liat depan, b*ngs*t."

Kepala jungoo mendongak, melihat siapa yang berani memaki nya.

Om gundul.

"M-maaf"

Jungoo membenarkan kacamatanya dan melewati preman itu.

Tidak semudah itu ferguso

Kerah baju jungoo di tahan oleh segerombolan preman itu, padahal sedikit lagi ia sampai di jalan raya yang ramai.

"Maaf? Lo pikir ini tahun kapan? Ganti rugi." sentak om om gundul itu.

Jungoo tak sadar ada yang sedang memerhatikan dia dengan preman gundul itu dari jalan raya.

Tiba tiba jungoo teringat salah satu anime yang ia tonton, tentara itu harus hitam!!

Jungoo membulatkan tekad untuk membalas para preman itu.

"Ya gak mau nj*ng, kerja makanya biar dapet duit." ledek jungoo sambil menjulur kan lidah.

Tentu saja para om om gundul itu kesal.

"Hmph, ternyata dia ga selemah yg gue pikirin." Gumam seseorang yang sedang memerhatikan jungoo dari balik mobil

"Lo bilang apa tadi?! Lo baj*ng*n kecil." Pembuluh darah para preman itu rasanya mau meledak.

"Kayak punya om gede aja AWOKAWOKAWOK." lagi lagi jungoo meledek para preman itu dan kabur. Tak lupa mengacungkan jari tengahnya.

"Pfttt, bahkan dia ngeledek sampai sejauh itu? Lucu seka- woi, apa yg gue pikirin? Kenapa gue ngikutin tuh bocah?" Gumam jonggun, ya. Yang menguntit jungoo adalah jonggun.

Jonggun memijat pelipisnya sambil menyetir mobil, kenapa hatinya berdebar saat melihat jungoo? Apakah ini 'rangsangan'?, ah tidak tidak, ia tak pernah merasakan itu saat bercinta dengan para jalang.

"Hadehh, kenapa gue mikirin dia mulu sih?" Sebal gun.

Entah kenapa wajah jonggun mulai memerah bagai buah delima yang matang.



Kembali ke keadaan jungoo..

Jungoo memang memiliki tubuh kekar, namun pinggangnya sangat ramping, sayangnya semua bagian tubuh yang indah itu hanya bisa dilihat oleh pendamping jungoo di masa depan nanti.

Jungoo keluar dari kamar mandi dengan handuk yang di ikat dari pinggang sampai ujung kaki, mengacak-acak rambutnya yang basah sembari melihat cermin.

Tak lupa jungoo mengambil foto mirror dengan sixpack nya.

"ea ea, gamtenk amat"

Sudah lewat beberapa menit jungoo menghabiskan waktu bercermin dan memuji dirinya sendiri sampai rambutnya kering.

Mulai merasa kedinginan, jungoo langsung memakai pakaian seadanya dan langsung turu.

Namun takdir berkata lain, jungoo... Tak bisa tidur.

Jungoo berguling-guling di ranjang empuknya, meracau tak jelas dengan mengayun ayun kan kakinya.

Memandangi ponsel tanpa ada notip dari ayang, pasti kalian juga gitu kan.

"Mending nonton spongebobob." usul jungoo.

Jungoo menghabiskan waktu dengan menonton anime dan lainnya sampai terlelap dalam mimpinya.

Jungoo perlahan membuka matanya, apa ini mimpi? Dimana ini? Pertanyaan itu mulai mengelilingi kepalanya sendiri.

Tidak, yang paling penting... Kenapa aku merasa *****?.

Jungoo rebahan dalam posisi telentang, tangannya di genggam oleh seseorang sambil mengelus nya di pipi.

"Mata bute- jonggun?"

Mengusap usap kelopak matanya, serasa mimpi, ya memang mimpi sih.

Yang penting bukan itu... KENAPA JONGGUN TELANJANG BULAT WOIIIII?????????"

jungoo menutup matanya, dosa.

"Singkirkan tanganmu, saya gak suka."

Jonggun menyingkirkan tangan jungoo menggunakan tangan kanannya.

".. om mau ngapain om" Gumam jungoo.

"Mau apa? Mau perkosa in kamu."

BUSET TANPA SAT SET SAT SET LANGSUNG TUDEP AJA NIH ORANG, GABENER.

"Kak jonggun.." Panggil jungoo.

"hm?"

"Bangunin aku dong, aku gak mau keperjakaanku ilang di mimpi kak, pamali."

Sang lawan bicaranya pun terkekeh, lantas ia pun bertanya

"Kenapa memangnya? Kamu kan milik saya seorang." Tak lupa dengan seringai tipis khas milik jonggun.

Jungoo menengok ke laci sebelah untuk mengambil ponsel, namun apa yang jungoo temukan? Mainan sex dan durex.

Syok bukan main, jungoo kabur.

Tubuhnya jatuh di bawah ranjang, ia terbangun dari mimpi aneh nya itu.

"Hufff.... Hahh..." Berusaha mengambil oksigen banyak banyak, jungoo menghirup udara sebanyak-banyaknya.

Alarm berbunyi, sudah waktunya jungoo pergi bersekolah menambah ilmu.

Jungoo sentak langsung mandi dan memakai seragam rapih.

Jangan lupa semprot parfum dikit biar di tempelin banyak cewe- eh biar wangi.

Prot prot.

Dikit aja gausah sampe 1 botol.

Sudah ready dengan semuanya, jungoo berangkat ke sekolah dengan bus.

Saat perjalanan ke sekolah jungoo menggambar sesuatu..

"Ah, jangan makanan... Nanti aku lapar."

Sesampainya di sekolah, semua murid heboh karena ada rumor bakalan ada aktor yang pindah ke sekolah jungoo.

Gila.. Baru pelajar sudah menjadi aktor.

Tetapi jungoo tak tertarik kalau itu bukan permpuan.

Bel berbunyi, menandakan kelas akan segera dimulai.

Semua siswa siswi berkerumun masuk kedalam kelas.

Tepat saatnya dengan dosen yang datang dari pintu.

"Duduk anak anak." Pinta sang guru.

"Dimana, pak?"

"Di genteng."

"Baik, karena saya kurang suka basa basi jadi kita kedatangan murid pindahan dari sekolah ahik ahik yang pernah menjadi aktor muda." Jelas pak guru.

"Ganteng ga pak?"

"Gantengan bapak."

"Baik, silahkan masuk kalo niat." Sambut pak guru.

Lelaki tinggi, kekar dengan rambut yang aduhay malehoy ea eak masuk dengan gaya yang waw bak model.

Siapakah dia? Jeng jeng jeng.

Bersamamu- eh.. Bersambung.

Note!!!!: halo semuaa, saya author dari wp ini, sementara kalian panggil miyaong aja, sayang juga boleh sih.
Saya minta maaf kalau bahasanya kadang baku kadang engga, soalnya ya ndak tau njing.

Kalau baku itu adegan nya lg serius, sumpah ga boonk.

Oh iya, kalau nanya up brp hari? Sesuai mood saya aja lah ya.

Kalo ada pertanyaan lain ngomong aja, awas aja kalo ngomong saya punya ayang atau belum.

Ciwi ciwi langsung teriak histeris, ternyata murid pindahan itu... Tampan.

PROMISE | HIATUS | [Jonggun X Jungoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang