3. [Hidayah..]

45 16 4
                                    

Assalamualaikum semua..
🍒Cerita ini fiksi & murni sebuah khayalan, jadi apa yang tertera disini belum pasti sama persis dengan yang sebenarnya ya...🍒

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Pagi minggunya aku dianterin pulang sama arin mengingat banyaknya cucian yang harus kucuci. Komplek rumah arin itu berada dekat dengan pesantren tempat ayahku mengajar dan lumayan jauh dari rumahku.

"Assalamualaikum"

Aku membuka pintu dan yang kudapati hanya sunyi dan sepi tidak ada ayah disini. Aku segera pergi ke kamar meletakkan tas bawaanku kemudian mengambil pakaian kotor yang berada di ember di sudut ruangan kamarku dan kemudian meletakkannya dimesin cuci. Sambil menunggu dicuci aku beralih menyapu dan mengepel rumah.

Setelah semua pekerjaan rumah selesai aku segera mandi untuk membersihkan diri. Yahh Kira-kira begitulah rutinitasku di akhir pekan.

Aku berjalan ke dapur hendak membuat sarapan untuk diriku sendiri, ada telur, sosis, sayuran dan nasi yang baru saja kuambil, seperti yang terlihat aku hendak membuat nasi goreng, harus kuakui walaupun tidak seenak buatan ayah namun tetap saja aku anaknya kan, pasti kemampuan memasak ayah juga mengalir di dalam diriku.

Aku sarapan dengan tenang, sesekali teringat kejadian dimana aku melihat kakak-kakak bercadar yang membuat hatiku nyaman saat memandangnya.

Sesaat terfikir olehku, aku juga ingin berpakaian seperti itu....

Setelah sarapan aku berniat istirahat dan bersantai di kamarku, kemudian aku membuka ponsel dan hendak melihat updatenya oppa-deul.

Semuanya berlalu begitu saja, entah mengapa aku merasa bosan saat melihat beranda ig ku yang diisi oleh vidio dan postingan bts, lalu aku beralih ke laptop menonton ulang mv vidionya mereka dan tetap saja entah mengapa aku terus saja merasa bosan.

"Assalamualaikum"

Aku mendengar bunyi pintu yang terbuka, itu pasti ayah kemudian aku segera bergegas keluar menemui ayah.

"Waalaikumsalam ayah" ucap ku semangat dengan sedikit berlari kemudian tiba-tiba saja aku berhenti di ambang lorong yang menghubungkan ruangan dapur dan ruang tamu.

Disana aku melihat ayah tidak sendiri namun ia membawa seseorang, Aku baru saja tersadar saat baju yang kukenakan itu baju tidur dengan rambut panjang hitamku yang tergurai, segera saja aku berbalik arah menuju ke kamarku untuk mencari kerudung.

Aku melihat ayah duduk di ruang tamu bersama tamunya, dengan segera aku pergi kedapur membuatkan kopi dan setelah siap membawanya dengan nampan berisi coockies dan membawanya ke depan.

"Ayah ini kopinya" ucapku sambil meletakkannya di atas meja dimana ayah dan tamunya berada.

"Makasih ya mi" ucap ayah, aku hendak pamit pergi namun ada sebuah suara yang menghentikanku.

"Zamiyah ya"

Aku menoleh ke asal suara yang memanggilku, aku terkejut saat melihat tamu ayah ternyata seseorang yang kukenal, kalau tidak salah ia abang sepupunya nayya.

"Eh bang nathan"

Kulihat bukan aku saja yang terkejut namun ayah juga ikut terkejut. "Apa kalian berdua saling mengenal" ucap ayah menatap aku dan bang nathan secara bergantian.

"Ya ustadz, saya baru mengenalnya kemarin, kita secara tak sengaja bertemu di taplau saat saya pergi sama adik saya" ucap bang nathan kemudian ayahku mengangguk dan segera melihat ke arahku.

"Iya yah, saat itu ami bertemu nayya sama bang nathan"

Ayahku hanya mengangguk. Kulihat ia menatap map yang berada diatas mejanya. Namun tiba-tiba saja pandangannya mengarah padaku.

Goodbye Oppa!! Aku Memilih Sang Penciptaku (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang