5

2.5K 210 15
                                    

Milo nampak tenang dengan serial kartun kuning di hadapannya,hari ini tepat kepulangan dirinya,bahkan kedatangan dokter Ardi tidak ia hiraukan.

"Tuan muda"Milo bergumam tak jelas membalas panggilan dari dokter Ardi.

Di sana dokter Ardi nampak menghela nafas pelan melihat kelakuan tuan mudanya yang sama sekali tidak mau di ganggu.

"Mereka akan segera menjemput anda tuan muda,ke rumah baru yang akan tuan muda tempati untuk saat ini"

Milo terdiam,otak liciknya memikirkan rencana apa yang akan ia lakukan kedepannya"lalu apa uncle sudah masuk ke mansion itu"

"Sesuai perintah anda,dia sudah menjadi bodyguard anda kedepannya"jelas dokter Ardi menjawab pertanyaan Milo

Klik

Suara tombol terdengar,Milo mematikan serial kartunnya dan menghadap ke arah di mana dokter Ardi berada.

Mata bulatnya nampak menelisik ke segala penjuru arah dan berhenti pas di sebuah  ujung ruangan yang berada tak jauh dari dokter Ardi.

Sebuah miniatur pesawat yang menjadi objek pertanyaan bagi dirinya"pesawat itu...siapa yang menaru nya di sana"tunjuk nya pada miniatur pesawat berwarna biru-putih.

Dokter Ardi mengikuti jari lentik Milo menunjuk,ia berjalan ke arah miniatur pesawat itu dan melihatnya lebih teliti.

"Cctv"satu kata yang terucap dari mulut Milo membuat dokter Ardi terkejut bukan main,sial kenapa ia bisa kecolongan.

"Maaf tuan muda,saya telah ceroboh" sesal dokter Ardi dengan membukukan sedikit tubuhnya dengan miniatur pesawat yang sudah tidak terbentuk lagi akibat ulahnya sendiri.

"Lupakan soal pesawat,sekarang sepertinya kau harus mengurus suami-istri itu terlebih dahulu, mereka akan sangat merepotkan kedepannya"

Dokter Ardi mengangguk,ia pamit untuk ke ruangannya,meninggalkan Milo yang tengah memandang indahnya langit biru,ahhh kenapa hari ini Dewi Fortuna seperti memberkati dirinya?.

Suara pintu terbuka,menampilkan sepasang suami-istri yang tengah berjalan ke arah Milo.

Milo yang melihat kedatangan Aluna dan Richardo pun nampak senang, binar cerah di Netra zamrud nya terlihat jelas,bersinar bagaikan berlian di gelapnya malam.

"Tante Luna"seru Milo ketika Aluna mendekati dirinya.

"Selamat siang baby,bagaimana keadaan mu,apakah ada yang sakit hmm"tanya Aluna dengan mengelus Surai hitam milik Milo.

Milo menggeleng pelan,ia menatap Aluna dengan pandangan bertanya
"Milo nggak sakit Tante,kata dokter Ardi bukan Milo yang sakit tapi Piggy" jelas Milo dengan memperlihatkan boneka beruang putih yang tertusuk jarum infus di lengan pendeknya.

Aluna terkekeh"Iyah Iyah baby nggak sakit,ohh Iyah Tante ada hadiah buat kamu"

Tante...panggilan yang Milo sematkan pada wanita dewasa di hadapannya, sebenarnya Aluna ingin di panggil
"Mommy" oleh Milo,namun ingatan tentang penyiksaan itu berputar jelas ketika Aluna memintanya.

Milo kembali histeris dan dokter Ardi  menyarankan untuk tidak memaksa Milo melakukan hal yang berkaitan tentang"panggilan keluarga"terlebih dahulu.

Jika memaksa keadaan Milo akan kembali buruk dan berakhir sesuatu hal yang tidak di inginkan,Aluna menerima nya,ia akan membantu Milo untuk pulih dari traumanya, dan juga ia tidak sendiri,di sampingnya ada sang suami yang akan membantu proses penyembuhan Milo.

"Hadiah Milo suka hadiah"Aluna terkekeh pelan,bayi besar di hadapannya memang menggemaskan.

"Baby apa kau melupakan om yang tampan ini huh..."Milo menoleh ke samping,melihat pria dewasa tampan dengan wajah yang kentara kesal, namun tak dapat di sembunyikan jika wajah itu memperlihatkan sebuah senyuman yang terasa aneh jika di lihat.

"Om Richar kapan om masuk ke sini" pertanyaan polos Milo membuat Richardo yang mendengar menggerut kesal,hei ia datang bersama istrinya apa bocah beruang itu tidak melihat kedatangan dirinya.

Aluna terkekeh pelan,rasa senang menyelimuti relung hatinya,ntah sudah berapa lama ia tidak merasakan perasaan sehangat ini.

Beruntung rasanya ia bertemu dengan bocah si pemilik mata zamrud,tawanya sangat candu untuk di dengar,dalam diam Aluna berdoa semoga kebahagiaan ini abadi.
.
.
.
.
.
.

Part ini agak ngebosenin yah,jujur aja aku kurang suka sama part ini. Mungkin karna mood aku kurang baik kali yah akhir akhir ini.

Maaf yah kalo part nya kurang dapet atau kurang.

Maaf juga udah nunggu lama buat up novel ini

The baby boys ManipulativeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang