Chapter (7)

4K 292 10
                                    

baca ulang jika kalian
lupa dengan alur cerita...

happy Reading

(≚ᄌ≚)ℒℴѵℯ❤

dua hari sebelumnya.

"selamat malam tuan." seseorang berucap dari arah belakang membungkuk hormat kepada Nathan sang atasan.

Nathan yang mendengar suara dari Pengacaranya pun langsung berbalik badan, dan mempersilakan dia untuk duduk di hadapannya.

"duduklah."

"ehmm, bagaiamana pembahasan yang saya ajukan kemarin? anda belum menjawabnya?" ucap Nathan terlihat seperti orang tidak sabaran dan tersirat kesal di matanya.

"tuan Nathan tenanglah. saya usahakan besok pagi akan melakukan semaksimal mungkin agar mereka mendapatkan hukuman seadil-adilnya. untuk masalah ajuan tuan tentang bukti dari data itu menurut saya sudah cukup, karena kemarin saya ada sedikit kendala jadi saya tidak bisa menghubungi tuan. dan untuk dua orang lainnya apakah tuan yakin untuk tidak memenjarakan mereka? walapun tuan dan mereka adalah berstatus sedarah, tapi jika tuan ingin mendapatkan keadilan saya bisa langsung memberbicara kasus ini kepada polisi untuk menangkap mereka. jika memang Tuan tidak mau, saya tidak berhak untuk melakukan apapun tanpa persetujuan dari tuan." sang pengacara itu mencoba mempertimbangkan ajuan dari tuannya.

Nathan terdiam cukup lama. dia sangatlah bimbang. satu sisi dia sangatlah kecewa kepada mereka sedangkan sisi lain, dia tidak mau mereka mendapatkan cemooh dari masyarakat atau di kecilkan seperti dia dan abangnya dulu karena masalah ini.

"ya, saya tidak akan mengubah keputusan saya untuk permasalahan itu. tapi ingat jangan anda bocorkan ini kesiapapun tentang masalah ini." pengacara itu hanya mengangguk dan melanjutkan pembicaraan mereka sampai larut malam.

ke esokan harinya.

Nathan sudah berpakaian rapi dengan jas hitam yang melekat di Tubuhnya. tadi malam Nathan tidak tidur hanya untuk memikirkan satu masalah yang membuat dia bimbang akan keputusan dia, namun sekarang dia sudah tidak ada waktu untuk memikirkan hal itu karena di sibukan oleh berkas-berkas yang menumpuk di depannya.

tok

tok

tok

"permisi tuan saya Clara izin masuk." seorang wanita dengan kemeja rapih memasuki ruangan Nathan. Nathan menoleh sekilas lalu dia melanjutkan menandatangani kertas yang dia pegang sedari tadi.

"saya izin menyampaikan tuan, untuk jadwal anda jam 09.45 akan pergi ke pengadilan bersama pengacara bapak Abdul. S. H akan berlangsung lebih cepat dari jam yang di janjikan sekitar jam 09.00. dan saya mendapatkan kabar dari Kapten Albendin untuk anda secepatnya kembali ke rusia karena ada masalah di sana. saya sudah berbicara kepada kapten Albendin untuk tidak membebani pekerjaan tuan. tetapi dia bersikeras untuk anda kembali ke rusia secepatnya. alasan dari itu semua karena Kapten Albendin ingin anda membantu menangkap sekelompok mafia yang ada di kota Belgorod. mereka sudah membuat pedagang mendapatkan kerugian yang besar dan di sana juga masyarakat harus menanggung imbasnya yaitu kenaikan harga. saya belum bisa menjawab belih lanjut karena belum mendapatkan persetujuan dari tuan. lalu bagaimana tuan? apakah harus di ulang schedule anda ke pengadilan atau-"

"huh, saya benar-benar sangat pusing sekarang. kamu gantikan saya di sini untuk menggantikan saya seperti biasa. kalau Jadwal di rubah ya sudah siapkan mobil dan nanti tolong siapkan semua keperluan saya untuk penerbangan Indonesia-rusia setelah selesai saya dari pengadilan." ucap Nathan dengan menyandarkan kepalanya di kursi kebanggaan nya dan menutup mata.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 25, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MY BABYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang