Meysha 2

442 26 1
                                    

Happy reading

"Adek lo tu gar" ucap Liam Abbiyya cowo yang paling terplayboy diantara mereka ber5.

Sontak mereka menengok kedepan.
Edgar menatap tajam meysha yang belum menyadari keberadaan mereka.

"Tatapannya biasa aja kali bang" ucap Elvino Adijaya menatap Edgar yang sedang menatap meysha seakan musuhnya, vino 11 12 seperti liam cuma masih bisa menghargai, tapi kalau liam...ntahlah susah dibilang.

"Elah gar gar emang lo punya masalah apasi sama meysha sampe segitunya dari dulu" ucap Evan Mahendra sipaling receh.

Edgar menatap malas kawan kawannya, dan matanya berenti di Xavier Emilliano Addison.

Sedangkan yang ditatap menaiki alisnya sebelah.

"Gue punya tantangan buat lo" Ucapnya.

Lagi xavier menaiki alisnya sebelah.

"Buat meysha jatuh sejatuh jatuhnya ke lo, kalo dia uda jatuh, tinggalin" Ucapnya serius.

"Lo gila gar?, itu adek lo goblok bisa bisanya lo buat tantangan kaya gini?" Evan menatap tajam Edgar.

"Kalo gue berhasil, gue dapet apa?"

"Apapun yang lo mau"

Xavier tersenyum miring menatap Edgar " apapun?" Dan dianggukin Edgar "oke"

Xavier menatap meja nomor 205 itu cukup lama dan tak disangka manik matanya bertubrukan dengan meysha.

Balik kemeja 205

"Dibelakang ada geng abang lo sha" ucap felly saat dirinya menengok kebelakang.

"Hmm" dehemnya sambil menyuapkan kuah bakso kedalam mulutnya.

"Tapi ya sha, kalo gue pikir pikir abang lo kaya gak suka gitu sama lo" kata lia.

Meysha mendongakkan kepalanya menatap lia dan beralih menatap edgar yang sedang berbincang bincang dengan kawannya.

Meysha mengedikan bahunya.

"Kalo dirumah dia kaya mana sha sama lo" kata lia.

"Ya gitu, kaya orang asing, bahkan.." meysha menundukkan kepalanya.

Araya menoleh kesamping menatap meysha yang menunduk dengan bahu yang bergetar.

"Sha lo nangis?" Ucapnya memegang bahu meysha.

"Ha?, sha lo nangis?" Ucap lia berdiri dari duduknya menghampiri meysha.

"Eh sha lo kenapa?" Tanyak felly memegang tangan meysha yang sedang memegang garpu.

Meysha segera menghapus air matanya dan mendongak menatap kawan kawannya.

"Gue gak papa" ucap menatap kawan kawannya senyum.

"Beneran?, tadi lo bilang bahkan, bahkan apa, sampe lo nangis gini?" Ucap lia memegang bahu meysha.

"Gapapa lia, uda lo duduk masi banyak no bakso lo, bentar lagi bel" kata meysha melepaskan tangan lia dari bahunya.

Lia kembali ketempat duduknya.
"Udah deh gausa bahas kak edgar lagi" ucapnya sembari mendudukkan dirinya "mending bahas mas jeno yang kemaren ke indo, iss anjir si gue gak nonton huaaa" ucapnya lebay sambil menyendokkan bakso kedalam mulutnya.

"La bego sayang banget gilaa" ucap felly.

"Tumben lo gak gercep langsung datang ke allobank" kata araya.

"Nah masalah di itu gue gak dapet restu dari emak, mau nonton tapi tv gue uda diambil alih dari adek syaiton, mau dilaptop, laptop gue lagi ngebleng, mau nonton dari hp, hp gue gaada batrenya, bahkan satu persen pun gaada huaaa"

MeyshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang