Meysha 5

325 28 1
                                    

Happy reading

"Mama pergi ya, ingat kalian kakak beradik jangan bertengkar-tengkar, kamu edgar jaga adik kamu ya"

"Iya ma"

"Mama pergi mey, mata kamu kenapa bengkak?"

"Meysha, tadi malam ngedrakor sad ma"

"Yaampun sayang, yauda mama pergi ya, kamu jangan bergadang setiap malam gak baik oke, kemungkinan mama 6 bulan dibandung"

"Iya ma"

Armi mengangguk dan mencium kening anak-anaknya setelah itu pergi kemobil diantar supir.

"Dada sayang" sembari melambaikan tangan kepada anak-anaknya.

"Dah ma" lirih meysah.

Edgar melirik meysha sekilas dengan datar setelah itu pergi kegarasi mengambil motornya dan pergi ke sekolah.

Setelah kepergian mereka berdua meysha masuk kedalam kamar mengambil ransel serta handphonenya dan kembali turun menuju garasi mengambil motornya.

~~

Meysha memarkirkan varionya didekat scoopynya araya, tumben-tumbenan anak itu bawa motor.

Setelah memarkirkan motornya meysha pergi ke kelasnya dengan wajah lesuh tak bersemangat.

"Pagi meysha" sapa gibran didepan kelas.

"Pagi gib"

"Kok lesu gitu si sayang, kenapa hm?"

"Gapapa gib, gue masuk dulu ya"

"Mau gue anter sampe bangku?" Ucapannya dan dibalas dengan senyuman singkat meysha.

"Gawat ni kalo buk biduan uda lesu gitu" gumam gibran.

Meysha menarik bangkunya sembari menaruh ranselnya dimeja setelah itu duduk dan langsung menelengkupkan wajahnya diatas ranselnya.

"Kenapa mey?" Tanyak araya dan dibalas dengan gelengan oleh meysha.

Araya menoleh kebelakang saat bahunya dicolek oleh fely.

"Kenapa yak?" Tanyanya.

"Ga tau" jawabnya sembari menggelengkan kepalanya.

"Ada masalah dirumah Mey?" Tanyak araya.

"Hiks"

Tiba-tiba saja meysha mengeluarkan isakannya.

"Mey" araya sontak memegang bahu meysha.

"Dia hiks, dia nyakiti gue lagi hiksss"

Meysha menegakkan badannya dan menatap araya dengan air mata yang sudah banjir.

"Dia hiks, jambak gue, dorong gue, gue takut hiks, mama gaada dirumah, gue takut nanti dia makin merajalela nyakiti gue yak hiks"

Lia dan Felly sontak mendekati meysha.

"Maksudnya gimana si?, dia?, dia siapa?" Bingung Felly dan diangguki lia "yang nyakitin lo siapa mey?" Sambung lia.

"Edgar, egdar selama ini nyiksa gue, semua yang gue bilang itu bohong, tentang gue kejedut meja, terpeleset, jatuh dari tangga, mata bengkak karna ngedrakor itu semua bohong hiks" meysha menghapus kasar air matanya yang jatuh "dia nyakiti gue hiks" lanjutnya.

"Mey" entah mengapa mereka bertiga serentak memanggil namanya dengan lirih.

"Al.."

"Selamat pagi anak-anak, lo ini kemana semua?, kok cuma kalian berempat, yang lain mana?" Tanya buk maryam guru bahasa Indonesia.

Araya berdeham sembari memalingkan wajahnya kesamping kiri setelah itu menatap buk maryam.

"Kayaknya dikantin semua buk"

"Yaampun padahal uda jam 8.30 kenapa belum pada masuk kelas?"

"Belnya gak bunyi buk" jawab felly dan duduk kebangkunya.

"Iya, belnya katanya lagi rusak, aduh ini gimana dong, coba felly sama lia panggil yang lain sana" suruhnya.

"Huft baru juga duduk" gumam felly.

"Iya buk, ayo li" ajak Felly pada lia dan keluar kelas memanggil anak-anak yang lain.

Kantin.

"Felly menarik nafas dalam-dalam saat sudah sampai pintu kantin.

Lia menatap Felly aneh.

"Lo kenap.."

"YANG MERASA KELAS 11 IPA² BUK MARYAM UDA MASUK KELAS, BURUAN MASUK KALO LO PADA GAK MAU DIHUKUM!" Teriaknya lantang sampai anak-anak kantin menutup kuping mereka.

"Huft yuk li" ajaknya dan meninggalkan kantin begitu saja.

~~

"Kapan lo nembak meysha?" Tanyak Edgar.

Saat ini Edgar dkk berada di rooftop gudang yang jarang didatangi murid-murid lain.

"Mati dong kalo ditembak" ujar evan.

"Gak gitu juga konsepnya pak jali" sahut liam.

"Gausa bawa-bawa bapak gue Sumanto!"

"Anjir lo bhahaa"

"Bahaha"

Dan mereka tertawa berdua, padahal tidak ada yang lucu.

"Kenapa?, Lo uda gak sabar banget kayanya mau jadi kakak ipar gue" Ucapnya dengan kekehnya kecil dan kembali mendatarkan wajahnya.

Edgar memutar bola matanya malas
"Gue mau lo pacaran sama dia 5 bulan setelah itu lo putusin"

"Dih pacaran apa tu 5 bulan"

"Daripada lo belum sampe 24 jam uda putus" ujar vino.

"Gak kecepatan?, 5 bulan gaada apa-apa nya, mana bisa dia nanti gue grepe-grepe"

"Anjing lo!" Edgar menatap nyalang xavier.

"Why?, bukannya lo benci sama dia, kok marah, seakan-akan lo bela dia?"

Edgar mengusap wajahnya kasar "gue cuma minta lo buat dia jatuh sejatuh jatuhnya bukan ngerusak dia"

Xavier mengangguk sambil mengisap rokoknya dan menghembuskan asap rokok itu dengan bentukan balon.

"Okay, tapi gue gak janji"

Setelah mengatakan itu Xavier bangkit dan pergi meninggalkan teman-temannya.

"Gak janji" tekan vino dan menepuk-nepuk pundak Edgar "gue gak tau lo punya masalah apa sama meysha sampe-sampe lo nyuruh xavier buat meysha jatuh, tapi gue mau ngingetin jangan nyesel nanti, kalo kejadian sesuatu sama meysha, lo tau xavier kaya gimana orangnya, suka khilaf"

Setelah itu vino juga bangkit dan meninggalkan rooftop disusul Liam dan Evan, meninggalkan Edgar sendiri disini yang sedang mencerna ucapan vino.

Draf 21 Juni 2022

MeyshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang