3. Cewek Hasil Taruhan

5 1 0
                                    

"Bisma, Bisma, Bisma!" suara dukungan dari orang-orang mulai menggema di seluruh lapangan, padahal pertandingan belum dilaksanakan. Namun, para perempuan sudah berjejer. Mereka tidak ingin melewatkan ketampanan dari seorang Bisma satu detik pun.

"Aduh, duh. Kamu apa-apaan sih Sekar bawa aku kesini, aku gak suka." Seorang gadis merasa risih karena harus desak-desakan dengan siswa yang lainnya.

Sekar hanya tersenyum, dia menstabilkan nafasnya dan tersenyum memandang ke arah pemain basket. "Kamu itu Mel, ini pertandingan tim basket kita melawan SMA Favorit. Kamu masa gak mau lihat. Ini bakal jadi sejarah besar kalau kita bisa ngalahin SMA Angkasa."

Melati terlihat murung. SMA Angkasa … dulu dirinya ingin masuk ke sekolah tersebut, namun kedua orang tuanya melarang. Tapi pada kenyataannya, adiknya sendiri sekarang berada di sekolah tersebut.

"Kamu nonton aja sendiri sama yang lain. Aku mau keperpustakaan aja, lagian waktu seminggu kemarin aku sakit banyak tugas. Aku harus segera menyelesaikannya. Bye …. " Melati pergi meninggalkan Sekar, sementara Sekar hanya menoleh sedikit. Berniat mengejar Melati, tapi pertandingan sudah akan dimulai.

Sesampainya di perpustakaan, Melati langsung mencari beberapa buku yang dia perlukan untuk mengerjakan beberapa soal. Hingga Seorang lelaki mengambil buku yang hendak dia ambil.

"Yah, aku ….. " Melati menunduk dan tidak berani berbicara. Karena lelaki yang tadi mengambil buku tersebut adalah ketua OSIS di sekolahnya. Dia tidak berani menyapa kakak kelasnya.

"Ya udah, ngerjain aja dulu yang ada." Melati segera mengerjakan beberapa tugas yang telah ia dapatkan bukunya. Hingga pukul 4 sore, tinggal satu pelajaran lagi yang belum ia selesaikan. Dan bukunya masih berada ditangan lelaki dingin itu.

"Mm … apa aku nonton pertandingan basket dulu kali, ya." Melati sedikit berfikir, dia terlihat bosan menunggu orang tersebut menyelesaikan bacaannya. Bila dilihat dia sedang tidak mengerjakan tugas.

"Eh …. " Melati heran melihat lelaki itu menghampirinya. 

"Lo mau buku ini?" tanyanya seolah mengerti.

"I-ya."

"Ini." Lelaki itu memberikan buku tersebut kepada Melati.

"Kak Maudi!" Melati memanggil Maudi yang ternyata adalah seorang ketua OSIS. 

"Makasih." Melati tersenyum, sementara Maudi hanya mengangguk dan berlalu pergi meninggalkan perpustakaan. Dibandingkan laki-laki populer seperti Bisma, sebenarnya Melati lebih menyukai lelaki yang kalem seperti Maudi. Apalagi lelaki tersebut terkenal karena kepintarannya.

"Beruntung banget aku bisa ngobrol sama ketua OSIS yang katanya dingin kaya salju." Melati tersenyum dan segera mengerjakan tugasnya dengan cepat. Dia tidak mau ketinggalan oleh Raka, pamannya dari SMA Angkasa yang sedang melaksanakan pertandingan sekarang di sekolahnya.

Di Lapangan semua penonton terlihat tegang. Karena skor yang diperoleh 2 sekolah tersebut seri. Mereka berharap di sisa waktu yang ada, SMA Bintang akan memenangkan pertandingan.

"Puitt!" Suara peluit menghentikan pertandingan mereka. Hasil akhir dari dua babak adalah seri. Maka akan dilanjutkan pertandingan persahabatan pada bulan berikutnya

"Bisma …. " Sinta, pacar hasil taruhan Bisma segera menghampiri kekasihnya yang sedang beristirahat di dalam ruangan basket. Sementara Bisma hanya tersenyum kecut, 'malas banget, ada cewek gatel.' 

Semua teman-teman Bisma hanya tertawa melihat Sinta yang mengelap keringat Bisma dan menyodorkan lelaki itu dengan berbagai minuman. Mereka tahu kalau Bisma tidak menyukai Gadis itu. Lagipula, mereka sendiri yang memberikan Bisma tantangan agar mau memacari Sinta selama satu bulan.

"Bis, 7 hari lagi." Alex meledeki Bisma. Sinta yang tidak mengerti hanya tersenyum dan segera memberikan beberapa minuman kepada teman-teman Bisma yang lain. Itulah yang mereka sukai dari Sinta, gadis itu pasti ingin selalu terlihat sempurna dihadapan semua orang. Sehingga mudah bagi mereka untuk memanfaatkannya.

Cinta dan DosaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang