Empat 🐾

2.6K 398 364
                                    

BIASAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA
HAPPY READING

^^^

Marcel menghela nafas melihat Berli yang sudah masuk kedalam mobil yang siap mengantar nya ke sekolah. Marcel senang saat tahu Berli sedikit berubah dan mau tinggal bersama di rumah.

Perubahan adik nya yang benar-benar tak bisa di tebak ini bahkan terasa hanya mimpi. Tidak, ini nyata Marcel!

Ia lalu membenarkan posisi tas di punggung nya. Setelah itu ia menaiki motor, belum sempat ia meng gas, Marcel merasakan sebuah tarikan kecil di ujung baju sekolah nya. Ia menoleh dan mendapati Berli yang tengah tercengir ke arah nya.

"Aku berangkat sama Kak Marcel ya?"

Ini beneran Berli menyebut namanya? Apa Marcel salah dengar. Tapi tapi, ini beneran astaga!

"Y-ya?"

Tuh kan, Berli mengumpat dalam hati, ekspresi Marcel benar-benar lucu sekarang. Akhh- bagaimana dia bisa setega itu menyia-nyiakan Kaka tampan nya.

"Boleh?"tanya Berli lagi.

Dan respon Marcel saat itu langsung mengangguk cepat, ia langsung turun dan masuk dengan terburu-buru.

Berli hanya memperhatikan gerak-gerik Kaka nya itu dengan alis mengkerut. Saat Marcel keluar baru lah Berli paham.

"Pake ini,"Marcel menyodorkan sebuah helm ke arah Berli, namun sedetik kemudian ia menarik kembali dan langsung memakai kan pada kepala adik nya.

Berli hanya mengulum senyum.

Duh meleleh bestiee!

Marcel tersenyum puas, "Ayo ..."

"Let's go!" Seru Berli tersenyum cerah.

Kedua nya lantas bergegas menaiki motor dan segera pergi menuju sekolah. Semua kegiatan mereka tadi tentu saja tak luput dari pandangan sepasang mata tajam.

Jevan yang sejak tadi berdiri di dekat jendela dengan perasaan tak karuan. Rasa nya ia ingin memeluk Ziana dan bilang  "anak kita begitu manis"

"Pasti di sana kamu tengah tersenyum kan Ziana, iya kan" gumam Jevan dengan mata berkaca-kaca.

^^^

SMA BINTANG, sekolah bergengsi dengan berbagai prestasi di dalam nya, fasilitas kegiatan yang lengkap juga dengan organisasi dan ekstrakurikuler yang terkenal di seluruh kalangan sekolah lainnya, membuat sekolah ini menjadi incaran murid-murid bahkan para orang tua untuk memasukan anak nya ke sekolah ini.

Satu lagi, sekolah ini juga di kenal dengan gudang nya para manusia tampan dan Sultan. Bagaimana tidak, sekelas anak dari pengusaha maupun konglomerat semua ada di sini.

Dan lagi pesona tampan nya sang ketua osis yang bergelar marga Shankara.

Sifat nya yang dingin, cuek, dan pintar membuat diri nya semakin di gilai para kaum hawa.

"Kaka,"

Di parkiran yang cukup masih sepi, Marcel dan Berli kini menjadi perbincangan, berbagai tatapan dan ekspresi mereka dapatkan.

"Kenapa Za?"

"Mereka kenapa si ..."bisik Berli membuat Marcel terkekeh geli.

Bukan kah sudah biasa mereka menjadi pusat perhatian.

Marcel yang terkenal karena tampan dan tubuh atletis nya mampu menghipnotis seluruh siswi, apa lagi dirinya menjabat sebagai kapten basket.

I'M NOT PSYCHOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang