Dua🐾

2.6K 457 173
                                    

BIASAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA
TANDAI JIKA ADA TYPO

BIASAKAN VOTE SEBELUM MEMBACATANDAI JIKA ADA TYPO

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Malam ini hujan begitu deras, kilat menyambar saling bersahutan. Suara gemuruh hujan ini bahkan terdengar mengerikan.

Di sebuah ruangan, terdapat beberapa remaja yang tengah sibuk dengan kegiatan nya.

Remaja tampan di sudut ruangan dengan kalung yang menggantung di leher itu asik menikmati rokok yang terselip di jari nya.

Tatapan nya hanya tertuju pada satu objek, yakni seorang gadis yang tengah tertidur pulas di sebuah sofa ruangan.

Gadis itu terlihat begitu damai ketika memejamkan mata. Namun berbeda jika mata itu terbuka, aura ketenangan bahkan langsung lenyap pada dirinya.

Seragam sekolah yang di kenakan gadis itu sangat terlihat kotor. Bukan noda biasa yang menempel di seragam nya. Melainkan sebuah darah.

"Psycho..." Gumam pria itu rendah.

"Kar,"pria berhoodie hitam tiba-tiba datang. Pemuda yang di panggil itu hanya menjawab dengan gumaman.

"Hm."

"Queen belom bangun?"

"Bisa lo liat, dia pules banget."remaja itu bangkit seraya membuang puntung rokok. Ia mendekat ke arah sofa.

"Sampe kapan lo gini cuma karena bajingan itu."gumam nya pelan. Pemuda satu nya hanya bisa menghela nafas berat.

"Sampah ini gimana?"

Kedua nya kini menatap sesosok wanita yang tengah terduduk tak berdaya di sebuah sofa tak jauh dari mereka, keadaan nya begitu mengenaskan, dengan kulit tubuh nya yang hampir terkelupas semua, sayatan pisau ada di mana-mana, wajah perempuan itu bahkan tak terlihat akibat tertutupi darah.

"Jangan di buang dulu, sapa tau queen belom puas."

Mengangguk sebagai tanda setuju, ruangan kembali hening, hanya terdengar suara deras hujan di luar sana.

Ruangan tiba-tiba terang akibat kilatan petir. Detik itu juga suara petir menyambar begitu keras.

JEDERR!!

"Astaga! petir sialan, gue kan kaget ..."

Dua pemuda itu saling berpandangan, sebuah pertanyaannya mendadak muncul di otak mereka.

I'M NOT PSYCHOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang