3.

2.3K 57 27
                                    


Tanganku terkepal menatap punggung papi yang mulai hilang di balik tembok.

Hahahahha
Tawa hambarku terdengar .
Ternyata ucapan eyang Ratih kemarin nggak salah....
Papiku memang main gila dengan pembantunya.
Bukan ! Bukan pembantunya ,tapi gundiknya .

Brengsek!
Sialan !
Anji**!!!

*

Dum
Dum
Dum

Suara musik berdentum keras memekakkan gendang telingaku.
Tapi aku suka.
Suara itu seakan meredam dadaku yang sedang panas dan menggila.
Akhh ini sangat sesak !!!!
Ya rasanya sesak sekali mengetahui orang yang selalu kamu banggakan ternyata tak lebih dari seorang penipu, penjahat dan pecundang.

Aku tertawa sumbang menenggak minuman alkohol di gelasku.

Lelaki itu yang selalu menceramahiku agar tak mempermainkan hati wanita, bajingan juga nggak taunya.
Brengsek!!
Apalagi yang di permainkan hati mamiku !!!
Sialan !

"Nape Lo dateng -dateng langsung teler?"
Jonan teman bregsekku ambil duduk  di sebelahku  lalu ikut memesan satu minuman ke bartender.
Aku mengacuhkannya kembali menyesap tequila di gelas.

"Angel mana ? Tumben gak Lo ajak?"

Aku mengendikkan bahu.
Angel adalah nama cewekku. Cewek yang aku akuin di depan teman-teman ku  sebagai pacar.
Sebenarnya cewekku banyak, tapi  hanya berstatus HTS -an atau FWB-an .
Dulu angel juga FWB-an tapi berhubung dia anak temen kolega papi jadi dia naik drajat jadi pacar, nggak enak saja sama oom Handoko__daddy Angel  yang sering main ke rumah, apalagi mami Angel juga temen arisan mami.
Angel adalah anak tunggal oom Handoko, dia teman sekolahku sekaligus teman ranjangku.
Anaknya supel, bodynya goals  wajahnya agak kebule-bulean  karena mamanya blasteran indo_ Jerman .
Satu sifat yang paling aku nggak suka dari Angel adalah posesif  dan ngambegan.
Tapi meski dia sering ngambek dan merajuk tiap aku ketahuan selingkuh sama cewek, lucunya  dia selalu menolak setiap mau aku putusin.
Mungkin saking kecanduanya dia sama si Jo
Hahhahaha.
Gila kan ?
Ya aku memang gila kalau menyangkut  urusan cewek.
Aku tak menganggap mereka begitu penting .
Buatku cewek nggak lebih hanya sebagai tempat tersimple buat buang sperma .
Daripada ribet harus onani atau mimpi basah selagi ada yang mau bantu kenapa enggak, toh mereka juga sama-sama enak.
Ya aku memang sebrengsek itu.
Aku bukan lelaki setia seperti kak Keanu, aku juga bukan orang yang mengagungkan cinta seperti Kak Rania ,tapi aku cenderung seperti Queen saudara kembarku.
Kalau dia  jenis buaya betina aku  jenis  jantannya.

"Ada masalah Lo?" Jonan menyenggol lenganku.

Aku mengangkat alis lalu kembali menyesap minumanku.

"Ada cewek noh ,kata madam Nia masih segel."

Aku menelengkan kepala .

"Males."

"Kalo ini mau?"
Dia menunjukkan sesuatu di kepalan tangannya.
Inex.

"Ogah."
Sebuntu-buntunya otak, gak doyan aku barang begituan.

Jonan mendengus lalu memasukkan lagi obat ke saku jaket kulitnya.
"Renard my bro! What's up bro!"

Lelaki itu membenturkan bahu menyambut Renard __ cowok super brengsek juga yang baru datang ke meja kami.
Ya kami memang kumpulan cowok brengsek di sekolah.

"Burung noh! Tutup! Abis enak-enak lupa tutup kandang."

Renard melirik resletingnya lalu menaikannya dengan malas.
"Lemes gue."

MUTIARA ANAK PEMBANTUKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang