5.

1.5K 21 6
                                    

Gadis itu menunduk membersihkan kamarku pagi ini. Sepertinya ia masih kesal atau mungkin  ketakutan dengan perlakuanku semalam...
Entah.

"Ga becus kerja lo ya! Vakum tuh yang bener! Sela ranjang bersihin  juga!! Lo sengaja mau bikin alergi gue kumat ,terus  batuk-batuk!" Cecarku emosi, tapi gadis itu tetap bungkam tak peduli dengan ucapanku. Hal yang sangat jarang sekali Mutiara lakukan.

"Budeg!"

Brakk

Karena kesal, sengaja kubanting rubik di atas nakas untuk  melihat reaksinya, tapi gadis itu masih diam mengacuhkanku
Cih berani protes lo!

Entah kenapa hatiku tersentil melihat sikapnya barusan..
Meskipun pendiam ,biasanya Mutiara selalu ramah dan murah senyum apapun keadaanya, tapi hari ini....
Mungkinkah aku sangat keterlaluan padanya?
Ah, tapi ini belum apa-apa dibandingkan dengan kelakuan ibunya yang murahan itu.
Jangan kembali lembek Ken!
Wanita memang seperti itu, sering menjual wajah pilunya agar kita lemah dan merasa iba.
Mutiara pasti sama seperti ibunya.
Berwajah polos dan kampungan, tapi semua itu hanya kedok untuk menutupi kelakuan busuknya sebagai pelakor.
Ingat!Sekali bibitnya busuk, bisa dipastikan buahnya pun busuk!

Kakiku melangkah ke kamar mandi mengacuhkannya yang diam membisu. Tak lama aku keluar dari sana tapi gadis itu sudah keluar dari ruangan.
Hmmm... Mulai berani berulah....
Jadi nggak sabar pengen segera ngasih dia pelajaran.
Tinggal cari waktu yang tepat saja....

**
Suit suit...
Si anak Badung__ tengah godain cewek-cewek yang lewat di depan toilet dengan kejailannya.
Anak Badung itu sahabatku_ Renard Adiyaksa.

Renard sengaja meletakkan benda kecil seukuran kancing yang bisa terhubung dengan layar  handphone untuk mengintip celana dalam cewek-cewek yang lewat jalanan toilet.
Kelakuan lelaki itu memang sedikit aneh dan tak bisa ditebak, entah apa motivasinya melakukan tindakan gila tersebut.
Kami hanya ikut duduk di samping toilet sembari nyolong-nyolong ngisep rokok, sesekali mata kami mengedar takut ke gap guru BK yang lagi patroli.

"Merah hari ini Mey." Seloroh Renard mengedip mesum ke arah cewek keturunan Tionghoa yang barusan lewat.

"Reseh ih!" umpat cawek itu melirik kelantai yang barusan ia lewati sambil merapatkan pahanya.

"Ndin andin cukurnya  berantakan jembinya 'beby"

"Ih!songong banget!!"

"Tembem  menggoda me*i lo Ren"

"PK lo!"

"Lovita transparan banget kancut Lo."

"Eh! Si brengsek! Tai!!" Cewek itu melotot ke arah Renard,  tak lama mengedarkan  pandangan sejenak ke lantai dan dengan sengaja menginjak kesal benda kecil itu  hingga hancur. Masih dengan mata berkilat ia berjalan  ke arah Renard lalu menggaplok pundaknya dengan handphone besar di tangan, berlanjut mendorong lelaki itu hingga terjungkal dari bangku.

Bugh

"Anjin* sialan!!!mantan Lo sadis bener!!" Renard mengusap punggungnya sembari melirik Niel lalu kembali duduk di bangku dengan wajah meringis kesakitan menatap punggung Lovita yang mulai menjauh.

"Lonya aja bego!!"

"Cara Lo kelewat murahan!" Dengus Jonan.

"Apa asiknya juga ngintipin kancut doang!" Cibir Niel menambahi.

"Gue lagi gabut ples sang*. Lagian lo juga kan yang bikin party kita semalam Gatot. Gue dah bilang kan males kalo ke star night___"

"Ke Neon mau gak? Baru buka sebulan, katanya sih banyak barang baru."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 28 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MUTIARA ANAK PEMBANTUKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang