Devan [11]

496 49 30
                                    

Assalamualaikum

Bismillah
-
-
-
ALDEVANO
part11

Hari ini Devan kembali bersekolah setelah tak bersekolah selama hampir satu bulan lama.

Dia sudah ada di kelas bersama alga dan reyhan ,tak lupa dengan fasya si ketua kelas yang seperti nya tidak berniat menjadi ketua kelas,karena dia masuk kelas saja sering terlambat.

"Heyowww epribadeh fasya ganteng nan sholeh ini datanggggg"teriakan seorang pemuda di depan pintu masuk yang sangat besar itu membuat semua orang di dalam kelas menutup telinga.

"Mata mu sholeh sholat aja bolong bolong"sewot devan sambil mengerjakan tugas yang tertinggal saat dia tak masuk sekolah.

"Eh devan lu dah masuk sekolah lagi?,gimana liburan nya rame gak ?. ceritain donggg?"pertanyaan yang Begitu banyak keluar dari mulut fasya bagaikan ibu ibu yang sangat kepo .

"Pengen tau aja lu.rame kok rame banget malah.sampe gua hampir mati"ucap nya dengan memelankan suara nya di kalimat akhir,yang hanya bisa di dengar oleh diri nya

"Wihhh mantep tuh"seru fasya

"KANAYAA!!!"teriak alga melihat kanaya cewek yang dia suka berjalan melewati kelas nya.

Plak

Pukulan kecil di layangkan oleh Reyhan karena alga berisik diri nya jadi kalah main game

"Gandeng maneh teh ,icing geura"

"Maafkeun atuh ,tadi gue liat bidadari lewat jadi gue mau samperin dulu byeeee" ucap alga lalu ia berlari menghampiri kanaya.

"Gelo budak teh"ucap reyhan terkekeh kecil

"Rey lu kerasukan apa ngomong bahasa Sunda"tanya Devan

"Entah"jawab Reyhan sambil mengangkat kedua bahunya

"Yeu"

******************

Devan pulang ke rumah orangtuanya sesampainya di sana ternyata ada teman ayah nya ,tapi sepertinya itu teman baru ayahnya karena dia baru melihat nya.

Devan berjalan melewati ayah dan teman ayahnya tiba tiba langkah nya terhenti mendengar pembicaraan antara keduanya

"Itu anak mu?"tanya teman ayah nya yang bernama Riki

"Bukan.dia anak pembantu di sini"jawaban niko yang membuat hati devan rasanya hancur berkeping keping setelah apa yang di lakukan oleh ayah nya selama ini dan sekarang ayahnya sendiri tidak menganggap nya.

Devan pun langsung berlari menuju kamarnya lalu menutup pintu kamar nya,dia melempar tas nya ke segala arah,
Tubuhnya merosot ke lantai,tanpa sadar tiba tiba saja hidung nya mengeluarkan cairan kental berwarna merah.

Dia yang melihat nya pun kaget, bagaimana bisa dia mimisan padahal kegiatan di sekolah tidak terlalu melelahkan.

Dia mengelap darah nya menggunakan Hoodie yang dia pakai, setelah itu ia menenggelamkan wajahnya pada lututnya.

Aldevano Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang