9

409 31 0
                                    

Setelah sampai ke apartemen, lia mengajak jeno untuk mengganti pakaian mereka dengan baju casual.

Jeno yang malas mencari baju yang cocok untuk nya kemudian membiarkan lia mendandani nya, sementara lia yang di beri kepercayaan pun merasa senang karena hari ini lia ingin membuat saudaranya terlihat laki.

Well, lo bakal lebih ganteng dari cowok pendek kacamata itu jeno sayang -batin lia

Lia kemudian mengeluarkan semua kolesi baju chris yang selalu di titipkan kepadanya untuk di cuci, kebetulan chris belum mengambil baju nya dari tiga hari yang lalu.

Baju hitam, jaket hitam,sepatu hitam, dan piercing milik lia serta masker hitam sebagai pelengkap. Tidak lupa lia juga mengganti model rambut adik nya itu agar kesan manis yang menempel padanya menghilang.

Setelah selesai mendandani jeno, lia kemudian terkekeh karena melihat adik nya yang benar-benar tampan itu.

"Nonooo, ganteng banget tau! jadi pihak atas aja ya? Kakak punya temen, ganteng tipe kamu tapi dianya pihak bawah. Mau nggak? Namanya guanlin" Tanya lia sambil memperlihatkan foto lelaki yang di maksudkan nya.

Jeno yang lelah karena di tarik-tarik untuk gonta-ganti baju sedari tadi pun menghela napas dan tersenyum kepada kakaknya.

"Pergi sekarang atau jeno tidur" Lia yang mendengar itu kemudian langsung saja memakai hoodie nya.

Ah iya, untuk jalan² kali ini lia cuma pakai celana olahraga putih dan hoodie pink milik felix, adiknya chris serta memakai masker dan membuat tudung hoodie nya menutupi kepala hingga pipinya.

"Udah kok, yuk pergi" Lia dengan semangat menggandeng tangan jeno keluar dari unit nya dan dan berjalan ke basement.

Setelah sampai sana jeno langsung merebut kunci motor kakaknya itu.

"Jeno bawa ya kak, gantian kan tadi kak lia yang bawa" Ujar jeno sambil memakai helm.

Lia hanya mengangguk dan sedikit terkekeh geli karena melihat helm yang dipakai adiknya itu.

Dandanan udah macho eh helm nya semangka -batin lia

Lia dan jeno pun berlalu tanpa tau bahwa ada seseorang yang melihat mereka dengan tatapan yang sirat akan kekecewaan.

Seseorang itu pun mengikuti mereka dan batal turun dari taxi yang sedari tadi dinaiki nya itu.

Selama perjalanan mengikuti motor yang berlalu lebih dulu itu, seseorang itu berusaha menghubungi salah satu dari mereka yang ada di motor namun sayangnya selalu berakhir dengan suara operator.

Sumpah, kalo bener dia selingkuh bakal gue patahin tangan sama jari-jarinya itu -batin seseorang.

Setelah sampai di pusat perbelanjaan, lia langsung menarik lengan jeno antusias sesaat jeno selesai melepaskan helm nya.

"Ayoook! Mari berburu hadiah" Teriak lia sambil tertawa.

Jeno yang melihat kakak nya berubah begitu terkekeh dan menggeleng kan kepala, ia merasa gemas karena lia hampir tak pernah bersikap seperti itu di depannya.

(Lia itu pihak bawah, cuma emang bar-bar nggak suka feminim² gitu.)

Setelah sampai di toko parfum, lia langsung melepas gandengan tangannya dan seketika menghilang dari jarak pandang jeno.

"Ck, kak lia bilang tadi nyari nya bareng.. Ini yang ada aku di tinggal" Gumam jeno kesal dan mendatarkan raut wajahnya.

Sudah 20 menit jeno berdiri di depan toko menunggu kakaknya yang kesana kemari mencium bau parfum yang yang ada di dalam toko itu.

Lelah menunggu, jeno pun menarik hoodie belakang lia dan berbisik di telinganya.

"Jeno mau jajan, sekalian nyari novel baru di toko buku seberang, kakak kalo mau pulang telpon aja oke"

Lia yang mendengar itu mengangguk dan membiarkan jeno berjalan keluar toko parfum itu.

Saat tiba di stand makanan yang ada di sebelah toko buku yang dituju nya jeno langsung memesan beberapa makanan kecil untuk dirinya.

"Haish, kak lia emang bener-bener... Bisa-bisa nya ninggalin jeje gitu aja setelah ngebuat jeje keliatan kayak preman gini" Gumam jeno sambil berkaca pada ponselnya. 

Setelah pesanannya siap, jeno kemudian mengambil tempat duduk kosong di sudut kedai itu.

Sementara memakan makanannya secara perlahan, jeno melihat sekelilingnya dan seketika merasa kesal.

Ini orang-orang kalo kesini pada umbar mesra doang? Isssh kesel, mana kak mark lagi nggak bisa di hubungin -jeno

Tanpa jeno sadari dirinya sudah menghabiskan makanannya karena terlalu serius melihat sekeliling.

Setelah sadar makanannya habis, jeno kemudian berdiri berniat membuang sampah makanannya itu namun dirinya merasa aneh saat melihat tisu yang dihiasi angka di atas mejanya.

08xxxxxxxxxx
- chanwoo

P. S : gue liat lo manis padahal gayanya udah kayak anak motor, nih nomor gue kali aja mau belajar buat make baju yang sesuai sama diri lo.

"Dih... DIIH?! idih... orang yg naro ini bentukannya gimana?? Kok bisa nggak nyadar sih jeje? Ah udah simpen aja.. Dari gaya² tulisannya dia ini satu kaum sama jeje. Oke sekarang... MARI BERBURU NOVEL"

Jeno pun bergegas ke toko buku sambil tersenyum lebar, ah masker yang dipakai nya tadi dilepas dan dimasukkan saku karena jeno merasa pengap memakainya.

To be continued

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 08, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Just Help Your BestfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang