10

799 71 0
                                    

Didalam kamar, Jisung sudah merasa mengantuk dan berniat untuk tidur. Namun tiba tiba Handphonenya berbunyi. Siapa yang menghubunginya ditengah malam? Namun Jisung dibuat bingung karena nama Minho tertera di Handphonenya.

"Loh? Sejak kapan aku punya nomor Kak Minho?" Tanya Jisung sambil mengangkat panggilan.

"Hallo? Ini Kak Minho?" Tanya Jisung kepada sang penelfon.

"Iya, ini gw"

"Kak Minho tau nomer aku? Aku kok bisa punya nomor Kakak?" Lagi lagi Jisung bertanya kepada Kakak Tingkatanya itu.

"Tadi pagi, gw pinjem Handphone lo. Inget?"

"Ahhh ituu, iya iya aku inget Kak, Kakak kenapa nelfon aku? Soal baju ya Kak? Eumm bajunya baru dicuci belum kering. Maaf ya Kak"

"Bukan, bukan baju" Elak Minho.

"Lo masih sakit? Udah mendingan? Jangan lupa minum obat" Minho bertanya lantang.

"Aku ndapapa kok Kak, ini juga udah mendingan. Makasih ya Kak" Ucap Jisung sembari menarik selimutnya untuk berbaring.

"Bagus deh. Besok berangkat bareng gw, gw jemput. Night Ji" Setelah mengatakan niatnya, Minho segera mematikan sambungan telfonnya.

"Eung? Kok dimatiin? Kenapa Kak Minho ngajak aku berangkat bareng sama dia? Aku tanya Felix aja deh"

Jisung segera menekan kontak Felix untuk menelfonnya. Tak lama setelah itu Telefon tersambung.

"Haii Jii? Kamu gapapaa? Udah enakan? Masih sakit? Jangan begadang yaa? Ini udah hampir jam 12" Ucap Felix yang khawatir akan kondisi Jisung.

"Aku udah mendingan kok Lix, ini juga mau tidur. Tapi aku mau cerita dulu, tadi Kak Minho ngajak aku berangkat sekolah bareng, aku iyain nda yaa? Takut ngerepotin Kak Minho, tapi kalau nolak, nda enak" Tanya Jisung ke Felix.

"Aduhh, kalok mau berangkat sama Kak Minho gapapa Ji. Jangan ditolak yaa? Kasian Kak Minho udah ngeluangin waktunya buat kamu"

"Okkeyy deh Lix kalau gitu. Tapi Lix pas aku pingsan tadi kamu ditemenin Kak Changbin yaa?"

"KOK KAMU TAUUU? KAK CHANGBIN NGGANGAPA NGAPAIN KOK JI, SERIUS" Ucap Felix begitu lancang sampai Jisung menutup telinganya menggunakan bantal.

"Kok kamu panik gitu sih? Hayooo kalian ngapainn hihihi" Ejek Jisung.

"AKU NGGA PANIK JII, INI CUMAN REFLEKS HEHEHE. UDAH DULU YAA AKU MAU TIDUR. GOOD NIGHT JISUNGG!!!" Setelah itu Felix mematikan sambungannya. Jisung rasa Felix akan berubah menjadi Kepiting rebus.

Jam menunjukankan pukul 12 Malam. Jisung yang sedari tadi mengantuk segera memejamkan matanya. Entah kenapa Jisung merasa kalau ia lebih bersemangat untuk sekolah. Apa karena Kakak Tingkatanya itu?

•••

"Jiee, bangun. Ini udah jam 6 mandi gih. Tumben kamu jam segini belum bangun. Udah ditungguin Nak Minho didepan"

Jisung yang merasa Bundanya memanggil nama Kakak Tingkatanya langsung berdiri tegak, matanya melotot. Sekarang sudah jam 6. Apakah Minho menunggunya sedari tadi? Ahh Han Jisungg, apakah citranya akan buruk?

"Kok nda bangunin aku dari tadi sih bund? Aku takut telat" Jisung segera bergegas untuk mandi dan mengambil handuk di lemarinya.

Bunda Jisung hanya bergeleng pelan. Tumben sekali anak laki lakinya telat bangun sampai jam 6. Akhinya Bunda Jisung pergi ke teras untuk menemui Minho.

"Jisungnya masih tidur ya?" Tanya Minho ke Ibunda Jisung yang sedang membawa teh hangat untuk Minho.

"Diminum dulu Nak Minho, Jisungnya masih mandi. Dia biasanya bangun awal. Bunda ngga tau kenapa dia bisa bangun telat. Maaf yaa, ditunggu sebentar" Ucap Ibunda Jisung ke Minho.

"Gapapa tan, Sebelumnya makasih udah dibikinin teh. Maaf ngerepotin" Segera Minho meminum Teh yang disediakan Ibunda Jisung untuknya. Bunda Jisung hanya tersenyum ramah ke Minho.

Jisung melangkah kecil ke arah Bunda dan Kakak Tingkatanya.

"Hehehe, hai Kak Minho" Jisung tersenyum cerah ke Minho.

"Bunda liet kaos kaki Jiee nda? Kok nda ada di rak"

"Kan yang kemarin kotor Jiee, jadi Bunda cuci. Kamu pakai yang lain aja yaa? Ada dilemari disamping rak"

Jisung yang mendengar kata Bundanya pun segera berlari kecil ke arah lemari yang dimaksud Bundanya. Minho yang melihat Jisung dengan tingkah lucinya hanya tersenyum.

Setelah beberapa menit Jisung keluar dan segera berangkat menggunakan motor Minho.

"Bundaa, Jiee berangkat dulu yaa" Pamit Jising ke sang Bunda.

Minhopun sama, ia juga berpamitan ke Bunda Jisung.

"Tan kita permisi dulu ya"

"Iyaa, Kalian hati hati yaa. Nak Minho jangan ngebut" Pesan Bunda Jisung ke Minho.

Minho mengangguk mengiyakan perintah Bunda Jisung. Lalu segera mengegas motornya menjauh dari halaman rumah Jisung.





tbc

ini bener bener ngga jelasss. tapi jangan lupa vote n komen yaa! terimakasihh.

KATING [ minsung ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang