ᅠ
Satu piring, berdua.
Dulu seperti itu, namun sekarang berbeda. Bunga Edelweis merupakan kegemarannya, tapi apa daya bahwa abadi nyatanya sekedar tipu daya?
Zayne tak pernah mengaku bahwa ia rindu masa kecilnya—merindukan ibunya yang kini t'lah pergi tanpa pamit kepada dirinya.
Terdiam dibalik kamar, bersembunyi dibalik selimut. "Zayne, buka." ucapnya, suara nya yang khas terngiang-ngiang dikepalanya. Ia tertawa, membuka dan menunjukkan wajahnya.
"Ini, permen. Tapi kata Ibu kita harus bantu dulu, oke?" Zayne mengangguk, mengambil permen di genggaman nya. Mulai berjalan berdampingan dan berniat membantu Ibu penjaga panti asuhan.
Kenangannya di sana merupakan hal yang paling menyenangkan, bila bersama dia.
***
The Main Cast:
Hope you enjoy reading, and have a nice day. If you have any suggestions and criticism, you can check the link in my bio.
KAMU SEDANG MEMBACA
More Closer. [SungJake]
Fiksi Penggemar[ On Going ] Some people can't be answers, they're just more questions *** Rupanya, bunga Edelweiss merupakan abadi dengan cara tersendiri nya. Siapapun yang mengetahui nya akan terpukau, tapi apa daya bila pada akhirnya tiada?