"Eh aduh maaf, Arra gak sengaja." Arra baru saja selesai membuat kopi untuk teman-teman Gio, itupun di suruh oleh Gio. Setelah pertemuan dengan Alea, Gio menelfon Arra dan meminta gadis itu datang ke Markas, tentu mau tidak mau, Arra harus mengikuti apa yang di inginkan Gio.
Bara, lelaki yang gak sengaja ketumpahan kopi panas itu, ia sedikit berdecih kesal, wajah datarnya semakin datar saja. "Bersihin!" titahnya yang kemudian membuka kaos putih yang di kenakannya di hadapan Arra.
Arra menutup matanya ketika melihat tubuh Bara yang terekspos di hadapannya. Lelaki itu kemudian melemparnya dan meminta Arra mencucinya.
"Nanti Arra cuci ya, tapi sekarang mau mendung, jadi Arra gak bis--"
"ARRA SINI LO!!" teriakan Gio membuat Arra segera menghampiri pria itu dengan cepat.
"Kenapa kak?" tanya Arra yang sudah berada di hadapan Gio yang sedang berdiri di depan kompor seolah kebingungan dengan apa yang harus ia lakukan.
"Lo bisa masak?" Arra mengangguk, "Gimana cara masak mie goreng? Disini gak ada minyak, jadi gue bingung masak mie'nya pake apa. Mentega bisa kali ya?"
Bibir Arra berdenyut menahan tawa, membuat wajah Gio semakin datar saja jadinya. "Em, itu kak maksudnya mie goreng itu bukan berarti mie'nya di goreng, tetep di seduh biasa pakai air panas. Sini biar Arra bikinin, kak Gio duduk aja disana-" unjuk Arra pada meja makan yang tersedia.
"Enak gak sih makan mie?" tanya Gio. Ini pertama kali dalam hidupnya harus makan mie, ia sekarang mau mencoba'nya karena melihat teman tongkrongannya memakan mie.
"Emang kak Gio gak pernah gitu makan mie?"
"Gak"
"Enak tau. Apalagi ada rasa rendang, Arra paling suka sih yang rasa soto."
"Jadi mie'nya ada rendangnya gitu?"
"Enggak kak cuman rasanya aja."
"Itu yang gue beli rasanya gimana?"
"Rasanya kaya mie."
"ITU EMANG MIE, GOBLOK! DAHLAH MALES BACOT SAMA LO!"
Setelah selesai Arra menyajikan'nya di piring kemudian di sodorkan pada Gio. Awalnya Gio tertarik dengan aroma Indomie itu, tapi setelah ia merasakan'nya, lidah'nya menolak keras untuk menyukai mie itu.
"Gak enak anjir!" Arra di buat menganga atas apa yang baru saja Gio katakan, baru kali ini ada manusia yang mengatakan bahwa mie tidak enak. "Buat lo aja!" Gio segera pergi ke kamar mandi untuk membersihkan mulutnya yang hampir menelan mie itu sampai tenggorokan.
Arra melahap mie goreng dengan senang'nya. Sudah lama sekali ia tak mencicipi makanan favorite'nya ini!
"Lo suka?" tanya Gio yang sudah kembali dari kamar mandi, lalu duduk di sebelah Arra.
"Iya, ini makanan favorite Arra"
"Besok gue beliin satu dus buat lo."
"Seriusan?"
"Hm"
"Makasih kak Gio, kak Gio baik banget!"
"Gak usah keGR-an. Gue ngasih gak cuma-cuma, ada syaratnya."
"Syarat? A-apa?"
"Lo gak usah pergi ke sekolah lagi, jadi babu gue disini."
"Kalau gitu Arra gak mau di beliin mie! Bagi Arra, pendidikan itu penting, Arra kepengen jadi dokter biar bisa ngobatin orang sakit, bisa nolongin orang-orang yang membutuhkan bantuan medis."
KAMU SEDANG MEMBACA
PACAR GAIB ✓
General FictionArra gadis yang lugu, gadis yang lemah dan selalu menuruti keinginan takdir yang menuntut dirinya harus tetap menjalani. Hidupnya tak pernah tenang karena selalu mendapati siksa'an dari orang-orang sekitar. Tidak ada yang mencintainya, hanya ada ke...