“Cakka! Oik! Bunda punya satu penawaran buat kalian,” Cakka dan Oik yang hendak duduk di meja makan untuk makan siang terhenti sejenak.
“Apa itu Bunda?,”
Bunda memberikan sesuatu kepada Oik, “tes sekarang, kalau hasilnya positif, kalian tidak harus pergi berbulan madu, karena akan membahayakan Oik, tapi kalau hasilnya masih negatif, ya kalian harus tetap mengikuti aturan proposal,” kata Bunda Cakka.
Oik mengambil benda yang di sodorkan Bunda Cakka. Dan segera mengambil langkah menuju kamar mandi.
“Bunda kenapa jadi sensitif sama Cakka dan Oik?,”
“Bunda tidak sensitif, Bunda cuma mau cucu memang tidak boleh?,”
“Tapi, jangan dipaksakan juga kan Bunda, kapan waktunya Tuhan, Cakka dan Oik juga sudah berusaha memenuhi kemauan Bunda, mungkin Tuhan yang belum mempercayakannya,”
Oik kembali tertunduk sambil menyerahkan benda itu ke tangan Bunda Cakka, “negatif Bun,”
“Oke, berarti proposal tetap berlanjut, selamat makan siang,” kata Bunda Cakka berlalu meninggalkan Cakka dan Oik di meja makan.
Cakka membelai kepala Oik, kemudian mengacak sedikit poninya, “sudah, tak usah di pikirkan, kita makan siang, habis itu siap-siap besok berangkat,” kata Cakka.
***
Cakka dan Oik pamitan kepada Lola serta Ayah dan Bunda Cakka. Hari ini mereka akan melaksanakan apa yang diinginkan oleh Ayah dan Bunda mereka. Dan untuk satu minggu ke depan bahkan untuk satu bulan ke depan dan tak tahu sampai kapan lagi.
Cakka segera menuntun Oik duduk di belakang, sedangkan Jono di balik kemudi dan Cakka duduk di samping Oik.
“Kka, kita singgah supermarket sebentar yah,”
“Lho? Buat apa? Kemarin kamu belum belanja memang?,”
“Aku lupa...kayaknya aku haid deh Kka, mau beli pembalut yang banyak takutnya sampai di sana tidak ada toko-toko, Raja Ampat kan pulau jauh dari kota,”
“Oh, okay,”
Cakka menyuruh Jono mencari supermarket terdekat. Setelah membeli keperluan Oik mereka melanjutkan perjalanan mereka ke bandara.
Hari sudah sore kala Cakka dan Oik tiba di Bandara Dominik Eduard Osok, Sorong, Papua barat. Mereka menginap di salah satu hotel di dekat bandara sebelum melanjutkan perjalanan mereka ke Raja Ampat. Sebenarnya mereka akan langsung menuju Pelabuhan Rakyat yang hanya memakan waktu 5 menit dari bandara dengan menggunakan taxi bandara tapi sangat tidak memungkinkan soalnya tadi Oik sempat mabuk udara, makanya Cakka memutuskan untuk menunda perjalanan besok pagi.
Ayah Cakka memang sudah menyewa local guide untuk menuntun mereka. Tapi, Cakka sudah menelepon local guide untuk datang besok saja di hotel tempat mereka menginap malam ini.
Keesokan paginya, Cakka dan Oik baru dijemput seorang local guide untuk memandu mereka. Ini untuk pertama kalinya mereka datang ke pulau Papua, khususnya Raja Ampat. Yang mereka tahu Raja Ampat merupakan kepulauan dengan rangkaian empat gugusan pulau yang berdekatan dan berlokasi di barat bagian vogelkoop papua dan sering menjadi tujuan para penyelam yang tertarik akan keindahan pemandangan bawah lautnya. Makanya mereka cukup excited karena ternyata orang tua Cakka juga memilih daerah yang sepertinya bagus untuk bulan madu mereka.
Cakka dan Oik dibawa guide itu kembali ke bandara dan naik ke taxi bandara yang berupa mobil mini bus yang membawa mereka ke Pelabuhan Rakyat hanya dalam waktu 5 menit.
KAMU SEDANG MEMBACA
BABY PROPOSAL
RomanceHidup dipenuhi dengan proposal? Bagaimana rasanya? Apalagi semua proposal yang menganggu hidup Cakka dan Oik semua berhubungan dengan BAYI!!!!! Oh....