Saat ini mereka sudah sampai di dufan dan Esha sedang memakaikan topi di kepala Lily karna ia khawatir gadis itu kenapa-napa sebab cuaca hari ini panasnya tidak main-main sampai menunjukkan angka 35° di HPnya
"Lily tunggu sini ya, aku beliin air dulu"
"Ihh Esha nanti ajaaa, kita main dulu ajaa ayo"
"GAK! kalo lagi panas kayak gini kamu harus banyak-banyak minum biar ga sakit. Udah tunggu disini, duduk, aku kesana bentar"
Kaesha meninggalkan Lily yang cemberut menatap kearahnya yang sudah berjalan kearah kios yang menjual air mineral. Lily duduk di kursi panjang sambil melihat-lihat sekitaran dufan. Sudah lama sekali ternyata Lily tidak mengunjungi tempat ini, terakhir kali ia pergi yaitu bersama Kavin saat ia kelas 2 SMP karena mereka gabut dirumah akhirnya memutuskan untuk pergi ke dufan. Sebenarnya Lily tidak seberani itu untuk mencoba wahana-wahana extreme di dufan, kalau boleh milih, Lily lebih mending dibawa ke ocean park daripada ke dufan yang menurutnya sangat mengerikan ini. Hanya saja ia tidak mau mengecewakan Kaesha karna menolak ajakannya, alhasil ia berakhir dengan menginjakkan kaki ditempat horror ini
"Lily, ini minum dulu, abis itu baru kita jalan jalan"
Kaesha datang menghampiri Lily dengan membawa dua botol air mineral dingin. Kaesha membuka satu botol air itu dan memberinya kedepan Lily. Lily pun meminumnya
Setelah itu, Kaesha menggandeng tangan Lily untuk mengajaknya meng-explore dufan dan mencari wahana yang mau mereka naiki
"Lily, kita naik halilintar yuk!"
Mendengar ajakkan Esha membuat Lily terbungkam dan badannya menegang otomatis
"Hah? Hmm.. masa baru dateng langsung halilintar sih Sha?"
"Gapapa dong kan kita lagi gerah, naik halilintar kan kena angin-angin sejuk, jadi kita ga kepanasan lagi, ya ya?? pleaseeee"
Kaesha memeluk lengan Lily dan mengerucuti bibirnya membuat Lily tidak tega untuk menolak permintaannya. Alhasil ia meng-iyakan ajakan Kaesha untuk menaiki wahana jahanam itu. Berhubung mereka sudah membeli tiket fast track yang tentunya dibelikan Kaesha, jadinya tidak perlu antri lagi. Mereka pun duduk di barisan paling depan di kursi halilintar itu
Lily berusaha menormalkan degup jantungnya. Ia sangat takut sekali melihat halilintar manapun, ini adalah kali pertama Lily mau naik halilintar
"Ly? kamu kok pucet?"
"Hah engga kok Sha gapapa, ini karna liptint aku udah hilang aja mungkin"
"Ohhh yaudah, aaaaa seru banget ya Ly kayaknya"
"Haha, iya nih.."
Lily tersenyum kecut sambil berusaha melawan rasa takutnya hingga halilintar pun bergerak perlahan kedepan dan menanjak keatas
"WOHOOOO LYY!! NANTI KITA BAKAL TERJUN KEBAWAH"
Kaesha terlalu bersemangat sampai ia tidak sadar bahwa Lily disampingnya sudah memejamkan matanya dan menundukkan kepala sambil merapalkan doa-doa
Halilintar pun sudah hitungan detik untuk terjun kearah bawah, Lily mengeratkan pegangannya
JEGEEEERRRR!!
"WOOOOOOOO!! LILYYYY SERU BANGETT KANN?!"
"AAAAAAAAAAAAA!! BUNDAAAA AYAAAAH ABAAAANGG, LILY TAKUUUUTTT!! HUAAAAAA!!"
Kaesha yang sibuk berteriak kegirangan tidak menyadari Lily yang sudah menangis berteriak disampingnya
Halilintar pun kembali ketempat awal yang tandanya wahana tersebut telah selesai, Kaesha melepaskan pengaman halilintarnya
"Wahh gila seru banget, gimana Ly? suka gak ka.. LYYY??!!! KAMUU KENAPAAAAAA?!"
Kaesha tersentak kaget dan langsung panik melihat Lily dalam keadaan pipinya yang basah serta hidungnya yang merah, matanya terus mengeluarkan air mata
"HUAAAAAA!! LILY MAU PULAAAAANG AJAAAA!"
"YAAMPUN LILY! AYO AYO KITA TURUN DULU, ASTAGA KAMU KENAPA GAK BILANG KALO KAMU TAKUT SAYANG? MAAFIN AKU LY, AYO TURUN DULU"
Kaesha membantu Lily melepaskan pengamannya dan menggandeng Lily untuk turun dari halilintar dan menduduki Lily di kursi panjang. Kaesha duduk disamping Lily dan memberikan air mineral kepadanya. Lily meneguk air itu hingga hampir habis
"Lily maafin aku ya? aku kira kamu berani naik wahana yang serem-serem"
Kaesha mengelap air mata Lily yang ada di pipinya sambil membawa gadis itu ke pelukannya
"Kamu kenapa gak bilang kalo kamu takut Ly?"
"Aku gamau ngecewain kamu karena nolak ajakkan kamu"
"Yaampun Lily, aku juga gak akan maksa kalo kamu takut naik wahana yang extreme sayang, kamu mau nolak juga gapapa aku gak akan marah"
"Tapi kan kamu excited banget buat naik halilintar, aku ga tega mau nolaknya"
"Astaga udah cup cup, abis ini kita gak naik yang serem-serem lagi ya? kamu mual gak?"
Lily menggelengkan kepalanya sambil mengeratkan pelukannya di pinggang Kaesha
"Yaudah kita makan dulu yaa? abis itu kamu yang pilih mau naik apa disini? okee Lily?"
"Iyaaa Esha"
Kaesha mencium pipi Lily sambil mengelus sayang rambut perempuan itu
"Yaudah bangun dulu sedikit, sini aku kuncir dulu rambutnya"
Lily melepaskan pelukannya pada Kaesha dan Kaesha pun langsung melepas scrunchie pink Lily dan mengikat ulang rambut gadis itu dari belakang. Lily menegak habis air mineralnya selagi Kaesha menguncir rambutnya
"Udah sayang, ayo kita makan dulu, kita makan burger king aja ya? mau?"
"MAAUUU, Lily mauuu ayamnya"
Ucap Lily semangat dengan senyuman manisnya yang terlihat menggemaskan seperti bayi di mata Kaesha
"Alright baby Yiyi, let's goooo!!"
Kaesha menggandeng tangan Lily kearah burger king dan mereka menikmati makan siangnya sebelum melanjutkan kegiatan mereka di dufan
KAMU SEDANG MEMBACA
MY GIRL
Teen Fictionga jago bikin deskripsi jadi baca aja lah ya homophobic jauh-jauh aja plis gausa report-report cerita orang