Lily tentu saja tidak melupakan janjinya dengan Kaesha untuk ngemall bareng perempuan itu. Bahkan ia sudah bersiap-siap dari jam 7 pagi padahal Kaesha bilang akan menjemputnya jam 10 pagi
Ketika jam digital di kamarnya sudah menunjukkan pukul 09:55, Lily langsung bergegas keluar dari kamarnya dan turun ke lantai bawah. Melihat Lily yang sudah rapih mengalihkan perhatian Kayla, Bundanya Lily
"Ly? mau kemana pagi-pagi gini?"
"Ada janji sama temen bun mau ke mall"
Tiin Tiin
Terdengar suara klason yang berasal dari mobil putih yang terparkir tepat didepan gerbang rumah Lily. Lily langsung berpamintan pada Kayla dan berlari keluar rumah dan masuk kedalam mobil Kaesha
"Haii Esha"
"Hmm? Kayaknya aku ngajak jalannya Lily deh bukan anak bayi"
Lily mengerutkan alisnya menatap bingung kearah Kaesha
"Maksudnya?"
"Kamu wangi bayi" Ucap Kaesha sambil mendekatkan wajahnya ke wajah Lily dan mencium rambutnya
Jantung Lily berdegup kencang mendapat perlakuan manis dari Kaesha. Kaesha pun menjalankan mobilnya menuju mall tujuan mereka
"Esha, kita nanti mau makan apa?"
"Lily maunya makan apa? nanti pilih apa aja terserah kamu, aku bayarin"
"SERIUUSS?!! MAU BELI APA AJA BOLEH?!"
"bolehh dong, nanti aku yang bayar semuanya, oke?" Kaesha mengusap rambut lurus Lily
"Yeyyy makasih Esha" Kata Lily sambil memeluk lengan kiri Kaesha
Mendapat perlakuan imut dari Lily, Kaesha tidak bisa menahan senyumnya dan semburat merah di pipinya
Hatinya menghangat
•••••
Lily dan Kaesha sedang menikmati makan siangnya di mall karena saat baru datang tadi Lily merengek bilang bahwa dia lapar, akhirnya Kaesha mengajak Lily makan terlebih dahulu
"Pelan-pelan makannya Ly, gak bakal ada yang ambil kok"
"Aku laper banget tau soalnya tadi dirumah ga mood sarapan"
"Loh kenapa ga mood?"
"Soalnya moodnya abis buat siap-siap ketemu Esha" Kata Lily sambil menyengir kearah Kaesha
"Dihh bocil udah bisa gombal" Kaesha mencubit gemas pipi Lily
Kaesha memperlakukan Lily dengan sangat baik. Satu fakta tentang Lily yaitu dia kurang mahir menggunakan sumpit, jadi saat ini dia agak kesusahan untuk menyuapkan katsu ke mulutnya. Dengan sigap Kaesha segera memanggil pelayan dan meminta satu garpu untuk Lily. Tidak hanya itu, Kaesha pun menambahkan ocha tea Lily dan mengelap sisa makanan yang ada di mulut Lily
Lily merasa diperlakukan dengan spesial dengan Kaesha, bahkan mantan-mantan pacar Lily sebelumnya tidak pernah memperlakukan Lily sebaik Kaesha memperlakukan dirinya. Jadi, tidak masalah kan kalau Lily merasa nyaman dengan Kaesha?
Sore hari tiba dan kini Lily dan Kaesha sedang menghabiskan waktunya di taman sambil menikmati gelato di tangan mereka masing-masing
"Esha, aku boleh nanya sesuatu? Tapi ini agak sensitif"
"Boleh Lily, apa?"
"Kamu, straight or..?"
Kaesha menganggukkan kepalanya tanda ia mengerti apa yang dimaksud Lily
"i'm not straight, Ly"
"Why?"
Kaesha memakan gelatonya lalu melanjutkan ucapannya
"Aku pernah punya trauma yang lumayan parah sama cowok. 2 tahun lalu, aku pernah jalanin hubungan yang bener-bener toxic, dia selalu nyakitin hati aku bahkan fisik aku, kalo lagi marah dia selalu jedotin kepala aku di tembok. Bahkan pernah cuma gara-gara dia salah paham dia jedotin kepala aku di dashboard mobil sampe aku pingsan waktu itu, hahah such a bad relationship i've ever had, makanya aku memutuskan buat cinta sama cewek sekarang"
Cerita Kaesha panjang lebar yang mampu membuat hati Lily tergores. Dibalik senyuman manis yang Kaesha miliki, ternyata dia menyimpan luka yang amat sangat menyakitkan
"Maaf ya jadi bikin kamu keinget lagi"
"No Ly it's okay, kamu juga berhak tau kok. Kalo kamu sendiri?"
Lily terdiam sambil berfikir sebentar
"Hubungan terakhir aku juga bener-bener gak sehat Sha, padahal aku kira dia laki-laki yang baik buat aku karna sikapnya selalu nunjukkin kalo dia sayang sama aku, tapi makin lama dia mulai kasar, suka ngatain aku, bahkan main tangan juga, ketahuan check in sama cewek lain, awalnya aku masih maafin, tapi lama-lama aku capek, aku benci, aku ga percaya lagi sama cowok, jadi sekarang aku juga memutuskan yang sama kayak kamu"
Jawab Lily sambil menatap mata Kaesha
Kaesha yang mendengar cerita Lily segera membawa perempuan itu kedalam pelukannya karna melihat mata Lily sudah akan mengeluarkan air matanya. Kaesha mengusap punggung Lily
"Mulai sekarang aku bakal jagain kamu Ly"
Lily mendongakkan kepalanya menatap Kaesha dengan pipinya yang basah karena air matanya
"Esha serius?"
"Iya, aku mau lindungin kamu biar kamu gak ngerasain sakit lagi, mulai sekarang, Lily punyanya Esha" Ucap Esha sambil mengusap air mata Lily di pipinya
"Kasian kamu, anak bayi gini harus dijagain"
"Iiihh aku bukan bayi"
"Ini aja wangi bayinya masih berasa"
Lily tersenyum menatap Kaesha
"Esha, mulai sekarang, Esha juga punya Lily"
KAMU SEDANG MEMBACA
MY GIRL
Teen Fictionga jago bikin deskripsi jadi baca aja lah ya homophobic jauh-jauh aja plis gausa report-report cerita orang