Haloo~~
Nyebelin masa iya tadi chapter ini hilang :(
Yaudah ku benerin biar nyambung dikit :)Banyak typo
Happy Reading all 💟
────────────────────────
Sudah 1 tahun lebih Jeno tidur.
"Jeno!,kau jahat kenapa kau tidak kunjung bangun?! Lihat diriku yang sangat kurus sekarang! Perhatikan aku..."pria mungil yang baru saja datang itu langsung memarahi Jeno tiba tiba, ia datang bersama teman temannya.
"Kami kangen sama lu Jen"
"Lu ga kangen kami yah?"lanjut pemuda itu dengan tatapan sedih menatap sahabatnya yang tak kunjung bangun.
"Jahat lu Jen! Ayo bangun cepet, gue gebug Lo ntar" ancam salah satu dari tiga orang itu. Mereka itu sangat merindukan Jeno, sangat merindukan.
"Kapan nih Lo bangun Jen?"
Mereka semua diam. Hanya ada suara isakan dari seorang huang Renjun lah yang ada. Mereka memang sebenarnya menangis semua tapi mereka menahan itu.
"Lin? Kapan Jeno bangun?" Tatapan kosong haechan tertuju pada Guan Lin yang menunduk.
"Sabar Chan! Nanti juga bangun kok, percaya gue kan?" Guan-lin mengelus punggung belakang haechan halus, memberi semangat..
"Tapi ini udah lama banget, dia bahkan ga bangun sama sekali" haechan mengambil tangan jeno lalu mengecupnya...
"Cepet sembuh, Lee Jeno! Kami menunggumu" haechan mengusak rambut Jeno perlahan. Supaya dia bangun.
" Bangun ya Jen? Besok loh harus janji! Gaboleh ga janji!" Renjun menatap kelingking Jeno lalu menautkan kelingking Jeno denga kelingkingnya.
"Harus janji!" Kepala Renjun menaut pada genggaman tangannya dan tangan Jeno. Berdoa agar jeno cepat sadar.
"Ck apakah si na sialan itu bahkan tidak berniat untuk mencari Jeno?" Guan-lin berdecak kecil ketika mengingat keadan Jeno yang penuh darah.. sudahlah...
"Dia tidak mencintai jeno,Lin." Haechan mengangguk tanda setuju atas ucapan Renjun.
"Benar, cinta itu tidak bisa dipaksakan, biarkanlah na Jaemin berusaha membuktikan cintanya pada Jeno sendiri nanti" Renjun mengecup kecil dahi Jeno disusul dengan lainnya..
"Cepat sembuh Jen, kita kesini cuman sebentar mau kerja soalnya nih hehehe" renjun, haechan dan Guan-lin lantas pergi meninggalkan ruangan itu dengan sedih.
Kapan Jeno mereka akan sadar?...
Mereka sungguh tidak sabar.
Sisi lain di Jepang...
"Jaemin, jenguk Jeno yuk?" Ajak sang bunda mengelus kepala jaemin.
"Nanti bunda.."
"Na Jaemin?"
"Hah! Iya iya bunda nanti aku sedang menandatangani berkas ini! Bisakah kau bersabar sedikit?!" Bentak jaemin secara tidak sengaja.
"Kalau kau membantah lagi, semua perusahaanmu akan bunda ambil" ancam sang bunda. Mendengar ancaman itu jaemin langsung menatap bundanya tak percaya.
"Astaga..ini dijepang Bun, untuk ke Canada itu sangat jauh" tolak jaemin secara halus, takut menyakiti hati bundanya lagi..
"Kau ini sebenarnya ingin atau tidak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
different caste
FanficNa Jaemin si pengusaha kaya raya dan terkenal dibeberapa penjuru dunia menikah dengan Lee jeno sipenjual buah didesa terpencil? ini tidak bisa dipercaya. tentu saja sebenarnya jaemin tidak mau,cih dimana harga dirinya jika ia menikah dengan Lee jen...