24

1 1 0
                                    

Happy Reading

Arka saat ini berada diantara tempat tidur Dersik dan Desti. Ia kecewa pada dirinya sendiri.

Kenapa dia gak bisa jaga amanah dari orang tua-nya Dersik dan dia juga kenapa gak bisa bertanggung jawab sama sekali kepada Desti selaku pacarnya.

"Nak, kita pamit ya. Kalo ada info tentang Dersik dan Desti langsung hubungi pihak sekolah, atau nanti kita suruh satu satpam sekolah untuk menjaga di depan ruangan ini sambil menunggu info," jelas Bu Ita yang tadi membawa Desti ke Rumah Sakit.

Arka hanya mengangguk tanpa berbicara sepatah kata pun. Bu Ita langsung meninggalkan ruangan itu dan kembali ke sekolah karena saat ini dia ada jadwal rapat.

Arka menunduk lesu, ini gak mungkin terjadi. Masa doublekill sih.

Cklek.

Arka mengangkat kepalanya lalu melihat seorang yang sebaya dengannya namun sama sekali ia tidak mengenali seorang tersebut.

"Salah ruangan," kata Arka yang melihat orang tersebut main masuk saja.

"Desti? Desti!"

Arka langsung dibuat bingung dengan seseorang yang memanggil nama Desti dan sekarang berada tepat disamping Desti.

Lebih tepatnya di sebrang dirinya. "Maaf, anda siapanya Desti ya?"

"Saya pacarnya Desti," katanya tanpa mengalihkan pandangannya dari Desti.

"Ini rumah sakit, kalo mau ngelawak di stand up comedy. Lagian pacarnya Desti itu saya," jelas Arka dengan menyingkirkan pikiran yang negative.

"Lu Arka?"

Arka mengangguk dengan tatapan bingung. "Lu siapa?"

"Gue Rakhan," ucap seorang yang tadi sambil mengulurkan tangannya untuk berjabat

Arka yang melihat itu langsung menerima uluran tangan Rakhan. "Terus, maksud lo bilang kalo lo pacarnya Desti?"

"Oh iya, sebenernya gu-"

"Ka," ucap Desti yang membuat obrolan kedua laki-laki tersebut berhenti.

Arka dengan segera memanggil dokter dan dokter pun langsung datang untuk memeriksa Desti.

"Saya mau tanya, siapa pacar dari siswi ini?" tanya dokter yang baru saja memeriksa Desti.

Arka dan Rakhan pun mengangkat tangannya. Dokter yang dibuat bingung dengan keduanya menghela nafasnya.

"Jelasin saja dok," kata Arka dengan sangat khawatir.

"Karena dia sudah sadar, kita bicara di luar saja," lanjut dokter tersebut kemudian berjalan keluar.

Arka dan Rakhan pun mengikuti dokter tersebut, karena mereka ingin tahu gimana kondisi Desti.

"Karena kalian berdua mengaku pacar dari siswi yang bernama Desti, saya akan memberi tahu bahwa Desti sedang mengandung," jelas dokter tersebut yang masih bingung dengan kedua laki-laki di depannya.

Arka yang mendengar itu memerosotkan bahunya.

Kok?!

"Terimakasih dok," kata Rakhan lalu dokter tersebut menjauh.

Arka yang sudah sangat geram menarik kedua kerah baju Rakhan dengan penuh emosi.

"Kok bisa Desti hamil?! Jangan-jangan.. Lo yang ngehamilin Desti?!" kata Arka dengan nada membentak dan tetap pada posisinya.

Rakhan menepis tangan Arka lalu membersihkan bajunya dengan kedua tangannya.

"Mau denger penjelasan gua?" tanya Rakhan yang masih dengan nada santainya.

Arka mencoba mengontrol emosinya dan mengatur nafasnya agar dirinya lebih tenang.

"Jelasin."

"Oke. Sebenarnya, gua sama Desti udah pacaran dari tiga tahun yang lalu. Dan kita belum sama sekali putus."

"Terus kenapa Desti ngedeketin gua?" tanya Arka tanpa menatap ke arah Rakhan.

"Gue denger Desti disebut-sebut sebagai primadona sekolah dan lo, lo disebut sebagai orang tertampan di sekolah."

"Terus?"

"Desti merasa dirinya tertantang untuk ngedeketin lu dan harta lu," kata Raikhan yang kali ini dengan penekanan di beberapa kata inti.

"Harta?"

Rakhan mengangguk. "Desti cintanya cuma sama gue. Lo cuma bagian penghasil duitnya."

"Jadi maksud lo, Desti pacarin gua cuma karena harta?" tanya Arka dengan tangan yang sudah mengepal menahan emosi yang lagi-lagi muncul.

Rakhan mengangguk lagi. "Arka, Arka. Gua tau lu terpesona dengan wajah, body goals, dan acting baiknya Desti. Sama halnya dengan gua, bedanya gua bisa ngehamilin Desti."

Bugh

Bugh

"BAJINGAN LO?!"

***

gini-gini...

say hai dong dengan bang rakhan.

Yg mau tau versi rp-nya, langsung yuks intip di ig: whosniissaa.

DERSIKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang