[Only-Fake?] Epilog.

1.3K 121 20
                                    

Call me Mpiw!
Udah lama banget wkwk
Jangan berharap ada bonchap atau apa pun itu ya ges ya😭🙏🏻












Lalisa menggeliat, ia terbangun dari lelapnya. Ia menatap sekeliling kamar hotel yang ditempatinya, ternyata sudah pagi, dan ia belum sadar jika saat ini tak hanya dirinya yang tertidur di sana.

Setelah bergelut dengan posisi nyaman nya, lalisa menolehkan kepalanya ke kanan untuk meregangkan lehernya, namun alangkah terkejutnya saat manik kembarnya menangkap sosok lain yang terbaring di sampingnya, dia Jeon Jungkook--Pria sialan itu---Lalisa pun memilih segera bangkit dari tidurnya, ia tak Sudi jika harus satu ranjang lagi dengan pria itu, kendati dulu dirinya sangat menyukai jika berbaring bersama dengan pria itu, ya hanya DULU.

Namun, saat Lalisa bangkit tangannya justru ditarik dengan satu hentakan, ia pun kembali terbaring di posisi awalnya.

"Kau!" Lalisa menggeram marah.

Dan Jungkook dengan santai, membuka kedua maniknya yang sedari terpejam, juga ia merubah posisi tidurnya menjadi menghadap lalisa.

"Jangan pernah lari lagi dariku." Bisik Jungkook dengan suara khas bangun tidur.

Lalisa menatap sinis Jungkook, ia ikut merubah posisi tubuhnya menjadi menyamping, ia saling berhadapan dengan Jungkook.

"Lepaskan!kau membuatku muak!" Ucap lalisa seraya meronta-ronta.

Jungkook menghela nafasnya, Lalisa sangat keras kepala.

"Lalisa diam, dengarkan aku....Ayo kita bicarakan baik baik semua ini, dan selesaikan." Ucap Jungkook.

Lalisa tersenyum sinis, "Bicarakan baik baik kau bilang?apa yang perlu dibicarakan baik baik, kau ini lucu sekali!"

"Sayang dengar, hidup dengan membenci orang lain akan membuatmu sulit, dibandingkan terus membenci dan terperangkap dalam kebencian...memaafkan akan jauh lebih mudah, kita tak akan merasakan kesulitan yang berlarut larut."

Lalisa menyeringai, apa katanya?memaafkan? Wow luar biasa. Apa pria dihadapannya ini tak sadar siapa yang memulai semua ini?

"Mudah jika hanya mulut yang bersuara, biar ku perjelas...disini yang memiliki dendam adalah dirimu, kau yang membuat semuanya kacau, bukan aku...karena sejak awal perasaanku terhadap dirimu ini murni, bukan bualan seperti perasaanmu!"

Jungkook menghela nafasnya, okey ia tau jika ia bersalah di sini, tetapi niatnya menghampiri gadisnya adalah hal baik, ia ingin meluruskan segalanya,

"Aku memang bersalah, aku memiliki rencana buruk terhadap dirimu, aku minta maaf untuk semua itu, tapi disini kau pun bersalah sayang, kau bersalah karena membuatku merasakan jatuh cinta pada dirimu, kau menghancurkan rencana awal ku...aku marah akan itu, tapi aku lebih marah lagi terhadap diriku sendiri karena telah melukai wanita yang aku cintai." Jungkook mengakui kesalahannya.

"Cih pembual." Lalisa enggan percaya, setelah kepercayaannya dihancurkan begitu saja oleh orang terkasih, bagaimana bisa Lalisa menaruh kepercayaan itu.

"Mungkin sulit bagimu untuk percaya, tapi ketahuilah selama dendam tertanam di hatiku selama itu pula aku merasa tersiksa, kebencian membawa kita pada kesengsaraan lalisa...aku tak ingin kau sengsara karena membenciku, maka dari itu maafkan aku, dan mulai segalanya dengan ketulusan, bukan kepalsuan seperti saat ini." Ucap Jungkook dengan tulus, ia menatap lembut manik lalisa yang juga menatapnya.

"Kau yang palsu...bukan aku, perasaanku selama ini begitu tulus, tapi kau mengkhianatinya, kau yang terburuk jeon Jungkook...kau yang terburuk...." Ucap lalisa, dan Lalisa tak lagi mampu menahan tangisnya, sisa rasa sakit tempo hari masih ada dalam hatinya.

Jungkook diam menatap lalisa yang menangis tersedu sedu tepat di hadapannya. Ia tak tau jika segalanya akan menjadi seperti ini, harusnya ia tertawa puas melihat lalisa menangis seperti ini, karena rencananya berhasil membuat putri dari orang yang sudah menghancurkan ayahnya kini hancur, tapi semuanya tak berjalan sesuai rencananya, semesta tak merestui, semesta tak mengizinkan dirinya untuk tertawa di atas derita gadis tak bersalah seperti lalisa, semesta justru membuatnya ikut merasakan rasa sakit pada dadanya kala butiran butiran air mata berjatuhan dari manik yang membuatnya jatuh cinta.

Jungkook perlahan bangkit, ia mendudukkan dirinya, setelahnya membantu lalisa untuk duduk, mereka kini duduk berhadapan.

Tangan Jungkook terangkat untuk menghapus jejak air mata, Jungkook menghapusnya dengan lembut.

"Sudah cukup, jangan menangis lagi...di sini rasanya sakit." Ucap Jungkook seraya menunjuk dadanya dengan telunjuk.

Entah apa yang terjadi, tangisan Lalisa terhenti begitu saja kala mendengar ucapan dari Jungkook.

"Dengarkan aku...mari mulai semuanya dari awal, mari saling memaafkan atas rasa sakit yang pernah kita torehkan...kita saling mencintai Sayang, perasaan kita nyata, bukan kepalsuan hanya saja waktu menumbuhkan perasaan tulus kita ini di waktu yang kurang tepat, maka kita ubah waktu tak tepat itu menjadi waktu yang tepat." Ujar Jungkook.

Jungkook mengelus pipi lalisa dengan lembut, "Sekarang, sekarang waktu yang tepat itu, sekarang waktu yang tepat untuk saling memaafkan, sekarang waktu yang tepat untuk kita memulai semuanya dari awal." Sambung Jungkook.

Lalisa tersentuh dengan ucapan Jungkook barusan, semua memang tentang waktu, waktu yang mempertemukan mereka, waktu yang menciptakan dendam Jungkook pada Lisa, waktu juga yang menumbuhkan cinta diantara keduanya, maka mereka pun harus memulai semuanya melalui waktu, dan saat ini waktu yang tepat untuk mengakhiri kepalsuan dan memulai ketulusan.

Kini lalisa menatap manik Jungkook, air matanya kembali luruh kala menangkap binar penyesalan serta binar ketulusan di dalam manik legam itu, lalisa akhirnya menarik sudut bibirnya, ia tersenyum haru.

"Mari oppa, mari memulai semuanya...aku memaafkan mu." Ucap Lalisa.

Jungkook menarik senyumannya, kini jantungnya berdegup secara brutal, ia bahagia, Jungkook merasa bahagia melebihi rasa bahagianya dulu kala berhasil menjerat putri dari orang yang menghancurkan ayahnya dulu.

"Terima kasih Lalisa...aku mencintaimu." Ucap Jungkook.





































Only Fake END!































































Endingnya emang gini, makasih semuanya, maaf kalo gak sesuai ekspetasi kalian🤧
Ah iya selamat Hari Raya Idul
Adha❤️
09-07-2022.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 09, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Only, Fake?[LK]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang