Call me Mpiw!
Ada yang nungguin book ini?
kayanya engga wkwkwkJungkook membuka pintu apartemennya dengan lesu, kondisinya jauh dari kata baik baik saja, penampilannya berantakan, dengan rambut yang juga ikut berantakan.
Ia menghela nafasnya dengan berat, harusnya ia senang dan lega tujuan awalnya telah tercapai, menghancurkan hati putri tunggal keluarga Choi, tapi nyatanya ia malah ikut hancur dan entah apa sebab utamanya yang jelas pikirannya kacau dan emosinya sulit dikontrol.
"Say---yang..." Lirih Jungkook diakhir panggilannya. Astaga ia terlalu terbiasa memanggil lalisa ketika pulang bekerja, ya ia terlalu terbiasa, dan ini tentu saja tak ada sangkut pautnya dengan dirinya yang kacau, tegasnya dalam hati.
Karena tak ingin larut terlalu lama dalam pikirannya Jungkook pun bergegas untuk segera membersihkan tubuhnya yang sedikit bau alkohol karena ya sepulang dari kantor tadi Jungkook mampir sebentar ke sebuah club' untuk menenggak minuman beralkohol itu.
Jungkook masuk ke dalam kamar mandinya, ia langsung mengguyur kepalanya menggunakan air dingin, semoga kepalanya cepat dingin dan pikiran kacaunya cepat pulih. Kurang lebih 15 menit Jungkook membersihkan tubuhnya di kamar mandi lantas ia meraih handuk----namun ternyata tidak ada di tempatnya, oh astaga ia melupakan handuknya.
"SAYANG TOLONG AMBILKAN HAN----duk..." Jungkook terdiam, pada siapa ia berteriak barusan sedangkan kekasihnya ah maksudnya gadis itu saja tak ada di sini.
Akhirnya Jungkook keluar dengan Kemeja kotor yang menjadi balutan tubuhnya, ia berjalan menuju lemari, mengambil handuk baru dan memakainya setelah itu ia mengambil pakaian santainya, namun pergerakan tangannya terhenti saat akan mengambil pakaian, netranya tak sengaja menatap pada pakaian gadisnya---lalisa, yang diletakan di lemari yang sama.
Ia beralih menatap jam yang terdapat di dinding kamar. Pukul 11 malam.
Dimana sekarang gadis itu?
Apa gadis itu pulang ke rumah orang tuanya?
Apa gadis itu sudah makan?
Apa gadis itu sudah tidur nyenyak?
Apa dia baik baik saja?
"Shit! Ada apa denganmu Jeon Jungkook!" Jungkook mengacak rambut basahnya dengan kasar, kenapa isi kepalanya tertuju pada gadis itu terus, itu membuatnya sangat frustasi.
Namun jauh dari yang ia pikirkan, ia bukannya berhenti memikirkan gadis itu tapi justru ia terus memikirkan gadis itu, sampai sampai ia mengambil jaketnya serta kunci mobil miliknya dan bergegas meninggalkan apartemennya.
Kini Jungkook telah berada di dalam mobil, ia menyusuri jalanan yang tak terlalu malam, ia menolehkan kepalanya ke kanan dan ke kiri siapa tau ia menemukan gadis itu.
"Bodoh! Bagaimana mungkin kau mencarinya ditepian jalan seperti ini, kau kira dia bodoh sampai sampai hanya berdiam diri di tepian jalan begini huh?!" Jungkook menggerutu pada dirinya sendiri, ia memukul stir mobilnya.
Ia gila. Benar benar gila, ini bahkan jauh dari rencana awalnya. Bagaimana bisa ia yang begitu kejam telah merencanakan segalanya dengan apik dan memerankan perannya begitu baik tapi justru malah hancur hanya karena perasaan iba semata---tunggu, yang seperti ini bukan hanya perasaan iba, tapi khawatir, merasa bersalah, sakit hati dan merasa kecewa pada dirinya sendiri, apa yang seperti ini pantas disebut iba semata?tentu tidak.
Karena sudah kepalang gila maka dipukul 11 malam ini Jungkook menelpon salah satu orang kepercayaannya selain Mingyu untuk membantunya menemukan gadisnya. Ia menepikan mobilnya terlebih dahulu sebelum menghubungi orang kepercayaannya itu.
Kwon Jimin, orang yang Jungkook hubungi detik ini juga.
"Hoaaamm ada apa?" Terdengar suara serak khas bangun tidur dari sebrang sana.
Bukannya merasa tak enak Jungkook malah langsung to the point' pada intinya, "Tolong hubungi seluruh pihak manager di setiap apartemen dan hotel di seluruh kota Seoul, Carikan gadis bernama Choi lalisa, malam ini juga kau harus menemukannya."
"Hah apa?!" Diseberang sana terdengar suara pekikan tak terima.
"YAK JEON SIALAN JUNGKOOK! APA APAAN KAU INI HAH?KAU TIDAK LIHAT INI PUKUL BERAPA?BAGAIMANA BISA AKU MENCARI DATANYA SEMALAM INI!LAGIPULA SI CHOI ITU---"
Jungkook segera menyambar ucapan Jimin, orang kepercayaannya. "Aku tak peduli, segera temukan malam ini juga!"
Tut. Sambungan Jungkook putuskan sepihak.
"Choi lalisa kau membuatku terjebak dalam rencana ku sendiri! Sial!bahkan mungkin aku benar benar jatuh hati pada dirimu, dan kau harus bertanggung jawab! Kau tak bisa pergi begitu saja setelah ayahmu menghancurkan ayahku dulu dan kini kau telah mengacaukan perasaanku, kupastikan kau akan tetap menjadi milikku sayang." Ucap Jungkook dengan tatapan tajam menghunus ke depan,
🧡🖤🧡🖤
"Katakan dimana keberadaanya?" Jungkook bertanya to the point' ketika Kwon Jimin kembali menghubunginya pada pukul satu dini hari.
"Ck, bisa sabaran sedikit tidak huh?aku kelabakan menghubungi seluruh pihak apartemen dan hotel hanya untuk mencarinya di jam seperti ini dan kau seolah menganggap remeh usahaku?!" Omel Jimin.
"Cepat katakan Kwon!" Gertak Jungkook.
"Sialan jeon ku tebas lehermu jika bertemu nanti---"
"Sayangnya kau dibusan, dan akan tetap disana untuk mengurus anak perusahaanku." Kekeh Jungkook mengejek.
"Si bajingan ini---ah sudahlah, si gadis tercintamu itu ada di hotel Dreams Flower lantai 5 kamar nomor 503." Papar Jimin.
"Kau cukup membantu daripada si Ahn sialan itu." Ucap Jungkook, dan tanpa berterimakasih ia menutup sambungan tersebut yang sudah pasti membuat Jimin yang diseberang sana meneriaki bahkan memaki si pemilik perusahaan besar tersebut.
Jungkook segera mengemudikan mobilnya menuju Hotel Dreams Flower. Beruntung jarak hotel tersebut dengan jaraknya saat ini tak terlalu jauh, hanya dengan 15 menit saja ia telah sampai di hotel mewah tersebut.
Jungkook memasuki area Hotel ia langsung mendapat sambutan dari resepsionis yang sepertinya sudah Jimin hubungi.
"Senang anda berkunjung kemari tuan...ini kunci kamar yang Anda perlukan." Resepsionis tersebut menyerahkan Cardlock kepada Jungkook dengan sopan.
Tanpa berkata ia mengambil kunci tersebut dan bergegas menuju kamar gadisnya, ya GADISNYA.
TING.
lift yang ia gunakan telah sampai di lantai yang ia tuju, ia keluar dari lift dan segera menghampiri salah satu kamar yang tak jauh dari keberadaan lift tersebut.
Begitu sampai dikamar yang ia tuju Jungkook segera membuka pintu menggunakan cardlock pemberian resepsionis tadi.
Jungkook tersenyum kala melihat sosok yang ia cari tengah terbaring dengan selimut lembut yang menggulung tubuhnya. Tak sulit ternyata mencari keberadaan gadis Choi---ah tidak tidak, dapat dipastikan sebentar lagi gadis itu akan menyandang marga Jeon.
"Hai sayang kita bertemu lagi?" Ujarnya pelan seraya tersenyum.
Ia mendekat kemudian ikut berbaring di samping gadis yang terlelap itu. Niat awalnya ia akan membawa Lalisa ke apartemennya baik dalam keadaan bangun ataupun tidur, tapi melihat betapa lelapnya gadis itu tertidur membuat Jungkook tak tega, dan membiarkannya untuk tetap tidur.
Cup
"Tidur yang nyenyak sayang." Ucap Jungkook setelah memberi satu kecupan dibelakang kepala Lalisa, karena posisi tidur lalisa menyamping dan membelakangi dirinya.
Setelahnya Jungkook memeluk Lalisa dari belakang, dan ikut terlelap bersama gadis itu.
Gak nyambung tapi gapapa:)
Sampai ketemu di epilog baiii👋
26-05-2022.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only, Fake?[LK]✓
Fanfic⚠️DILARANG KERAS UNTUK MENJIPLAK⚠️ [Only, fake]Mereka bersembunyi dalam kata sayang serta cinta. padahal nyatanya mereka sama sama ingin pergi namun sulit untuk melangkah karena terikat dalam sebuah ke-terbiasaan. #2 only #4 jungkookxlisa #1 jungko...