taman

26 2 0
                                    

Penghalang yang menyakitkan. Tapi kenapa mereka semua bisa nyaman pada penghalang seperti itu?

Tak ada yang bisa dilakukan, semuanya hancur sia sia. Apa yang bisa diharapkan oleh rasa cinta yang tak bisa digapai?

Semuanya tak ada gunanya, mau bagaimanapun kau mencoba. Apakah semuanya akan mendapatkan ending yang sama dari setiap cerita?

Tak pernah bisa dipikirkan, apa yang akan menjadi ending dari cinta ini. Namun, apakah ada yang namanya good ending didalam penghalang?

"(Name) mau jalan bareng gak?" Ajak Sugawara.

(Name) jelas mau, siapa sih yang nggak mau jalan bareng crush. (Name) mengangguk, ia sudah lama sekali ingin jalan bareng dengan penyelamat kucingnya itu.

Mereka pergi keluar bersama. Berjalan memutari taman yang sungguh indah. Bagaimana rasanya jalan bersama seseorang yang disukai? Yap, tentu saja itu adalah suatu hal yang selalu diimpikan semua orang.

"Kau mau apa?" Sugawara membuka percakapan diantara sunyinya jalan.

(Name) menggeleng, ia sudah merasa senang walaupun hanya berjalan mengelilingi taman.

Menyenangkan. Sungguh menyenangkan. Mereka bahkan melupakan penghalang yang menjulang, seperti tak menghiraukan penghalang tersebut.

Itu lucu. Bagaimana jika penghalang tersebut menjadi lebih tebal? Bukankah itu menjengkelkan?

Mencintai bukanlah hal mudah, seperti melakukan sesuatu yang berada ditangan kita. Apalagi dengan cinta beda agama. Uhh menyakitkan.

"(Name) mencintai bukanlah hal yang mudah ya" Ucap Sugawara.

(Name) menoleh kearahnya.

"Ya, tentu. Apalagi kita" Balas (Name) dengan diiringi tawa dibelakang perkataannya.

Sugawara terlihat tidak bahagia dengan apa yang dikatakan oleh gadis disebelahnya itu, namun tak bisa diabaikan bahwa itu semua benar.

"Apa kita bisa bersama?" Tanya Sugawara. Tak perlu basa basi lagi, ia benar benar tak ingin kehilangan gadisnya tersebut.

"Menurutmu?" Tanya (Name) balik. Sebenarnya (Name) tak suka dengan topik seperti ini, namun ia tak mau membuat Sugawara menjadi diam.

"Ya, kuharap kita bisa menikah dan mempunyai anak" jelas Sugawara. Dan sudah jelas bahwa itu hanyalah khayalan saja.

"Ya, kuharap" balas (Name). Tentu saja, hanya ada harapan untuk mereka.

"Sudahlah, jangan membahasnya, lebih baik kita membeli es krim didepan sana" ucapan Sugawara diiyakan oleh (Name). Mereka akhirnya membeli es krim dan kembali berjalan jalan sambil melihat lihat bunga yang bermekaran indah disamping mereka.

Dan tak bisa dielak lagi, mereka sebenarnya ingin sekali bersama. Namun apa tuhan mereka memperbolehkan itu?

Tentu saja, tidak.

Berbeda Agama || 'Sugawara Koushi X Reader'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang