Hakikat Teman
Menarik untuk ditulis,
Tidak bisa di pungkiri, teman itu kebutuhan yang tak bisa kita tolak. Karena berteman itu merupakan wujud nyata kita ini mahluk sosial. Orang yang tak berteman tidak akan pernah menjadi manusia seutuhnya.Namun semua ada porsinya masing-masing, untuk menghasilkan resep yang bagus maka butuh obat yang cocok pula,
Imam Ghozali menyebutkan beberapa resep yang perlu di perhatikan dalam mencari teman :
فإذا طلبت رفيقا ليكون شريكك في التعلم، وصاحبك في أمر دينك ودنيا فراع فيه خمس خصال: الأولى: العقل: فلا خير في صحبة الأحمق، فإلى الوحشة والقطيعة يرجع آخرها، وأحسن أحواله أن يضرك وهو يريد أن ينفعك، والعدو العاقل خير من الصديق الأحمق
"Bila kau ingin mencari sahabat yang menemanimu dalam belajar, atau mencari sahabat dalam urusan agama dan dunia, maka perhatikanlah lima hal ini. Pertama, akalnya. Tiada mengandung kebaikan persahabatan dengan orang dungu. Biasanya berakhir dengan keengganan dan perpisahan. Perilaku terbaiknya menyebabkan kemudaratan untukmu, padahal dengan perilakunya dia bermaksud agar dirinya berarti untukmu. Peribahasa mengatakan, 'Musuh yang cerdik lebih baik daripada sahabat yang dungu,"
Oleh karena itu, kita harus terbuka dalam berteman, menjaga di depan sekaligus mengawasinya di belakang. Kita harus memahami bahwa teman kita adalah manusia, yang bisa benar dan salah. Agar kita tidak terlalu kecewa ketika ia berbuat salah, dan tidak terlalu melebihkan ketika ia berlaku benar. Sebab, asas dasar dalam pertemanan adalah menerima kekurangan temannya, bukan mengharapkan kelebihannya. Jika kita bisa menerima kekurangan teman kita, kita akan lebih bahagia dalam menerima kelebihannya.
Dalam kitab al-Shadâqah wa al-Shadîq, Imam Abu Hayyan al-Tawhidi
وقيل لأعرابي: من أكرم الناس عشرة؟ قال: من إن قرب منح، وإن بعد مدح، وإن ظلم صفح، وإن ضويق فسح، فمن ظفر به فقد أفلح ونجح
Seorang Arab Badui (orang Arab kampung) ditanya: "Siapakah orang yang paling mulia pergaulannya?"
Ia menjawab: "Orang yang jika dekat ia memberi; jika jauh ia memuji, jika dizalimi ia memaafkan; jika dipersempit ia melapangkan. Siapa saja yang mendapatkan (teman seperti itu), maka ia benar-benar beruntung dan sukses."
Ala kulli hal, Pertemanan yang benar-benar baik, ternyata, mustahil terjadi kecuali jika kedua teman tersebut adalah orang baik.
Kita tentu saja bisa mengubah nilai dan reaksi pribadi kita agar lebih menyamai teman kita. Kebanyakan dari hal ini terjadi secara tak sadar, dan beberapa perubahan mungkin baik. Namun ketika perubahan yang terjadi lebih buruk, (misalnya menjadi penakut dan tidak adil pada diri kita), kita dibuat rugi oleh hubungan pertemanan kita sendiri.
Darosah, 28 Mei 2022