20:Poor Yuki备

4.8K 541 36
                                        

Melihat Bella dan Ken tampak lengket bahkan saling berbisik dengan mesra bak pasangan, membuar Erza cemburu buta.

"Bisakah kau menjauh dari gadis itu!"

Kemarahan Erza hanya menjadi lelucon bagi Ken dan di tangap baik oleh Bella.

"Mengapa kakak tirimu bersikap layaknya seorang suami yang cemburu!"

"Mungkin sebelum aku meninggalkanmu, aku lebih dulu meninggalkan dirinya"

Ken menatap Bella dengan datar sedangkan Bella tersenyum lebar.

"Kau memang pacar pertamaku tapi dia adalah lelaki pertamaku, bisa dikatakan dia no 1 dan kau no 2"

"Apa yang kalian bicarakan!"

Erza semakin kesal sedangkan keduanya, yang saling mengobrol kembali menatap Erza tanpa emosi tapi mulut keduanya mencibir.

"Sangat berisik!"

"Itu sebabnya aku meninggalkan dia"

Keduanya menatap Erza dengan wajah polos membuat Erza sempat kebingungan, sebelum ia ingin menuju ke arah Bella bermaksud untuk membawa gadis itu menjauh dari pengawal yang tampangnya sedikit membuat Erza iri.

"Aa!"

Bella menghentikan langkah Erza untuk mendekat dengan satu tanganya.

"Hei, masalah cupang tidakah kau ingin membalas lelaki itu!"

Bella melirik ke arah Ken sebentar tak ingin terlalu memprovokasi lelaki yang cemburu di depannya ini.

"Kau mengizinkanya?"

"Tentu saja, tapi berusahalah untuk menghindari area wajahnya atau ibu ku akan sedih!"

"Mengapa kau sangat yakin aku akan membalasnya?"

Bella menatap Ken dengan senyum manis.

"Lalu haruskah aku memanggil Zio?"

"....."

Ken menatap Bella tajam sebelum beranjak bangun dalam waktu singkat dan segera menuju arah Erza, menarik kerah lelaki itu dan membawanya keluar dari pandangan Bella.

Blam...

Bella tersenyum puas sambil memberi satu jempolnya.

"Ada banyak sekali manfaat Mantan!"

Bella tersenyum sangat lebar sambil membetulkan posisi duduknya

Ceklek...

Zio masuk dengan wajah kebingungan.

"Nona Bella ada apa Senior Ken dengan kakak tirimu?"

"Entahlah, Zio kemari!"

Zio baru saja duduk di samping Bella harus berseru kaget dan buru buru menutup matanya saat Bella tiba tiba mengulung kain ke atas menunjukan area perutnya.

"Nona Bella, anda salah paham! Saya bukan lelaki yang seperti itu.. Jika pun nona memaksa saya siap!"

Plak...

Hampir saja membuka bajunya untungnya Bella menampar pipi lelaki itu dengan keras menyadarkan Zio dan menatap Bella sedih.

"Apa yang kau ucapkan! Aku hanya ingin kau mengobati ini!"

Zio menurunkan pandanganya dan terkejut saat melihat memar dan luka yang sangat merusak pemandangan di kulit mulus dan sebening giok itu.

"Nona ini.. "

"Aku tahu, hanya percepat saja pengobatanya sebelum Ken kembali! Aku tak ingin kakek tahu!"

...

Bella duduk di dalam mobil dengan wajah muram, kedua lelaki tampan di kiri dan kanannya tampak dalam keadaan tidak baik baik saja.

Run Bella!....Run! (END) (REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang