3. TIGA

37 2 8
                                    

Sakila sudah berada disekolah bersama dewi, hari ini tidak banyak kegiatan mos. mereka berdua sedang ada dikelas mereka, sedang memakan makanan yang mereka bekal dari rumah.

selesai makan dewi dan sakila hanya sekedar berkeliling lingkungan sekolah karena mereka berdua belum hafal betul sekolah ini.

saat melewati lorong kelas XI IPS-3 salah satu kaka kelas cewe tiba tiba membuat kaki sakila tersandung dan membuatnya terjatuh, sakila yang tidak siap dengan itu terjatuh cukup keras yang membuat mukanya jatuh terlebih dahulu. hal itu menyebabkan hidung milik sakila mengeluarkan darah.

dewi yang tidak terima sahabatnya di celakai oleh kaka kelas sontak memarahinya. "bisa nggak jangan nyelakain kaya gitu?" ucap dewi dengan nada yang emosi sambil melihat kaka kelas tersebut.

kaka kelas yang merasa dewi menantangnya lalu membalasnya. "heh!, lo itu masih junior disini, nggak usah banyak gaya" ucapnya sambil menjambak rambut milik dewi.

karena tak terima ia memegang tangan kaka kelas tersebut lalu memutarnya hingga kaka kelas tersebut melepaskan tangannya dari rambut milik dewi. namun dewi membalas kaka kelas tersebut sambil menjambaknya. "keren lo?, mentang mentang udh senior disini bisa seenaknya?". ucapnya yang membuat kaka kelas tersebuh kaget.

kaka kelas tersebut merasa kesakitan dan meminta dewi untuk melepaskannya. "jangan karena gue junior lo, lo bisa injek gue dan sahabat gue!" ucap dewi lalu melepaskan tangan kaka kelas tersebuh dan membantu sakila untuk ke uks mengobatinya.

di uks sakila terheran. hah sejak kapan dewi yang dulu smp bersamanya begitu cupu dan mudah terpengaruh, namun berbeda dengan hal yang tadi. "kok lo bisa sih seberani itu?, gue aja nggak berani tau" ucap sakila pada dewi yang tengah mengompres hidung miliknya menggunakan kapas dan air hangat.

"ya gue kesel aja, ini tu waktunya kita keluar dari zona zona tertindas la" timpal dewi lalu sedikit menjaili sakila dengan memencet hidung miliknya. sontak sakila menjerit sakit. "auu sakit dewii" ucapnya sambil mencubit dewi. dewi hanya tertawa sambil menahan sakit juga karena dicubit oleh sakila.

tidak lama dari itu Galen dan Gema datang menghampiri mereka. "you okay?" tanya galen pada sakila. sakila melirik galen sebentar. "nggakpapa kak". jawabnya.

galen tau dari salah satu siswi bahwa ada anak baru yang dikerjai oleh kaka kelasnya. galen tau ulah siapa yang melakukan ini kepada sakila. "gem tunggu disini" ucap galen pada gema lalu pergi dari ruangan uks.

gema mengangguk dan membantu dewi untuk mengambilkan kapas lagi untuk hidung sakila. galen buru buru pergi kesalah satu kelas dan masuk kedalam lalu menarik salah satu cewe yang ada disana. "aww len sakitt lepasin" ucap cewe tersebut. namanya sintia.

"maksud lo apa nyelakain dia?" ucap galen pada sintia. sintia hanya memperlihatkan muka tidak pedulinya. "nyelakain siapa si len" timpalnya pura pura tidak tau. galen lalu menarik kembali sintia mengajaknya keruang uks. "liat, itu kan yang lo kerjain" ucap galen sambil menunjuk sakila yang masih di obati. sintia hanya dia dan tidak bisa berbuat apa apa lagi

"gue nggak nyangka, dan ternyata selama ini banyak yang celaka karena ulah lo" galen benar benar marah. sintia sedikit membela dirinya. "gue bisa jelasin len".

"JELASINN APAA??"

sintia hanya bisa diam. dia tau bahwa cowo itu sekarang benar benar marah padanya. galen lalu mengantarkan sakila dan dewi pergi ke kelas mereka bersama gema. meninggalkan sintia seorang diri di uks, namun hal itu malah membuat sintia benci kepada sakila karena beranggap sakila akan merebut galen darinya.

pulang sekolah. sakila di antarkan galen pulang kerumahnya, galen hanya tidak ingin jika sakila kenapa napa karena tau dengan sifat sintia.

rumah ke rumahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang