3# - San

164 20 0
                                    

Di anjurkan follow sebelum membaca (^▽^)

Atsumu sedang tiduran sofa kamar tempat Osamu dirawat.

"Eh, Tsum.." Panggil Osamu. Atsumu menoleh.

"Boleh panggilin Rin gak? Gw dah lama gak ketemu dia" Pinta Osamu. Atsumu lalu mengubah posisinya menjadi duduk.

"Bentar gw chat dulu" ucap Atsumu.

~•~
Suna Rintarou

You
Sun

Suna Rintarou
Napa? jenguk Osamu?

You
Iya, Si Samu minta lu dateng kesini

Suna Rintarou
Lah, dia udah sadar?

You
Yaiyalah bego, cepetan deh. Nanti dia nambah banyak mintanya. Males gw kalo kek gitu

Suna Rintarou
Perasaan dulu elu ya yang paling nungguin Osamu bangun. Tapi kok lu sekarang malah males ngurusin dia?

You
...

Suna Rintarou
Parah lu

You
Udah ah cepetan

Suna Rintarou
Iya, iya. Tapi. gw ajak kak Kita ya. Mumpung tadi ketemu

You
Sip, Ajak kak Kita jug
ʳᵉᵃᵈ

~•~

"Udah ya, Tapi si Suna ajak kak Kita. Boleh, kan?" Tanya Atsumu sembari menutup handphonenya. Osamu hanya mengangguk kecil.

Lalu, mereka kembali diam. Tak ada yang membuka suara. Atsumu yang mati topik dan Osamu yang malas berbicara. Hingga akhirnya, Suna dan Kita datang dengan tangan memegang sesuatu.

"Maaf agak lama. Tadi kami membeli makanan dahulu" Ucap Kita sembari menutup pintu. Suna sudah berjalan duluan dan mendekati Osamu.

"Udah sadar bro? Kok masih kayak patung?" ledek Suna. Osamu yang melihat itu menatap Suna dengan males.

"bct lu, Rin" Ucap Osamu sambil membuang muka. Kita menaruh beberapa makanan di meja nakas.

"Kau sudah baikan, Osamu? Apa masih ada yang sakit?" Tanya Kita tanpa basa-basi. Ia terlihat seperti ibu yang menghawatirkan anaknya tapi dengan ekspresi datar.

"Um.. Hanya saja masih ada luka didalam yang membuat pergerakanku ditahan" Jawab Osamu.

"Woaa, Kak Kita! Kau beli cheesecake nya dimana?" Tanya Atsumu sambil membuka kantung plastik yang dibawa Kita.

"Tadi saat mau ke perempatan didekat rumah sakit, aku lihat ada toko kue yang lumayan ramai. Jadi, aku coba beli 3" jelas Kita.

"Ohh.. toko yang itu. Tapi aku gak pernah ada kepikiran beli, sih. Soalnya rame terus" Ucap Atsumu.

"Hei, lu tau nggak berapa lama gw nunggu diluar cuman buat 3 kue? Setengah jam, cok. Diluarnya aja lumayan rame gara-gara banyak yang nungguin orang yang didalem sama mau masuk" Jelas Suna tiba-tiba. Atsumu hanya tertawa.

"Hahahahaha! pasti lo udah kayak ikan kering yang lagi di jemur matahari" Ledek Atsumu. Suna hanya menatap datar.

"Gw ngomong ke Osamu bukan elu. Gosah nyambung-nyambung lo" Ucap Suna.

"Lah gw kan dideket elu, jadi pasti dengar lah, emang salah gitu?" Balas Atsumu.

"Ya salah, lah bego" Ucap Suna. Osamu dan Kita hanya saling pandang-memandang lalu menatap mereka lagi.

"Kalo ingin bertengkar tolong diluar. Gw lagi gak mau dengar ocehan kalian" Ucap Osamu.

'Suna menggantikan posisi Osamu untuk bertengkar dengan Atsumu, ya?' Batin Kita dengan nada yang agak polos.

"Udah kok, Sam. Kami udah gak berantem. Iya kan, Sun?" Ucap Atsumu sambil merangkul Suna. Suna hanya menjauh jijik.

"jauh-jauh, jijik gw deket-deket ama lu" Ucap Kita sembari menjauh dari Atsumu dan mendekat kearah Kita dan Osamu.

"JAHAT!" Teriak Atsumu

~~~

"Kami duluan ya"

Sekarang Kita dan Suna sudah pergi. Atsumu hanya melambaikan tangan dan Osamu hanya mengangguk.

"Eh Tsumu.." Panggil Osamu. Atsumu hanya menoleh.

"Gw mau ngomong sesuatu ama lo, Tapi tolong jangan terkejut dan jangan kasih tau ayah dan bunda" Ucap Osamu yang dibalas anggukan Atsumu.

"Oke, gw bakal janji kok" Ucap Atsumu. Osamu menghela nafas panjang dan dalam.

"Kaki gw lumpuh" Jelas Atsumu dengan singkat. Ucapan itu membuat Atsumu membeku tak percaya.

"Ha-hah? Gw salah denger kan?" Tanya Atsumu tak percaya. Osamu menggeleng kepalanya.

"Enggak, Tsum. Lu gak salah denger, kok. Kemarin pas lu keluar buat beli makan, Dokter datang meriksa keadaan gw. Dia bilang, kaki gw udah benar-benar lumpuh, Detak jantung gw melemah, dan ada beberapa tulang-tulang gw yang udah hancur. Dan sekarang tangan gw udah susah digerakin. Mungkin sebentar lagi tangan gw juga ikutan lumpuh" Jelas Osamu dengan panjang sambil mengalihkan pandangan kearah kiri agar tak eyescontact dengan Atsumu. Atsumu masih terdiam. Tak percaya dengan penjelasan sang adik.

"Lu-lu cuman bercanda, kan?" Ia harus memastikan apakah Osamu serius dwngan ucapannya atau hanya bercanda.

"Plis deh, Tsum. Disaat kayak gin igw mana mau bercanda" Ucap Osmau yang mulai kesal karena Atsumu tidak percaya omongannya. Atsumu hanya menunduk.

"Kaki lu gak di amputasi, kan?!" Tanya Atsumu tak sabaran.

"plis, deh. Gw punya kakak kok bego banget sih. Kaki gw lumpuh bego, bukan patah ato kejatuhan sesuatu" Ucap Osamu.

"Haahh... Apa maksud lu gw bego?!" Tanya Atsumu dengan kesal.

"Lu kan emang bego. Masa gituan aja gak ngerti!" Jawab Osamu tak kalah kesal. dan terjadilah pertengkaran kecil antara Miya kembar.

'Huft.. Pasti gw bisa sembuh..' Batin Osamu.

***

Rain for Miya twin's | Miya twins fanfiction [end]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang