4# - Yon [ End ]

234 24 1
                                    

Di anjurkan follow sebelum membaca (^▽^)

Akhir-akhir ini Atsumu merasa bahwa, Keadaan Osamu sedang tidak baik-baik saja. Ia kadang sesak nafas, tangannya sering kaku dan kram, dan yang paling sering adalah pingsan tiba-tiba.

Ia khawatir, jika tiba-tiba saja keadaan Osamu drop parah. Mungkin yang paling ia khawatirkan adalah sesak nafas. Jika ia tidak bernafas 2 menit saja, mungkin ia akan mati.

Atsumu menghela nafas. Lalu melihat jendela apartemennya yang basah karena rintikan hujan kecil atau yang sering kita sebut, gerimis.

Atsumu ingat, bahwa Ia dan Osamu sering bermain dibawah hujan semasa kecil. Jika mereka tidak diperbolehkan bermain hujan, pasti mereka berdua termenung memegang air hujan dari jendela. Osamu hanya menatapnya lalu mengikuti kegiatan Atsumu. Lalu saat mereka bermain saat hujan deras. pasti mereka langsung demam tinggi dan bundanya harus mengurus mereka double.

Bagi, Atsumu adalah sesuatu dari langit yang paling indah selain salju. Hanya hujan. Hanya hujan yang membuat Atsumu selalu mengingat Osamu. Saat Atsumu sedang membereskan pakaiannya karena akan lebih lama menginap dirumah sakit, ia melihat sebuah kertas dilemarinya.

'hm? apa ini?'

Ia membuka kertas itu dan mulai membaca tulisan yang agak berantakan dan kurang rapih itu.

Atsumu.

Kapan ya aku dewasa? aku ingin dewasa lalu menjadi salah satu anggota timnas jepang bersama Samu! Pasti kami akan menjadi yang paling hebat! Dan juga akan aku buktikan pada para senpai sialan itu, bahwa aku dan Samu akan menjadi pemain liga voli timnas jepang!

Ia tertawa melihat kertas yang ia tulis saat umurnya 10 tahun. Lalu beralih ke kertas satunya lagi.

Osamu.

Padahal aku ingin membuka toko makanan supaya aku bisa makan sepuasnya. Tapi, Tsumu selalu memaksaku untuk menjadi atlet voli. Aku tidak mau. Aku ingin makan onigiri sebanyaknya. Lihat saja Tsumu, Aku akan membuka toko onigiri yang sangat ramai dan membuat onigiri terenak se-jepang! Tapi aku yakin, kau pasti bisa menjadi atlet seorang diri tanpa aku!

Atsumu terdiam membaca itu. Osamu tidak ingin menjadi atlet voli. Ia sedari kecil ingin membuka toko sendiri. Tapi, kenapa dirinya terus memaksa Osamu untuk mengikuti jalsn hidupnya? Dan kenapa, ia tidak peka dengan perasaan Osamu sedari awal?

"Sam.. maafin gw karna gak pernah nyadar kalo lu punya tujuan hidup yang berbeda ama gw. Gw cuman pengen... kita bersama selamanya. Gw gak ada niatan buat ngehalain impian lu.." Tanpa sadar, air mata Atsumu menetes dan membasahi kertas tulisan Osamu.

"hiks.. maafin gw Sam.. maaf banget.. hiks.. untung aja pas itu lu nolak permintaan gw  berhenti main voli.. hiks... kalo enggak.. pasti.. hiks" Isak Atsumu. Ditengah tangisnya, Handphonenya berdering. Atsumu mengelap air matanya dan melihat kontak yang menelponnya.

"Bunda?.." gumam Atsumu. Lalu mengangkat telponnya.

~•~
Bunda
00.00

'Halo, bunda?'

'hiks.. Atsumu..'

'B-bunda kenapa?!'

'Atsumu.. hiks adik kamu.. hiks'

'Samu kenapa?!"

'O-osamu.. dia.. hiks.. hiks'

'Samu kenapa, bun?! tolong jujur sama Tsumu! Tsumu ini kakaknya Samu, dan Tsumu wajib tahu keadaan Samu!'

Rain for Miya twin's | Miya twins fanfiction [end]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang