Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
───※ ·❆· ※───
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Japan, 11:30 PM
Kento pov
Malam ini aku harus menyelesaikan semua pekerjaan ku karena cuti 3 hari untuk menemani istriku lahiran. Namun kupikir kita bisa terus bersama nyatanya dia hanya menyisakan anak ini sendirian, dia ingin anak ini tetap hidup untuk menghadapi dunia yang kejam ini.
Ibu mertuaku berkata ini bukan salahku, ibu bilang kalau hal ini memang wajar terjadi untuk beberapa orang pasca melahirkan. Berbekal pengetahuan yang telah kuketahui dari para suster di rumah sakit itu dan dari ibu mertuaku, aku merawat anak itu sendiri. Awalnya ibu mertuaku khawatir dengan keadaannya, beliau memintaku untuk memberikanku anak itu tetapi biar bagaimanapun dia anakku dan dia butuh orang tua kandung untuk menemani dan mengajarinya sampai dewasa. Akhirnya aku membuat keputusan dengan beliau saat hari kerja aku meminta beliau yang mengurus dan saat hari libur aku yang mengurusnya sendiri.
Nanami (name), itu namanya.
Aku benar-benar dibuat bingung dengan kehadirannya. Tidak ada angin ataupun hujan dia tiba-tiba menangis pada tengah malam aku sudah memperlakukan berbagai cara untuk menghentikan tangisnya, rasanya jantung ku terasa sesak saat melihat anak ku menangis di tengah tidurnya yang damai. Tentu saja ini membuat pekerjaan ku menjadi double hingga aku kurang tidur.
Normal pov
Ruang kerja Nanami kini pindah ke kamar sambil mengawasi (name). Hari ini hari terakhirnya libur, besok ia harus masuk dengan pekerjaan yang harus sudah selesai semua.
"hiks.. oee"
Suara tangisan terdengar, Nanami sudah menyiapkan sebuah dot botol susu yang hangat. Ia meninggalkan pekerjaannya dan beralih ke kasur untuk menggendong (name). Namun (name) menolak dan tetap menangis, Nanami menghela nafasnya ia beralih mengambil gendongan dan bersenandung untuknya, (Name) mulai tenang kembali. Kehangatan di dada sang ayah mengundangnya untuk tidur kembali, Nanami mencium keningnya.
"Mimpi buruk, hm?"
Nanami membiarkan (name) tetap berada di gendongannya untuk sementara waktu. Nanami menikmati pemandangan kota saat malam hari di balkon rumahnya, Nanami sengaja memilih rumah yang agak jauh dari pusat kota karena udara kota yang tak terlalu bersih dan kebisingan kota saat malam hari.
Nanami kembali masuk ke dalam rumah dan meletakkan kembali (name) di kasur besar miliknya. Menurut Nanami (name) lebih sering menangis ketika di taruh di kasur bayi, jadi Nanami memutuskan untuk bersama dengannya.
Melihat (name) yang tertidur pulas membuat hati Nanami terasa hangat. Nanami tersenyum melihat tidur damai nya. Nanami melanjutkan kembali ke pekerjaannya, matanya menatap monitor komputer sampai jam 12:45 PM. Nanami pergi sikat gigi dan mematikan semua alat elektronik. Sekali lagi Nanami mencium kening (name) sebelum ia masuk ke dalam alam mimpi.
