PROLOGUE

8 0 0
                                    

 nona dengan pilar kehidupan.
——————————-----.......

"hey, Kau tau tidak? Di pusat kota pafurei ada 'tempat makan' besar yang sangat terkenal akhir-akhir ini"
"Mereka menjual hidangan yang unik, dengan tema tempat yang sangat menenangkan.  Dan tak hanya itu saja, pemilik 'tempat makan' itu juga di gadang-gadang memiliki paras yang sangat cantik"

"Rambut yang terlihat halus seperti permen gulali.. Kau harus secepat mungkin kesana agar dapat melihatnya secara nyata! Ingat untuk membawa minuman 𝘢𝘳𝘰𝘮𝘢 bersama mu saat kembali, aku juga ingin merasakannya."

 
***
Rambut yang bergelombang dan berwarna biru muda bagai permen kapas itu sangatlah langka di dunia seperti ini, memungkinkan jika itu adalah satu-satunya warna rambut didunia yang tak akan pernah dilihat, pada peradapan kuno. Namun wanita ini memilikinya!

...
*Tap. Tap. Tap
"Silahkan dinikmati.. "

Dengan penuh kasih, wanita berpakaian elegan itu meletakkan secangkir minuman segar ke atas meja.  *cling.
Melihat lelaki didepannya yang tidak berkutik, ia lalu memutar arah dan berpikir untuk tidak perlu memusingkan-nya.

"NONA, SATU TEH MELODI!!"
Teriak seseorang dari kejauhan.

Namun hanya tolehan dari pelayan sekitar sana yang memberinya tanggapan. wanita tadi terus berjalan. walaupun begitu, tidak ada yang terusik sama sekali dengan teriakan orang itu, dan bahkan hal tersebut sudah dianggap lumrah.

Dan karna terlalu banyaknya orang yang mendatangi tempat itu, suara langkah kaki 'pun sampai tenggelam di dalam kebisingan yang seakan tidak ada kedamaian dan ketenangan disana.

*Clop.. Clop...
  "Huh..."dengan tangan kanannya ia mengelap air keringatnya yang sudah berjatuhan hingga ke pipi.

"Eh, nona manis!" *bug.
Dia tersenyum, kedua matanya langsung tertuju kepada wanita yang sedang sibuk mengurusi berkas-berkas yang ada di atas mejanya dengan serius. Dan karna hal tersebut, kotak kayu yang ia bawa tadi dilempar begitu saja ke bawah.

"Ayen.., disitu terdapat gelas-gelas pengganti kelakuan-tak-terkendali mu kemarin, mau kah kau menggantinya lagi?"ucapnya tanpa melirik orang itu sama sekali.

"Ha? Apa?" seketika dia membeku ditempat.
"A-aku akan membawanya! Permisi!"

Lelaki itu segera bergegas membawa kotak kayu itu dengan berhati-hati, mana mungkin ia harus mengganti kerugian untuk yang kedua kalinya, bahkan ini belum termasuk hari ke 3 setelah kejadian di hari itu. Ini sebuah kesialan.

. . .
Beberapa menit pun berlalu, masih dengan keadaan sekitar yang bising ia menatap berkas-berkas tanpa nama dihadapannya. Setelah membuatkan teh melodi yang sempat dipesan seseorang pembeli tadi, wanita itu memanggil orang yang tahu dimana pemesannya terletak, lalu memberikan tanggung jawab tersebut sembari berterima kasih.

Kembali duduk di kursi yang berada di barisan ujung.
Karna terlalu sibuk menatapi berkas-berkas putih.. tanpa ia sadari, matahari sudah berpindah posisi hingga ia tersilaukan oleh cahayanya.

Musim panas?.   Gumamnya.
Seakan mengadu cahaya, senyum nya yang ia tunjukkan pun tak kalah menyilau'kan dari sang mentari.
Walaupun sangat menikmati cahaya yang menerpa, ia harus mengganti tempat agar dapat berpikir jernih untuk berkas-berkas kesayangannya..

—2 hari yang lalu.

. . . "Sejahtera bagi kerajaan agung kita, Belondia. Tak lama lagi musim panas akan datang, membawa segala sesuatu yang bermakna dan berharga.. kepada seluruh warga belondia!, kerajaan akan membuat 'peringatan' analisa dimusim ini, dengan ini kita semua akan menghadapi beberapa masalah". berdiri tegak membacakan titah kerajaan dengan lantang, itu adalah prajurit utusan kerajaan.

"-namun itu bukanlah alasan agar persatuan kita melonggar. dengan ini, atas nama kerajaan belondia, raja Ertus Belondia akan menjamin keamanan seluruh warga tercintanya untuk hidup bahagia dan sejahtera hingga akhir nafasnya!"

Begitu prajurit itu telah selesai menyampaikan 'peringatan' nya, seru keras semua penduduk menyeruak. Menyampaikan keagungan tempat lahir mereka dengan lantang.. Menjunjung segala kepunyaan kerajaannya dengan bangga.

'𝘗𝘦𝘳𝘪𝘯𝘨𝘢𝘵𝘢𝘯 𝘮𝘶𝘴𝘪𝘮'
Hal ini adalah kegiatan biasa yang dilakukan oleh kerajaan di setiap musimnya untuk mengatasi kekurangan makanan, pekerjaan, dan keuangan. Tidak di setiap musimnya juga, namun kegiatan ini hanya diadakan saat beberapa hari sebelum musim 'berbahaya' datang. Kerajaan akan memperbolehkan penduduknya untuk melakukan [festival] selama 3 hari, lalu setelah itu kerajaan akan memberikan bantuan-terkhusus di hari ke-empat.   Dan karna ini, tiga hari kedepan di pusat kota pasti akan sangat ramai dari hari-hari biasanya.   —

*siap, hormat!*
"Hormat, kepada pemimpin penjaga tiga!"

"Bagaimana hasilnya?" ucapnya sembari menatap seseorang didepannya dari atas hingga bawah.

"Tugas sudah di pindahkan, penerima penjagaan pada pagi hari ini adalah kelompok penjaga 2."lapornya. dengan melihat gelagat ketuanya, membuat dirinya khawatir dengan apa yang akan terjadi.

"Hmm"
"Baguslah"ia menghela nafas.

Tugasnya pun selesai, ia terlihat lebih santai dari sebelumnya, dan menatap lekat 'temannya' yang dirasa sangat..memiliki banyak masalah? "Apa yang akan anda lakukan selanjutnya?"

"Menurutmu?"

..
• • • Lagi-lagi tebak-tebakan, cukup jawab 'kan mudah.. Pikir lelaki itu.

. .
"Haa.. Tentu saja bertemu dengan belahan jiwaku! Bodoh. "
Bentaknya.
Bukannya takut karna baru saja ia teriaki, malahan bawahannya itu terlihat tidak suka dengan apa yang barusan ia sampaikan.
"Apa anda tidak merasa bosan?"

"Ha,apa yang barusan kau maksud?"

Ahh.. Lupakan saja.
"Tidak ada."

Dia sangat paham meskipun tak diberitahu,karna mantan 'teman' nya sangat mudah ditebak dari segi manapun..
Namun siapa peduli? Dirinya 'kan seorang pemimpin sekarang. Semua bawahannya akan takut kepadanya.
"Kau- emnh.. Temanku,aku tidak tau pasti apa yang kau pikirkan tetapi hal seperti waktu-waktu lalu itu tidak akan membuatku berhenti.."

"Dan lebih baik, kau segera mencari hiburan
Karna SEPERTINYA kau yang lebih membutuhkannya disini!"ternyata selain jabatannya, sikapnya pun juga berubah. alibi 'atasan-ke-bawahan' telah tertanam padanya ntah sejak kapan.

Mother Of RedWineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang