☘
Tawaran yang Kak Suho beri akhirnya Eileen terima dengan senang hati. Pun kedatangannya ke kafe tidak hanya ketika weekend, karena nyatanya Eileen seringkali menghabiskan waktu sepulang sekolahnya untuk makan dan mengerjakan pr disana. Adapun membantu ketika ada pegawai yang tidak masuk.
Sepakatannya, Eileen tak mau dapat upah untuk penampilannya, ia hanya mau datang dan dapat makan gratis yang disetujui oleh Jake dan Suho.
Eileen teramat mensyukuri keluarga barunya di Parksim kafe. Memiliki kakak laki-laki dengan poin kebaikan dan ketampanan itu sungguh sesuatu yang patut membuat harinya makin bahagia.
"Oh, ini kafe yang lo ceritain itu?". Jeje menengok kesana kemari diikuti oleh Jihun, sebelum akhirnya Jake dan Suho datang menyambut keduanya.
Sudah disepakati kalau Eileen akan membawa teman untuk beberapa kesempatan, mengingat cewek itu tidak begitu pandai memegang gitar untuk lagu-lagu lain.
Sudah tentu tak mungkin bagi Eileen untuk menyanyikan lagu yang sama selama tiap pekan berturut-turut.
"Kita tinggal dulu ya, prepare sebelum pelanggan dateng," pamit Suho, perkiraan lima belas menit lagi kafe mereka akan semakin ramai.
Nyatanya perkiraan itu tak meleset, bersamaan dengan cupcake Jihun yang tinggal setengah, di waktu yang sama pelanggan mulai berdatangan.
Adanya live music memang tak dapat dipungkiri menjadi poin tambahan yang membuat pengunjung akhir-akhir ini semakin bertambah.
Terbukti dengan Jake yang harus memesan beberapa pasang kursi dan meja tambahan untuk di letakkan di balkon maupun teras luar.
Beberapa sofa di geser ke tembok juga, dan pilihan ini cukup tepat, karena menjadikan kafe semakin nyaman untuk beberapa pelanggan yang menetap dalam waktu cukup lama seperti Eileen biasanya.
Selesai membawakan tiga lagu, ketiga sahabat itu kembali ke tempat duduk mereka untuk istirahat sebentar. Kalau sudah begini, beberapa orang akan mendekat ke mereka untuk meminta kontak pribadi. Eileen sendiri lebih menyarankan untuk saling follow di akun instagramnya.
"Ciye makin jadi seleb nih, lo tahu? semakin tambah followers lo, nambah juga anggota eiloveen,". Terang Jihun.
Eileen mengedikkan bahu tak peduli. Merasa hidupnya tak begitu berpengaruh dengan ada-tiadanya fansclub itu.
"Guys, sorry. Gue kayaknya ga bisa barengin kalian lagi. Mama gue nyuruh gue pulang dan beberes buat ikut pergi besok, sorry banget ya,". Pamit Jeje yang mau tak mau harus diterima.
"Iya gapapa, hati-hatiii,". Kata Eileen.
"Mmmuah, jangan sampai kemangsa buaya ya, Leen.. Lo juga, jagain Eileen ya bro,". Pamit Jeje, yang sekarang suka cium pipi Eileen.
Kebiasaan ini dimulai setelah Jeje gandrung dengan series barat 80-an, dimana hal wajar ketika teman dekat saling peluk dan mengecup pipi. Dan Jeje mempraktekkan itu pada Eileen, tidak dengan Jihun.
"Hm, hati-hati,". Setelah Jeje pamit, Keduanya memutuskan untuk maju ke panggung dan menyanyikan beberapa lagu lagi, lalu menyudahi.
"Sorry Leen, gue mau anter lo tapi ini kondisi darurat! Kumi lagi sekarat!". Panik Jihun, Kumi adalah nama kucing kesayangannya dan barusan ART-nya memberi kabar.
"Iya santai, gapapa, hati-hati yaaa,". Jihun mengangguk, dan meraupkan barangnya cepat ke dalam totebag sebelum kakinya melesat, secepat kepergiannya yang seketika menghilang dari hadapan Eileen.
YOU ARE READING
Kak Ricko | ChaeMura
FanficKisah tentang Eileen yang diam-diam menyukai kakak kelas pendiam anggota ekskul basket. Namanya Kak Ricko.