#4

812 147 27
                                    

happy pride month everyone 🏳‍🌈

[]




Setelah makan malam itu, Roseanne dan Jennie memutuskan untuk langsung pulang. Jennie meminta kepada Roseanne untuk menginap saja, tapi Roseanne menolaknya — dengan alasan, dia harus memberikan beberapa berkas kepada tim penyidik nya terkait sidang 2 hari lagi. Roseanne berjanji kembali saat pagi.

Dan disinilah sekarang Jennie, berada dikamarnya dengan tubuh polos memeluk bantal. Sudah jam 7 pagi, tapi gadis berpipi mandu itu tidak memiliki niat untuk bangun. Padahal malam sebelum ini dia sudah menyiapkan list. Seperti ; dia akan memasak untuk Roseanne, membersihkan rumahnya, olahraga pagi — tapi itu semuanya hanyalah angan-angan semata.

Sedangkan Roseanne ditempat lain sedang gelisah, takut mengecewakan Jennie jika dia datang terlambat. Pekerjaan dadakan Roseanne baru selesai 30 menit yang lalu, bukannya istirahat terlebih Roseanne memilih untuk langsung pergi ke apartement Jennie.

Roseanne melirik jam di tangannya sekilas, semoga saja dia bisa sampai sebelum jam 8 - pikirnya. Roseanne memutuskan untuk membeli sarapan — tentu saja untuk dirinya dan Jennie ; walaupun Roseanne khawatir apakah Jennie sudah menyiapkan sarapan disana.

Jennie terbangun karena bunyi bel, dengan cepat dia berlari ke kamar mandi — mencuci muka asal lantas memakai bathrobe nya ; yakin banget yang datang itu Roseanne.

"Rosie ke-" Ucapan Jennie terputus.

"Ada apa?" Jennie bertanya sinis pada laki-laki dengan skin tone yang sedikit gelap.

"Hanya mengunjungi mu sebagai teman, apa kabarmu Jennie?" Laki-laki berbicara lembut.

"Tidak ada urusannya dengan mu Kai, sekarang lebih baik pergi dari sini" Jennie menutup kencang pintu apartement nya. Laki-laki itu menghela nafasnya, lantas pergi dari sana ; mungkin dia membutuhkan rencana lain untuk meluluhkan hati Jennie - pikirnya.

Roseanne tiba dengan selamat di apartement Jennie, jam 7.45 Roseanne datang — jika di perkiraan dia mengendarai mobilnya dengan kecepatan gila. Roseanne berlari ke lift, dengan berkas di tangan kiri nya dan sarapan di tangan kanan. Hampir saja Roseanne menabrak seseorang tadi.

Roseanne mengetuk pintu apartement Jennie, dengan posisi susah karena kedua tangan penuhnya.

"Apa lag-"

"Maaf Jennie-ssi, saya sedikit lama" Belum sempat Jennie menyelesaikan perkataannya, Roseanne terlebih dahulu berkata dengan cepat.

"Kenapa berantakan gitu sih Rosie" Jennie mengambil alih makanan yang di bawa Roseanne.

"Maaf, tadi setelah selesai kerja saya langsung kesini. Tidak sempat bersih bersih" Roseanne tersenyum canggung, ingin melangkahkan kaki ke dalam apartement Jennie — tapi di tahan.

"Sekali lagi manggil Jennie-ssi Jennie-ssi jangan harap bisa masuk, awas pake saya juga. Dih apaan banget" Begitu selesai bicara, Jennie langsung meninggalkan Roseanne.

Roseanne mengikuti Jennie dengan sedikit canggung, baginya dia harus tetap memanggil Jennie seperti itu hingga mereka sah menjadi sepasang kekasih — okey tinggalkan Roseanne dengan segala pikiran kakunya.

"Aku bete banget!" Jennie duduk di pangkuan Roseanne. "Ngerti ga sih Rosie, aku lagi bete!" Roseanne mengangguk ; walaupun sebenarnya dia tidak mengerti.

"Tadi aku ketemu sama orang, orang nya nyebelin banget" Roseanne menyerngitkan keningnya. "Aku ya?" Tanya Roseanne sangat pelan.

"Bukan ih! Manusia hitam" Jennie mendengus tidak suka.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 16, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

EMPTY KISS  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang