Magnum Love [04]

12.8K 1K 151
                                    

꘎♡━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━♡꘎
LUNCHY LOVE
꘎♡━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━♡꘎

Lisa meminta mereka mendekat, agar ia bisa memberitahukan rencananya. Beberapa saat mereka mendengarkan ucapan gadis. Hingga...

"Apa? Kau gila? Benarkah akan berhasil?" tanya Jungkook ragu.

"Sepertinya. Kau tahu bukan kalau lelaki tidak menyukai kalau seseorang nakal padanya?" jelas Lisa. Ia seolah yakin, tapi tidak dengan Jungkook.

"Ingat, terakhir kali kau memberi ide? Penyamaran bahkan mengaku mempunyai banyak kekasih, semuanya gagal, ahjumma!"

Lisa sedikit kesal, namun, belum juga ia menjawabnya, tampak Lee ssaem memasuki kelas mereka. Murid-murid yang sebelumnya masih bergerombol sekedar mengobrol, kini telah duduk di tempat duduknya masing-masing.

"Selamat pagi, anak- anak," sapa Lee ssaem mengawali pagi mereka.

"Selamat pagi, ssaem!" ucap mereka bersamaan.

Jungkook baru saja akan mengambil buku pelajaraannya, namun ponsel dalam tasnya menampilkan notif pesan. Karena ia belum menyimpan nomor itu, yang nampak hanya sederetan angka saja. Dengan hati- hati, ia membuka isi pesan itu.

From: +253849479
Belajar yang rajin, jangan lupakan makan siang. Jangan pergi kemanapun sebelum aku menjemputmu. Selamat belajar, cantik. Aku pun harus bekerja, juga masih harus bekerja keras mendapatkan hatimu.
Dari lelakimu, Tae hyung.

Jungkook sedikit tersenyum membaca pesan Taehyung. Lalu mengambil buku pelajarannya pagi itu. Pagi itu Lee ssaem akan mengajar sastra dan sejarah.

"Cantik? Iish! Dasar ahjussi, tidak bisa membedakan tampan dan cantik? Aku tampan bukan cantik," gerutunya.

Bagi Jungkook, mungkin ia terlampau sering mendengar pujian dari beberapa orang yang berusaha mendapatkannya, namun entahlah, mendengar pujian dari pria Kim itu, sepertinya ada yang berbeda baginya. Hingga akhirnya Jungkook pun kembali berkonsentrasi dalam belajarnya. Sementara itu, setelah meninggalkan sekolah Jungkook, Taehyung menuju markasnya. Seperti biasa, sebelum menuju perusahaannya tempatnya resmi meneruskan perusahaan sang appa, ia akan selalu menyempatkan diri untuk datang ke markas.

"Tuan," sapa salah satu anak buahnya sesaat setelah Taehyung sampai di markasnya. Lebih tepatnya gudang senjatanya. "Tuan Namjoon sudah datang," lanjutnya.

"Baiklah, aku mengerti!" Taehyung melangkahkan kakinya. "Apa ada sesuatu yang mencurigakan?" tanya Taehyung.

"Tidak ada, tuan. Semuanya aman," jawab orang itu. "Jika yang anda maksud tuan Alessandro, ia pun masih berada di tempatnya," imbuh sang pengawal.

"Hm!" Taehyung kembali melangkahkan kakinya namun kembali menghentikannya menatap orang itu. "Lakukan satu hal untukku, dan ini tugas baru untukmu," titah Taehyung.

"Apapun perintah anda, akan saya lakukan, katakan saja, tuan," ucapnya.

"Jaga dan awasi seseorang untukku. Kau tidak perlu melaporkan padaku apa kegiatannya setiap jam, kau cukup melaporkan saja apa yang menurutmu mencurigakan. Kau tahu putera keluarga Jeon? Jeon Corp? Jeon Jungkook. Ia masih bersekolah di Hyeosan High School. Ia punya lima orang sahabat, salah satunya seorang gadis. Aku akan mengirimkan masing-masing foto mereka nanti. Kau pergi saja, sekarang. Ada yang mengawasiku saat ke sekolahnya tadi pagi, aku tidak ingin orang itu melibatkannya. Kau paham?"

MAGNUM LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang