Selamat datang di chapter 02 cerita BANGTAN!
~~~
Hari terus berjalan dan akan terus berganti antara pagi, siang, sore, dan malam.
Pagi ini, tepat pada pukul enam lebih sepuluh menit. Satu keluarga sedang duduk dimeja makan, sambil menikmati sarapan paginya. Najen serta kedua orangtuanya tidak ada yang berbicara ketika sedang makan, hanya terdengar suara sendok dan garpu yang beradu dengan piring.
Najen terlebih dahulu menyelesaikan acara sarapannya, ia berniat pamit untuk segera pergi ke sekolah.
"Mom, Dad. Najen berangkat sekolah dulu ya," Ucapnya yang sudah berdiri, ia hendak beranjak dari ruang makan. Namun, suara bariton dari Daddy-nya itu membuat Najen mendengarkan terlebih dahulu apa yang Daddy-nya ucapkan.
"Kamu harus belajar sungguh-sungguh, Daddy mau kamu yang meneruskan mengurus perusahaan." Najen menatap Daddy-nya dengan tatapan sulit diartikan. Najen bahkan tidak memiliki keinginan untuk mengurus perusahaan milik Daddy-nya, tapi ia tidak bisa berbuat apa apa selain hanya menuruti perintah orangtuanya. "Yes, Dad."
Setelah mengatakan itu, Najen segera beranjak dari ruang makan, menuju mobilnya yang terparkir dihalaman depan rumah untuk segera pergi menuju ke sekolah. Ia menyalakan mesin mobilnya dan mengendarainya menuju ke sekolah.
***
Di sekolah. Banyak berbagai pelajar-pelajar yang berlalu-lalang di area sekolahan. Ada yang mengobrol bersama, atau mungkin hanya sekedar berkeliling mencari angin, dan lain-lain.
Sama halnya dengan ketujuh lelaki yang sedang berjalan bergerombol di halaman sekolah ini, mereka adalah Bangtan. Saat ini, mereka menjadi pusat perhatian siswa dan siswi SMA Sonyeondan. Ketujuhnya sudah terbiasa menerima berbagai macam tatapan. Ada yang menatap mereka penuh kagum, dan sebaliknya ada juga yang menatap dengan rasa kesal atau iri.
Semakin mereka terlihat, semakin banyak juga berbagai bisikan dan teriakan dari siswa-siswi.
"Nggak heran sih kalo Kak Sehan dapet julukan Worldwide Handsome. Orangnya aja ganteng banget!!!"
"Ya Tuhan, Kak Yohan.. Diem aja udah ganteng, gimana kalo senyum coba?!"
"Kak Hanan, cuy! Dia senyum ke gue, manis banget!!"
"Woy, liat deh! Kak Najen jalan biasa aja, aura pintarnya udah keliatan.."
"Jinan toloooong, makin hari makin manis ajaaa!!!"
"Lo apa ngga capek ganteng mulu, Taka?"
"Gue suka yang baby face. Jadi, ayo Juna! Jadilah pacarku.."
Kira-kira seperti itulah.. Namun mereka tidak memperdulikan siswa-siswi yang berteriak, mungkin Hanan yang sekali-sekali membalas senyuman dari siswi-siswi.
Diperjalanan menuju kantin, awalnya baik-baik saja dan tidak ada hal yang menghalangi.
Tetapi dengan tiba-tiba, ada seorang siswi yang menabrak badan salah saru diantara mereka. Najen yang berada dijajaran depan menjadi sasaran tabrakan perempuan itu. Siswa-siswi yang melihatnya itu sama-sama membekap mulutnya. Sedangkan Bangtan yang melihatnya hanya terdiam dan melihat kelanjutan.
![](https://img.wattpad.com/cover/311292337-288-k210504.jpg)