perundungan

8 7 1
                                        

"Ishh dia yang gue siram aja biasa aja kok lo yang nyolot sih!" Jawab Gina, tanganya sibuk dengan memilin ujung rambutnya yang berwarna.

Melihat Ana dan Trias yang siap menerkam mangsa didepanya, Alana menggapai tangan  dan mengajak keduanya meninggalkan kantin.

"Ana, Trias, gak guna ladenin modelan   topeng monyet kayak dia," ujar Alana mengejek. Gina dan kedua temannya terkejut, pasalnya selama ini tidak ada yang berani melawan dan mengejek dirinya. Sedangkan Trias dan Ana tersenyum remeh mendengar ejekan Alana.

"Cabut." Ajak Ana, mereka bertiga pergi dari hadapan ratu bully. Amarah Gina kian memuncak, dadanya memanas dan telinganya memerah mendengar ejekan tersebut, ia sangat tidak terima. Dengan sigap Gina mengambil gunting kecil dari saku seragamnya.

Gina berjalan cepat sampai ia dapatkan apa yang ia inginkan. "Akhh!" Teriak Alana, rambut panjangnya ditarik dari belakang oleh Gina, beruntung Alana tidak jatuh karena tarikan Gina pasalnya tangan Alana masih setia bergandengan dengan kedua temannya.

"Rambut lo bagus juga yaa,"desis Gina. Melihat Alana yang tengah kesakitan akibat jambakan itu Ana emosi, saat ia hendak menegur Gina ia malah diberi kode Alana agar tetap diam, sama halnya dengan Trias.

Kresss....

Rambut Alana terpotong, hal yang tak terduga itu membuat seisi kantin berteriak histeris. Alana berbalik badan ia melihat potongan rambut panjangnya yang kini tergenggam oleh Gina.

Alana merebut gunting yang berada ditangan kanan Gina, lalu menjambak rambut Gina yang penuh warna dengan sangat keras. Terlihat sangat menyakitkan, terpampang wajah Gina yang menahan rasa sakit itu. Siswa-siswi yang berada dikantin tertegun melihat tindakan Alana, disatu sisi geng Teng-corak yang melihatnya hanya menampilkan senyum yang sulit diartikan.

Alana membuang jauh-jauh gunting itu dan.

Plakk...

Tamparan keras dipipi yang penuh dengan polesan make up seketika memerah.

"Maksud lo apa berani potong mahkota gue hah!" Bentak Alana masih setia menjambak Gina. Kedua teman Gina tak ada yang berani melerai keduanya.

Brughhh....

Sekarang Gina tersungkur dilantai, Alana mendorongnya dengan sangat kuat. Sekuat tenaga Gina berdiri dan langsung menyerang Alana.

"Ada apa ini!" Teriak seorang laki-laki yang baru memasuki kantin. Dan matanya yang kini tertuju pada dua gadis yang sedang dalam keadaan kacau.

"Kalian berdua! Apa yang kalian lakukan?!"

"Disini terlihat jelas Gina telah merundung murid baru, bajunya basah dan kotor akibat jus yang dia tumpahkan dan rambut gadis ini dipotong olehnya."jelas sedeorang yang berjalan menghampiri titik kejadian. Alana menerima sentuhan lembut dipuncak kepalanya. "Saya akan mengurusnya, anda urus saja murid pengacau ini!" Pak Seto guru BK itu mengangguk menyetujui ucapan salah satu siswanya.

Empat inti geng Teng-corak melongo melihat salah satu dari mereka membela korban bully-an Gina.

🍋🍋🍋🍋🍋🍋🍋🍋🍋🍋🍋🍋🍋

"Kamu datang dan menepati janjimu," ucapnya kepada Alana. "Aku menyayangimu." Sambungnya lagi dan Alana langsung memeluk pria didepannya.

Ana dan Trias mengintip dari celah pintu UKS yang tidak tertutup rapat, mereka berdua menganga melihat adegan dua sejoli itu.

"Reo dan Alana, mereka saling kenal?"

"Siapa Alana sebenarnya?"

Lirih mereka berdua, bagai pertanyaan yang singgah dikepala Trias dan Ana.

semua tentang kita Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang