After That...

374 6 0
                                    

^ dhadhania ^

"Wooi!! Ini masjid tempat ibadah bukannya buat pacaran. Salah tempat woii!!" Kata seseorang yang mengagetkanku dari lamunan.

Oh ternyata biang keroknya sudah ditemukan. Siapa lagi kalo bukan si Rendy pacarnya Chacha.

"Apaan sih ren? Siapa yang pacaran?" Kataku yang masih kaget.

"Boong bat lu May! Lo kan belom pernah pacaran. Jadi ini pacarlo? Boleh juga." Katanua Rendy ngawur. Emanh sih Aro itu kece banget. Apalagi kayaknya ortunya itu ada yang keturunan Amerika jadi anaknya blasteran gitu. Wkwkwk oke mulai salah fokus.

"Dia siapa May?" Tanya Aro kepadaku.

"Dia? Si Rendy Sompret pacarnya Chacha." Kata aku santai.

"Ape lu bilang? Sompret?"

"Emang iye." Kataku.

"Wah liat lo May! Eh gue denger lo murid baru ya?" Tanya Rendy mengalihkan pembicaraan. Dasar anak ini.

"Iya. Gue sekelas ama May. Panggil gue Aro aja."

"Ooh... kayaknya lo berdua nempel mulu nihh... maap ye ganggu. Wkwkkwkwkwkwk"

"Anjer lo sompret!" Kata gue seenaknya.

>>>>>>

Oke. Gue lagi kesel sekarang. Gimana enggak? Moment gue ama Arokan terbuang sia-sia gara-gara noh anak sompret itu.

Apa? Moment? Nggak bukan. Oke maaf. Sepertinya ada kesalahan teknis diotakku ini. Setelah kejadian itu, diotakku hanya Aro. Huaah... sadarlah May!!!

"Dooooooorrr!!!!!! Hayoooooo ngelamunin siapaaaa????" Kata seseorang mengagetkanku. Ya elah ternyata Chacha.

"Ape sih cha?"

"Ngelamunin siapa? Aro ya? Dari kemaren kayanya nempel mulu lo ama tuh anak." Katanya chacha. Kata-katanya sangat persis dengan pacarnya. Kayaknya emang mereka bersekongkol deh

"Nggak kok. Gue cuma mikirin ulangan pkn besok. Soalnya gimana ya?" Kataku bohong. Ya sudahlah aku belum siap mengatakan kebenarannya kepada Chacha.

"Hmm... mau belajar bareng gak?" Tawar Chacha.

"Boleh juga siihhh... tapii... dirumah siapa?"

"Ya elo laaah... huahahahahhahahahahhah!!!" Katanya chacha heboh. Oke. Aku tau pasti rumahku lagi.

"Ya udah deeh... gue ngalah ama lo." Kataku pasrah.

>>>>>>

Akhirnyaa.... sekolahpun berakhir juga untuk hari ini. Setelah kejadian dimasjid aku dan Aro tidak banyak bicara hanya seperlunya aja. Bahkan sekarangpun juga.

"May! Gue ketemu Rendy dulu ya.. nanti ketemuan digerbang sekolah. Bye." Kata Chacha. Aku tau pasti dia selalu begitu. Pulang sekolah kalo gak ketoilet pasti ketemu si Rendy sompret itu yang kelasnya ada dibawah. Jadilah aku berdua dengan aro yang kedua kalinya. Kayaknya sepi amat. Dia gak memulai pembicaraan yang ada dia berkutik dengan buku sialannya itu.

"Ro, lo suka banget ya baca buku?" Tanyaku memulai percakapan.

"Hhmm... gak terlalu siih... tapi asal lo tau, gue gak kayak cowok biasanya yang hobinya maen bola. Malah gue lebih suka baca. Mungkin lo merasa gue itu aneh sekarang."

"Nggak kok. Baru kali ini sih ngeliat cowok yang hobinya baca buku ketimbang maen bola."

"May, gue boleh ngomong sesuatu gak ama lo?" Tanya dia ragu.

"Ya ngomong aja kalii."

"Soal yang tadi.. gue beneran loh May. Gue merasa sekarang udah yakin sama perasaan gue. Tapii... gue gak yakin sama respond lo nanti." Katanya yang semakin membuat jantungku berdetak kencang.

"Hmm... terus?"

"Gue sayang ama lo May. Entah kenapa. Disekolah gue dulu, gue tuh pendiem banget walau banyak temen cewek yang suka ama gue, tapi cuma lo doang yang bikin gue berdebar padahal baru 4 hari kita ketemu. Gue gak bermaksud buat nembak lo gue cuma ngungkapin aja ke lo tersesah lo mau gimana." Kata Aro lagi yang sekarang membuat dadaku sesak bukan main. Mungkin aku lebay atau gimana tapi ini adalah pertama kalinya cowok menyatakan perasaannya padaku. Sekarang fix aku gila karenanya. Jujur aku gak jatuh cinta ama dia tapi aku selalu memikirkannya dan itu membuatku benar-benar gila sekarang.

"May!!! Mau jalan gak? Gue tunggu digerbang 15 menit yang lalu gak ada ternyata lo lagi berduaan ama Aro." Kata Chacha mengagetkan kami. Huh. Mengapa disaat kami sedang berdua harus ada yang mengganggu sih? Tapi kali ini emang kayaknya Chacha membantuku.

"Iye. Sorry gue lupa."

"Hmm.. lupa?"

"Ro, gue duluan ya?" Kataku

"Iya... yang tadi, lo harus mikirin yaaa... mau gimana selanjutnya." Katanya lalu tersenyum lebar. Deg. Oh! Ini penutup yang hebat!!!! Tapi disisi lain Chacha memandangiku dengan muka yang mengatakan aku harus memberitahu apa yang dimaksud.

>>>>>>

"May!! Tadi maksudnya apa?" Tanya Chacha. Aku tau akan begini.

"Aro... dia nyatain perasaannya kegue."

"Ya ampuuuuuuun!!!!! Lo serius??!!! Seorang May yang gue kenal gak pernah ditembak dan gak pernah pacaran akhirnya dapat merasakan semuanya???" Kata Chacha heboh.

"Bukan gitu cha! Gue bener-bener gila sekarang!!"

"Buka gimana? Lo tuh bersyukur banget laaah bisa disukain ama cowok cakep. Ya ampun May!!! Dan lo tau gak sih banyak temen kelas yang cemburu ama lo tau gara-gara lo deket ama Aro. Tapi karena si Aro pendiem banget mereka gak berani deh tebar pesona." Kata Chacha. Jadi selama ini banyak yang suka ama Aro??? Kupikir mereka gak peduli dengan Aro.

Am I Crazy Or Falling In love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang